Materi Penjasorkes Kelas 12 Pencegahan Sikap Sexually Transmitted Diseases, Aids, Dan Kehamilan

Sexually Transmitted Diseases (STDS)/Infeksi menular seksual merupakan banyak sekali infeksi yang sanggup menular dari satu orang ke orang yang lain lewat kontak seksual atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang penularannya khususnya lewat kekerabatan seksual dari seseorang yang terinfeksi terhadap kawan seksualnya. 

Infeksi menular seksual juga menyerang insan dan hewan lewat transmisi kekerabatan seks. 

Penyakit menular seksual juga sanggup ditularkan lewat jarum suntik dan juga kelahiran serta menyusui. 

Infeksi penyakit menular seksual sudah dimengerti selama ratusan tahun. 

Penyakit ini didefinisikan selaku salah satu akhir yang ditimbulkan karena acara seksual yang tidak sehat sehingga mengakibatkan hadirnya penyakit menular, bahkan pada beberapa problem Penyakit Menular Seksual (PMS) membahayakan. 

Sexually Transmitted Diseases (STDS)/Penyakit menular seksual terjadi karena suatu gangguan/penyakit-penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat kontak atau kekerabatan seksual. 

Pertama sekali penyakit ini sering disebut ‘Penyakit Kelamin’ atau Veneral Disease, tetapi kini istilah yang paling tepat merupakan Penyakit Hubungan Seksual/Seksually Transmitted Diseases atau secara lazim disebut Penyakit Menular Seksual (PMS). 


Penyakit ini mulai menjalar dengan pertumbuhan penularan yang cukup cepat. 

Tidak sanggup disangkal bahwa mata rantai penularan infeksi menular seksual merupakan perempuan tunasusila/pria tunasusila yang sanggup masuk dalam kehidupan rumah tangga. 

Disamping itu sikap seks tidak sehat dari sebagian kecil penduduk juga turut berperan dalam penyebaran penyakit ini. 

Perubahan sikap seksual sudah mengakibatkan timbulnya banyak sekali duduk problem yang berhubungan dengan infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki. 

Penyakit infeksi menular seksual sebagian besar sanggup teratasi dengan pengobatan yang cocok sehingga tidak memunculkan penyakit selanjutnya, berlawanan dengan kehamilan yang tidak diinginkan yang berpengaruh yang lebih luas baik biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan etika. 

Penyakit infeksi menular seksual sanggup memunculkan infeksi akut (mendadak) yang memerlukan penanganan yang cocok karena akan sanggup menjalar ke alat genitalia kepingan dalam (atas) dan memunculkan penyakit radang panggul. 

Pengobatan yang kurang bikin puas akan memunculkan penyakit menjadi menahun (kronis) dengan akhir selesai rusaknya fungsi alat genitalia kepingan dalam sehingga memunculkan kurang subur atau mandul. 

Dalam upaya memajukan pengertian sampaumur wacana kesehatan reproduksi, membuat sampaumur tegar dalam menghadapi duduk problem dan bisa mengambil keputusan terbaik bagi dirinya, maka pelayanan konseling sungguh diharapkan remaja. 

Meskipun kepedulian pemerintah, penduduk maupun LSM dalam memperluas penyediaan pemberitahuan dan pelayanan kesehatan reproduksi sudah kian meningkat, tetapi dalam kanal pemberian pelayanan konseling masih terbatas. 

Hal ini antara lain disebabkan kekurangan jumlah kepraktisan pelayanan konseling bagi sampaumur yang terbatas. 

Disamping itu, kesanggupan tenaga konselor dalam menyediakan konseling terhadap sampaumur di pusat-pusat pelayanan pemberitahuan dan konsultasi kesehatan reproduksi sampaumur juga masih terbatas. 

Atas dasar itulah maka guna mendukung kesanggupan SDM dalam menjalankan konseling kesehatan reproduksi sampaumur perlu disiapkan tenaga yang berpengalaman lewat workshop konseling kesehatan reproduksi remaja.


