Secara leksikal, ungkapan mobilitas berasal dari bahasa Latin mobilis.
Kata mobilis menunjuk pada pemahaman mudah dipindah atau banyak bergerak dari tempat yang satu menuju tempat yang lain.
Dari pemahaman menyerupai ini, ungkapan mobilitas sosial dipandang memiliki pemahaman yang serupa dengan ungkapan gerakan sosial atau perpindahan sosial.
Gerakan sosial yang dimaksudkan dalam pembahasan ini bukan mengacu pada ungkapan sosial movement yang condong pada pengerahan agresi masa, melainkan mengacu pada ungkapan social mobility.
Dengan demikian mobilitas sosial sanggup diartikan selaku perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari sebuah kelas sosial tertentu menuju kelas sosial yang lain, dari sebuah daerah tertentu menuju daerah yang lain.
Dari pemahaman di atas maka mobilitas sosial sanggup terjadi secara horisontal maupun secara vertikal.
Mobilitas sosial horisontal ialah perpindahan seseorang atau sekelompok orang yang bersifat sederajat.
Mutasi kerja dari kantor yang satu menuju kantor yang lain, perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi), bedol desa, perpindahan penduduk antar wilayah dalam sebuah negara (transmigrasi), dan perpindahan penduduk antar negara (imigrasi) ialah bentuk-bentuk mobilitas sosial yang bersifat horisontal.
Sedangkan mobilitas sosial vertikal ialah perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari status sosial atau kedudukan sosial yang lebih rendah menuju status sosial atau kedudukan sosial yang lebih tinggi.
Kenaikan pangkat seseorang dari karyawan menjadi staf manager, pergantian status seseorang dari perjaka kampungan menjadi kaum cerdas dan lalu menempati posisi strategis di lingkungan kerjanya, kesuksesan seorang pekerja keras menjadi seorang pebisnis sukses, dan lain sebagainya ialah bentuk-bentuk mobilitas sosial yang bersifat vertikal.
0 Komentar untuk "Apa Yang Dimaksud Dengan Mobilitas Sosial?"