Keteraturan sosial sanggup terjadi mana kala disokong oleh beberapa unsur keteraturan sosial, yaitu: order, pola, keajegan, dan tertib sosial.
Order
Dalam perumpamaan sosiologi, order ialah suatu tata cara nilai dan tata cara norma yang diakui dan dipatuhi oleh warga penduduk secara konsisten.
Konsistensi penduduk terhadap tata cara nilai dan tata cara norma akan bikin social order, yakni suatu tata cara atau tatanan nilai dan norma sosial yang diakui dan dipatuhi oleh segenap warga masyarakat.
Keajegan
Keajegan ialah suatu keadaan keteraturan di dalam kehidupan sosial yang terjadi secara tetap dan berjalan terus menerus.
Kondisi menyerupai ini cuma terjadi kalau seluruh anggota penduduk memegang teguh terhadap tata cara nilai dan tata cara norma yang berlaku.
Coba kalian amati kehidupan penduduk militer.
Mereka secara ajeg melaksanakan tata tertib yang dipahami dengan perumpamaan disiplin militer, seperti: mengenakan uniform, melaksanakan apel bendera, melaksanakan latihan-latihan, menjalankan tugas, dan lain sebagainya.
Pola
Pola ialah suatu bentuk dari interaksi sosial pada penduduk tertentu. Antara pola dengan keajegan memang memiliki kaitan yang sungguh erat.
Jika suatu penduduk melaksanakan tata cara nilai dan tata cara norma secara konsisten maka akan tercipta suatu keajegan. Selanjutnya, keajegan akan membuat terjadinya pola.
Keajegan lebih menekankan pada sifatnya yang tetap dan berjalan lama, sedangkan pola lebih menekankan pada bentuk dari interaksi sosial tersebut.
Hubungan antara keajegan dan pola menyerupai di atas sanggup diamati umpamanya pada kehidupan sekolah.
Kegiatan mencar ilmu mengajar di suatu sekolah terjadi secara ajeg, artinya secara tetap dan terus menerus para pelajar akan melaksanakan aktivitas mencar ilmu mengajar di sekolah, yakni sejak diterima selaku murid di kelas satu hingga dinyatakan lulus selaku alumni dari suatu sekolah tersebut.
Sedangkan pola berlangsungnya aktivitas mencar ilmu mengajar di sekolah umpamanya adalah:
(1) Pukul 07.00 WIB para pelajar masuk ke kelasnya masing-masing untuk mengawali aktivitas mencar ilmu mengajar sesuai dengan jadwalnya masingmasing,
(2) Pukul 10.15 hingga pukul 10.30 para pelajar diperkenankan untuk istirahat,
(3) Pukul 10.30 para pelajar melanjutkan aktivitas mencar ilmu mengajar di kelas masing-masing,
(4) Pukul 12.15 aktivitas mencar ilmu mengejar-ngejar di kelas selesai,
(5) Tiap tengah semester sekolah menyelenggarakan cobaan tengah semester,
(6) Tiap semester sekolah menyelenggarakan cobaan semester,
(7) Tiap tahun diselenggarakan musyawarah mengenai peningkatan kelas dan kelulusan, dan seterusnya.
Tertib Sosial
Tertib sosial ialah suatu keadaan di mana setiap warga penduduk memegang tegus tata cara nilai dan tata cara norma yang berlaku sehingga terjadi keserasian antara langkah-langkah sosial dengan nilai dan norma yang berlaku tersebut.
Dengan demikian terdapat dua syarat bagi terwujudnya tertib sosial, yaitu:
(1) terdapat suatu tata cara nilai dan tata cara norma yang terang di dalam tata kehidupan masyarakat, dan (2) setiap individu di dalam penduduk disiplin dalam melaksanakan dan/atau tidak melanggar tata cara nilai dan tata cara norma yang berlaku tersebut.
Di dalam suatu sekolah, misalnya, akan tercipta iklim mencar ilmu mengajar yang tertib apabila setiap unsur yang ada di lingkungan sekolah melaksanakan dan/atau tidak melanggar tata tertib sekolah yang diberlakukan.
Kondisi menyerupai ini berlaku di setiap komponen dalam kehidupan masyarakat.
Di pasar, di kantor-kantor, di jalan raya, dan bahkan di dalam kehidupan keluarga pun terdapat tata cara nilai dan tata cara norma yang dipegang teguh sehingga tidak terjadi konflik sosial yang merugikan.
Ketertiban Sosial
Keempat unsur di atas, yakni order, keajegan, pola, dan tertib sosial ialah prasyarat bagi terciptanya ketertiban sosial.
Pada dasarnya ketertiban sosial ialah suatu keadaan di mana setiap sendi kehidupan penduduk berjalan secara teratur.
Keteraturan tersebut tercipta alasannya tata cara nilai dan tata cara norma menampilkan kekuatan kendali dan kekuatan kendali di dalam tata kehidupan masyarakat.
Kondisi menyerupai itu terjadi alasannya di dalam tata cara nilai dan tata cara norma terdapat persyaratan sikap mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, apa yang bagus dan apa yang buruk, apa yang layak dan apa yang tidak patut, dan sebagainya.
Ketertiban sosial ialah suatu keadaan yang sungguh diperlukan biar penduduk sanggup berdaya guna dan sukses guna.
Ketertiban sosial ialah cermin dari penduduk yang stabil dan dinamis.
Stabilitas penduduk mengindikasikan suatu penduduk yang bebas dari konflik-konflik sosial yang sungguh merugikan.
Sedangkan dinamisitas merupa- kan mengindikasikan aktivitas penduduk yang berdaya guna dan sukses guna sehingga kehidupan mereka mengarah terhadap tujuan dan hasrat yang diharapkan.
0 Komentar untuk "Bagaimana Proses Terbentuknya Keteraturan Sosial?"