PMS sering tidak menampilkan gejala, khususnya pada perempuan. Namun demikian, ada pula Sexually Transmitted Diseases (STDS)/PMS yang menampilkan tanda dan tanda-tanda secara lazim selaku berikut :

1. Gejala Luka

  • Luka terbuka dan atau luka berair dengan atau tanpa rasa sakit, disekitar alat kelamin, anus, lisan atau kepingan tubuh yang lain.
  • Tonjolan (papules) kecil-kecil, dibarengi luka yang sungguh sakit di sekeliling alat kelamin 
  • Anus gatal atau iritasi/Gatal-gatal di tempat alat kelamin. 


2. Cairan Tidak Normal

Pada perempuan, cairan dari alat kelamin bisa gatal, warna keputihan, kekuningan, kehijauan, atau kemerahmudaan berbau atau berlendir. Cairan tubuh dapat juga keluar dari anus. 

Pada wanita, sanggup juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan lewat kekerabatan seksual. 

Pada laki-laki, timbul cairan bening atau berwarna berasal dari pembukaan alat kelamin lelaki atau anus, rasa panas seumpama terbakar atau sakit selama atau sehabis kencing. Buang air kecil lebih sering dari biasanya.


3. Sakit pada dikala buang air kecil 

PMS pada perempuan biasanya tidak mengakibatkan sakit atau burning urination 

Pada lelaki timbul rasa terbakar atau rasa/ perih/panas/sakit selama atau sehabis urination terkadang dibarengi dengan keluarnya cairan putih dari alat kelamin pria 

Nyeri di paha atau kepingan perut lebih rendah. 


4. Perubahan warna kulit 

Terutama di kepingan telapak tangan atau kaki. Perubahan bisa menyebar ke seluruh kepingan tubuh

 

5. Tonjolan seumpama jengger ayam 

Tumbuh tonjolan seumpama jengger ayam/kutil di sekeliling alat kelamin. Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh. 


6. Sakit pada kepingan bawah perut 

Rasa sakit yang timbul dan hilang, yang tidak berhubungan dengan menstruasi dapat menjadi tanda infeksi saluran reproduksi (infeksi yang sudah berpindah ke kepingan dalam system reproduksi, tergolong servik, tuba falopi, dan ovarium) 


7. Kemerahan 

Pada perempuan, timbul tanda-tanda kemerahan pada sekitar alat kelamin, atau diantara kaki 

Pada laki-laki, timbul tanda-tanda kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar 

Pembengkakan kelenjar getah bening atau kemerahan di sekeliling alat kelamin.


A. Jenis PMS disebabkan Bakteri 

1. Gonore atau kencing nanah, gejalanya: 

  • Rasa sakit dikala buang air kecil dan dikala ereksi. 
  • Keluar nanah dan dari saluran kencing khususnya pada pagi hari. 
  • Pada peremp uan: nyeri di tempat perut kepingan bawah, kadang kala disertai keputihan dan amis yang tidak sedap 


2. Klamidia, gejalanya: 

  • Keputihan, sanggup disertai nyeri dikala kencing, dan pendarahan sehabis kekerabatan seksual. Gejalanya seumpama GO tetapi lebih ringan. 
  • Pada infeksi kronik sanggup terjadi penyebaran ke saluran telur yang memunculkan nyeri perut kepingan bawah. 


3. Sipilis atau raja singa, Gejalanya: 

  • Luka yang higienis dan tidak nyeri di sekeliling alat kelamin, anus, dan lisan yang timbul kira-kira 2-3 ahad sehabis terinfeksi. 
  • 6-8 ahad kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening disusul dengan tidak nikmat tubuh dan bercak kemerahan pada kulit. 


4. Chancroid, gejalanya: 

  • Luka yang kotor dan nyeri disekitar alat kelamin yang timbul kira-kira 1 ahad sehabis infeksi. 


B. Jenis PMS disebabkan oleh Virus 

1. Herpes genital atau herpes simplex, gejalanya: 

  • Bintil-bintil berisi cairan yang menjadi luka kecil di sekeliling alat kelamin dan mulut. Luka-luka kecil ini bisa sakit sekali pada dikala infeksi pertama kali dan sanggup kambuh secara berulang-ulang jika ada gangguan emosi/psikis atau haid. 
  • Sebelum hadirnya bintil-bintil ini, biasanya ada tanda-tanda permulaan yang mendahului antara lain: rasanya seumpama sakit flu, rasa tidak nikmat di pinggang, kelenjar getah bening membengkak. 


2. Hepatitis B dan C, gejalanya: 

  • Badan lemas, kurang gairah dan kadang demam. 
  • Pada problem parah, terlihat kulit dan selaput mata berwarna kuning 


3. Human papillomavirus (Kutil kelamin atau sering disebut jengger ayam), gejalanya: 

  • Benjolan-benjolan kecil di sekeliling alat kelamin yang sanggup bersatu seumpama jengger ayam dan menular. Pada perempuan sanggup perihal kulit tempat kelamin hingga dubur, selaput lendir kepingan dalam, liang kemaluan hingga leher rahim. 
  • Pada lelaki terdapat pada penis dan saluran kencing kepingan dalam. Pada perempuan hamil kutil ini bisa berkembang hingga besar. 


4. HIV , gejalanya: 

  • Demam 
  • Keringat malam 
  • Sakit kepala 
  • Kemerahan di ketiak, paha atau leher 
  • Diare yang terus menerus 
  • Penurunan berat tubuh secara cepat 
  • Batuk, dengan atau tanpa darah 
  • Bintik ungu kebiruan pada kulit 


C. Jenis PMS Lainnya: 

1. Protozoa: Trikomoniasis, gejalanya: 

  • Gejala spesifik berupa keputihan yang banyak, kadangkadang berbusa, kehijauan, berbau busuk, nyeri dikala berafiliasi seksual atau dikala buang air kecil. 
  • Jamur: Candidiasis 
  • Hama: Kutu kelamin, Scabies


Pencegahan Penularan lewat seks : 

Berlaku saling setia atau berafiliasi cuma dengan pasangannya saja kalau sudah menikah. 


Pencegahan Penularan Cara yang lain :

  1. Mencegah masuknya transfusi darah suplemen yang belum diperiksa kebersihannya dari penderita Infeksi Menular Seks (IMS) ke dalam tubuh kita. 
  2. Berhati-hati waktu menangani segala hal yang terkotori oleh darah segar. 
  3. Mencegah pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama atau tidak steril. Misalnya jarum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang bekas dipakai orang lain. Jarum suntik yang gres biasanya masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita. 
  4. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, dimulai dari diri sendiri dan keluarga sehingga terbentuknya penduduk yang religious. 
  5. Memberikan pengertian wacana seks pada bawah umur sekolah, untuk waspada dan tidak mencoba-coba. 
  6. Menghar gai kekerabatan seksual selaku suatu yang sakral sehingga cuma boleh dilaksanakan pada pasangan yang sudah menikah. 
  7. Pemberantasan peredaran narkoba. 
  8. Menutup tempat-tepat prostitusi dan pelacuran terselubung. 
  9. Menjaga kebersihan busana dalam dan toilet umum. 
  10. Merawat rambut disekitar alat kelamin. 
  11. Pemeriksaan berkala ke dokter kulit dan kelamin.

AIDS merupakan abreviasi dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yakni penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). 

Penyakit ini bukan penyakit keturunan atau diwarisi. 

Ia menyerang kekebalan tubuh (immune system), yakni system pertahanan alami tubuh terhadap serangan organisme penyakit. 

Penyakit ini memunculkan berkurangnya kesanggupan tubuh dalam memerangi infeksi. 

Penyakit AIDS hingga dikala ini masih menjadi ancaman paling besar bagi kesehatan penduduk dunia karena proses penularannya yang begitu cepat dan belum ada obat penangkalnya. 

HIV merupakan virus atau jasad renik yang sungguh kecil yang menyerang metode kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seumpama hewan bulu babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam. 

Tubuh insan mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk melawan dan membunuh bibit bibit atau kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh nanusia. 

Dengan demikian sel-sel darah putih melindungi seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang 

Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, maka virus ini akan menyerang sel darah putih. 

Selanjutnya akan menghancurkan dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan menghancurkan kepingan yang memegang peranan pada kekebalan tubuh. 

Sel darah putih yang sudah dirusak tersebut menjadi lemah dan tidak lagi bisa melawan kuman-kuman penyakit. 

Lambat-laun sel darah putih yang sehat akan sungguh berkurang. 

Akibatnya, kekebalan tubuh orang tersebut menjadi menurun dan akibatnya sungguh gampang terjangkit banyak sekali penyakit. 

Seseorang yang terinfeksi oleh HIV disebut “HIV + ” (baca: HIV positif) atau pengidap HIV. 

Orang yang sudah terinfeksi HIV dalam bertahun-tahun pertama belum menampilkan tanda-tanda apapun. Sehingga secara fisik kelihatan tidak berlawanan dengan orang lain yang sehat. 

Namun beliau mempunyai potensi selaku sumber penularan, artinya sanggup menularkan virus terhadap orang lain. 

Setelah periode 7 hingga 10 tahun, atau jika kekebalan tubuhnya sudah sungguh melemah karena banyak sekali infeksi lain, seorang pengidap HIV mulai menampilkan gejala-gejala dan tanda-tanda majemuk penyakit yang timbul karena rendahnya daya tahan tubuh. 

Pada kondisi ini orang tersebut disebut selaku penderita AIDS. 

HIV mesti masuk pribadi ke anutan darah orang yang bersangkutan untuk sanggup berada di dalam tubuh manusia. 

Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV sungguh cepat mati. 

HIV bertahan lebih usang di luar tubuh insan cuma jika darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam kondisi belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih singkat mati. 

HIV juga gampang mati oleh air panas, sabun dan materi pencuci hama lain. Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak sanggup menular lewat udara seumpama virus lainnya, umpamanya virus influenza. 

Virus influensa sanggup hidup di udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan influensa sanggup terjadi lewat udara. 

Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh, yaitu: darah, air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita). Telah terbukti, bahwa ketiga cairan di atas inilah yang sanggup menularkan HIV. 

Maksudnya, penularan akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu terkotori oleh HIV, dan kemudian masuk ke anutan darah orang yang belum tertular. 

Selain di dalam ketiga cairan yang sudah disebutkan di atas, HIV juga sanggup didapatkan dalam jumlah yang sungguh kecil di dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu ibu (ASI). 

Namun hingga kini belum ada bukti bahwa HIV sanggup ditularkan lewat cairan- cairan tersebut.


HIV mesti masuk pribadi ke anutan darah orang yang bersangkutan untuk sanggup berada di dalam tubuh manusia. 

Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV sungguh cepat mati. 

HIV bertahan lebih usang di luar tubuh insan cuma jika darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam kondisi belum mengering. 

Dalam media kering HIV akan lebih singkat mati. 

HIV juga gampang mati oleh air panas, sabun dan materi pencuci hama lain. 

Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak sanggup menular lewat udara seumpama virus lainnya, umpamanya virus influenza. 

Virus influensa sanggup hidup di udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan influensa sanggup terjadi lewat udara. 

Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh, yaitu: darah, air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita). 

Telah terbukti, bahwa ketiga cairan di atas inilah yang sanggup menularkan HIV. 

Maksudnya, penularan akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan itu terkotori oleh HIV, dan kemudian masuk ke anutan darah orang yang belum tertular. 

Selain di dalam ketiga cairan yang sudah disebutkan di atas, HIV juga sanggup didapatkan dalam jumlah yang sungguh kecil di dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu ibu (ASI). 

Namun hingga kini belum ada bukti bahwa HIV sanggup ditularkan lewat cairan- cairan tersebut


Penularan terjadi jika ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, yakni melalui: 

1. Melalui kekerabatan seksual yang berisiko tanpa memakai pelindung dengan seseorang yang mengidap HIV. 

2. Melalui tranfusi darah dan transplantasi organ yang terkotori HIV. 

3. Transfusi darah yang terkotori HIV dan transplantasi organ yang terkotori HIV akan secara pribadi menciptakan orang yang memperoleh darah atau organ tubuh tersebut tertular HIV karena virus pribadi masuk ke dalam metode peredaran darah penerima. 

4. Melalui alat suntik atau alat tusuk yang lain yang sanggup menembus kulit (akupuntur, tindik, tatto) yang terkotori oleh HIV. Oleh karena itu pemakaian alat suntik secara bahu-membahu oleh para pecandu narkotika akan membuat lebih gampang penularan HIV di antara mereka jika salah satu di antara mereka merupakan pengidap HIV. 

5. Penularan HIV dari perempuan pengidap HIV bisa terjadi lewat beberapa proses yaitu: dikala menjalani kehamilan, dikala proses melahirkan, lewat pemberian ASI.


Gejala penularan HIV/AIDS terjadi beberapa hari atau beberapa ahad sehabis terinfeksi HIV, gejala-gejala ini cuma berjalan beberapa hari atau beberapa ahad saja, kemudian hilang dengan sendirinya. 

Seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejalagejala seumpama flu, yaitu: 

1) Demam. 

2) Rasa lemah dan lesu. 

3) Sendi-sendi terasa nyeri. 

4) Batuk. 

5) Nyeri tenggorokan. 


Gejala Selanjutnya merupakan memasuki tahap di mana sudah mulai timbul gejala-gejala yang seumpama yang dengan gejala-gejala penyakit lain, gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena sanggup juga terjadi pada penyakit-penyakit lain. 

Namun gejala-gejala ini menampilkan sudah adanya kerusakan pada metode kekebalan tubuh yaitu: 

1) Demam berkepanjangan. 

2) Penurunan berat tubuh (lebih dari 10% dalam waktu 3 hari). 

3) Kelemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan acara fisik sehari-hari. 

4) Pembengkakan kelenjar di leher, lipat paha, dan ketiak. 

5) Diare atau mencret terus menerus tanpa karena yang jelas. 

6) Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus. 

7) Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan 


Gejala penurunan kekebalan tubuh ditandai dengan gampangnya diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. 

Maksudnya merupakan penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau benalu (yang dapat juga hidup dalam tubuh kita), yang jika metode kekebalan tubuh baik kuman ini sanggup dikendalikan oleh tubuh. 

Pada tahap ini pengidap HIV sudah bermetamorfosis penderita AIDS. 

Pada biasanya penderita AIDS akan meninggal dunia sekitar 2 tahun sehabis tanda-tanda AIDS ini muncul. Gejala AIDS yang timbul adalah: 

1) Radang paru. 

2) Radang saluran pencernaan. 

3) Radang karena jamur di lisan dan kerongkongan. 

4) Kanker kulit. 

5) TBC. 

6) Gangguan susunan saraf.


Untuk mengerti cara kerja HIV dalam tubuh insan kita perlu mengerti metode kekebalan tubuh insan sebagaimana digambarkan dalam gambar berikut : 

1. Kekebalan tubuh menggambarkan wacana fungsi sel darah putih dalam tubuh seseorang selaku metode kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan kuman, virus, dan lainnya. 

Manusia dengan imunitas atau metode kekebalan tubuh yang sehat bisa memerangi infeksi dan kuman karena adanya sel darah putih dalam tubuh yang dapat memerangi bibit penyakit yang masuk. 

Sel darah putih melakukan pekerjaan memerangi banyak sekali jenis bibit penyakit yang ditemuinya dalam tubuh mudah-mudahan seseorang tetap sehat. 

Cara kerja sel darah putih merupakan dengan mengundang bala proteksi sel yang lain guna memerangi infeksi secara langsung, atau dengan memproduksi materi kimia yang kita kenal dengan nama antibodi guna menghilangkan bibit penyakit itu. 

Bila virus masuk ke dalam tubuh, maka sel darah putih akan berupaya melumpuhkan bibit penyakit tersebut. 

Misalnya, virus influenza, diare dan batuk akan dilumpuhkan oleh sel darah putih. 


2. Berbeda dengan virus lai nnya, HIV merupakan virus yang tidak gampang dilumpuhkan oleh sel darah putih. 

Apabila masuk ke dalam tubuh kita justru HIV yang mau melumpuhkan sel darah putih, khususnya menyerang CD4 dan menggunakannya untuk memperbanyak HIV dalam tubuh pengidap sehingga tubuh tidak dapat melawan penyakit lain yang masuk ketubuh. 

Sel CD4 merupakan jenis sel darah putih atau limfosit. CD4 merupakan kepingan dari sel darah putih insan yang menjadi sasaran penyerangan HIV apabila HIV masuk ke dalam darah manusia, sel CD4 inilah yang dipakai oleh HIV untuk memperbanyak dirinya. Jumlah CD4 pada seorang sehat merupakan sekitar 500 – 1500 sel/mm3 darah. 


3. Menurut teori yang sudah diterima secara luas, HIV menyerang sel darah putih (khususnya yang dinamakan CD4) yang berperan mempertahankan kekebalan tubuh manusia. 

CD4 merupakan pemimpin yang memegang komando mengontrol pertahanan metode kekebalan tubuh insan karena kemampuannya yang bagus untuk berkomunikasi dengan sel lain. 

Bila ada bibit penyakit masuk maka CD4 selaku komandan yang menyediakan kiprah pada sel-sel lain untuk memerangi bibit penyakit tersebut hingga tuntas. 

Kehadiran CD4 sangatlah diperlukan dalam mempertahankan kesehatan tubuh manusia, karena itu tubuh secara terus-menerus memproduksinya untuk menolong memerangi banyak sekali infeksi. 

HIV masuk ke dalam tubuh secara rahasia dan seperti beliau merupakan salah satu bala prajurit CD4. 

Namun, kemudian HIV menyusup molekul reseptor CD4 mudah-mudahan HIV bisa masuk ke dalam CD4. 

Setelah masuk, HIV kemudian membajak genetika sel CD4 tersebut dengan rahasia kemudian memakai CD4 selaku tempat HIV memperbanyak dirinya. 

Akibatnya yang terjadi merupakan meningkatnya bikinan HIV secara massal. Keadaan ini mengakibatkan banyak CD4 yang rusak dan mati. 

Semakin banyak CD4 yang rusak dan mati dan kian banyak HIV yang diproduksi, artinya kian sedikit jumlah CD4 dalam tubuh kita, yang memunculkan metode kekebalan tubuh insan perlahan-lahan kian lemah untuk sanggup melawan bibit penyakit yang masuk menyerang tubuh. 


4. HIV menyantap waktu usang sebelum menampakkan diri. 

Ia bersembunyi dalam CD4 dalam waktu yang cukup usang sebelum mulai dengan pesat memperbanyak diri dalam jumlah sungguh banyak serta menghancurkan CD4. 

Dengan bersembunyi dalam sel CD4 itu pulalah ia sanggup menyingkir dari serangan antibodi yang sudah beredar dalam darah dan yang berupaya membunuhnya karena CD4 tidak sanggup membunuh dirinya sendiri. 

Cara sembunyi HIV yang seumpama ini rampung di saat sudah lumayan banyak sel darah putih dalam tubuh insan yang dirusaknya dan jumlah HIV dalam darah sudah lumayan banyak untuk melumpuhkan kesanggupan insan untuk memerangi penyakit yang kemudian tubuh mulai memproduksi antibody HIV untuk menyediakan perlawanan pada HIV meskipun perlawanan ini tidak efektif bagi HIV.


Orang-orang yang mempunyai sikap berisiko tinggi menularkan atau tertular HIV artinya orang-orang yang mempunyai kemungkinan besar terkena infeksi HIV atau menularkan HIV dikarenakan perilakunya. 

Mereka yang mempunyai sikap berisiko tinggi itu adalah: 

1) Wanita dan lelaki yang berganti-ganti pasangan dalam menjalankan kekerabatan seksual. 

2) Wanita dan lelaki tuna susila, serta konsumen mereka. 

3) Orang-orang yang menjalankan kekerabatan seksual yang tidak wajar, seumpama kekerabatan seks lewat dubur (anal) dan lisan umpamanya pada homo seksual dan biseksual. 

4) Penyalahgunaan narkotika dengan suntikan, yang memakai jarum suntik secara bareng (bergantian). 

5) Penyalahgunaan narkotika dengan sikap lainnya.


Sampai dikala ini belum ada obat untuk menyembuhkan maupun vaksin untuk menangkal penyakit ini. 

Upaya-upaya pencegahan mesti dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS sanggup terjadi, yang sudah dibicarakan sebelumnya. 


1. Pencegahan Penularan lewat Hubungan Seksual 

Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV khususnya terjadi lewat kekerabatan seksual. Oleh karena itu pencegahan penularan lewat kekerabatan seksual memegang peranan paling penting. 

Untuk itu setiap orang perlu mempunyai sikap seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu: 

a. Tidak menjalankan kekerabatan seksual sebelum menikah (Abstinence). Hubungan seksual cuma dilaksanakan lewat ijab kabul yang sah. 

b. Bila sudah menikah, cuma mengadakan kekerabatan seksual dengan pasangan sendiri, yakni suami atau isteri sendiri. 

c. Tidak mengadakan kekerabatan seksual di luar nikah. 

d. Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam menjalankan kekerabatan seksual mesti memakai kondom secara benar dan konsisten. Ketiga rancangan pencegahan di atas ini dipahami dengan perumpamaan ABC (Abstinence, Be faithful, Condom). 

e. Mempertebal akidah dan takwa mudah-mudahan tidak terjerumus ke dalam kekerabatan korelasi seksual diluar nikah. 


2. Pencegahan Penularan Melalui Darah 

Penularan HIV lewat darah menuntut kita untuk berhatihati dalam banyak sekali langkah-langkah yang berafiliasi dengan darah maupun produk darah dan plasma. 

a. Transfusi darah Harus ditentukan bahwa darah yang dipakai untuk transfusi tidak terkotori HIV. Perlu direkomendasikan pada seseorang yang HIV (+) atau mengindap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak menjadi donor darah. 

Begitu pula dengan mereka yang mempunyai sikap berisiko tinggi, umpamanya sering menjalankan kekerabatan seks dengan bergantiganti pasangan. 

b. Penggunaan pr oduk darah dan plasma Sama halnya dengan darah yang dipakai untuk transfusi, maka terhadap produk darah dan plasma (cairan darah) mesti ditentukan tidak terkotori HIV. 

c. Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang sanggup melukai kulit Penggunaan alat-alat seumpama jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu memperhatikan duduk problem sterilisasinya. 

Tindakan desinfeksi dengan pemanasan atau larutan desinfektan merupakan langkah-langkah yang sungguh penting untuk dilakukan. 


3. Pencegahan Penularan dari Ibu terhadap Anak 

Seorang ibu yang terinfeksi HIV, risiko penularan terhadap janin yang dikandungnva atau bayinya cukup besar, kemungkinannva sebesar 30-40 %. 

Risiko itu akan kian besar jika si ibu sudah terkena atau menampilkan tanda-tanda AIDS. 

Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah terinfeksi HIV direkomendasikan untuk memikirkan kembali wacana kehamilan. 

Risiko bagi bayi terinfeksi HIV lewat susu ibu sungguh kecil, sehingga tetap direkomendasikan bagi si ibu untuk tetap menyusukan bayi dengan ASI-nya. 

Melihat kondisi-kondisi di atas, yang dapat kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV merupakan bertingkah yang bertanggung jawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan bertingkah sesuai dengan permintaan norma agama dan sosial yang berlaku di masyarakat. 

Di samping itu, berbagi pemberitahuan wacana HIV/AIDS merupakan cara lain untuk melindungi teman, keluarga, dan lingkungan dari penyebaran HIV/AIDS. 

Hal ini sanggup diwujudkan dalam kegiatan sederhana: 

a). Berikan pemberitahuan yang benar dan tepat yang sudah anda terima terhadap lingkungan anda sendiri. Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga dan lain-lain. 

b). Jika dalam percakapan sehari-hari anda mendengar pemberitahuan yang salah wacana HIV/AIDS, pribadi diperbaiki dengan cara yang benar. 


Dalam lingkungan sekolah antar institusi pendidikan : 

a). Mengusulkan adanya diskusi dan pelatihan atau kegiatan yang lain yang berafiliasi dengan kegiatan pencegahan HIV/AIDS. 

b). Mengadakan kegiatan lain yang berhubungan dengan duduk problem HIV/AIDS, umpamanya kontes poster, kontes mengarang, dan lain sebagainya. 


Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa ada beberapa hal penting dalam meminimalisir risiko terjadinya penularan HIV/ AIDS: 

a). Tidak menjalankan kekerabatan seks, bagi yang belum nikah. 

b). Selalu menghindarkan diri dari penggunaan obat-obat terlarang (narkotik, heroin, ganja, dan lain-lain). 

c). Menjauhkan diri dari minuman yang dapat memabukkan. 

d). Sebaiknya tidak memakai alat-alat seumpama alat suntik, alat tindik, alat tatto, pisau cukur, atau sikat gigi bareng orang lain. 

e). Selalu membersihkan (mensterilkan) perlengkapan medis atau non medis, khususnva yang berafiliasi dengan cairan tubuh manusia


Pengertian ilmiah dari kehamilan merupakan masa dimana perempuan menjinjing embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang masak pada saluran telur yang kemudian berjumpa dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang mau berkembang dan menciptakan terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi hingga lahirnya janin. 

Pengertian lain dari kehamilan merupakan proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi hingga lahirnya janin, lamanya hamil wajar merupakan 280 hari (40 ahad atau 9 bulan), dijumlah dari pertama haid terakhir. 

Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), kehamilan merupakan suatu proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang masak pada saluran telur yang kemudian berjumpa dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang mau bertumbuh. 

Proses kehamilan sendiri bisa terjadi karena bertemunya sel sperma lelaki dengan sel telur matang dari wanita. 

Kehamilan merupakan momentum yang sarat usaha bagi seorang kandidat ibu. Selama kurang lebih 9 bulan, seseorang yang sedang hamil akan menjinjing beban berat yakni kandidat buah hatinya. 

Seseorang yang sedang mengandung buah hatinya, mesti memperhatikan asupan gizi yang diperlukan oleh kandidat ibu dan buah hatinya. 

Ketika seseorang sedang hamil, hal ini tentunya akan memerlukan energi yang lebih banyak. Asupan gizi yang cocok akan menolong berkembang kembang janin yang masih berada di dalam kandungan


Kehamilan memerlukan perempuan yang sehat dalam arti mempunyai segala sesuatu yang berhubungan dengan berat tubuh wajar dan sehat, pembatasan makanan sebanding dan bergizi serta olahraga secara teratur. 

Jika seseorang mempunyai kehamilan yang sehat maka ia bisa menghindarinya dari penyakit kronis dan gangguan kehamilan. Berikut ini 8 tanda-tanda perempuan mempunyai kehamilan yang sehat, 


a. Kehamilan yang sah 

Artinya buah kehamilan tersebut merupakan hasil dari ijab kabul yang sah antara suami dan istri yang sehat secara jasmani maupun rohani. 

Karena hal ini akan sungguh besar lengan berkuasa terhadap kesehatan psikis sang ibu dan pertumbuhan janin. 


b. Tekanan darah dan kadar gula darah normal 

Indikator utama dari kehamilan sehat merupakan tekanan darah dan kadar gula darah dipantau pada trimester kehamilan yang berbeda. 

Tekanan darah dan kadar gula memang mengalami fluktuasi selama kehamilan dan sedikit lebih tinggi, tetapi tidak terjadi lonjakan yang intens. 


c. Kondisi rahim dan plasenta 

Untuk menja ga janin dalam rahim, maka kondisi rahim dan plasenta mesti tetap sehat hingga melahirkan. 

Plasenta mesti menempel dengan baik pada dinding rahim karena jika tidak dapat mengakibatkan kelahiran prematur atau keguguran 


d. Pertumbuhan janin 

Pertumbuhan janin menyeleksi kondisi bayi nantinya. Hal ini sanggup dimengerti dengan memeriksakan berat perempuan selama hamil atau lewat USG. 

Jika pertumbuhan janin kurang dapat menjadi tanda kelemahan oksigen di dalam rahim serta memunculkan gangguan fungsi plasenta. 


e. Berat badan 

Dokter biasanya menganjurkan peningkatan 13-15 kilogram selama kehamilan, khususnya jika sebelum hamil sudah mempunyai berat tubuh sehat. 

Tapi jika sudah keistimewaan berat tubuh maka kenaikannya disarankan dikurangi. 


f. Kadar hormon 

Perempuan hamil bisa menciptakan progesteron lebih dari 400 mg dibanding yang tidak hamil. Hormon progesteron dan estrogen mengontrol endometrium untuk implantasi (penempelan janin di rahim) dan mempertahankan rahim dari kontraksi selama kehamilan. 

Estrogen sendiri menolong membangun jaringan, dan memungkinkan rahim lebih kuat. 


g. Pertumbuhan perut 

Dokter idealnya akan menjalankan pengukuran perut ibu hamil secara berkala untuk menentukan pertumbuhan dan pertumbuhan bayi berada pada tingkat yang sehat. 


h. Gerakan janin 

Dokter akan menyarankan untuk mengkalkulasikan gerakan janin selama kehamilan selaku cara untuk melacak seberapa sehat kehamilan yang terjadi. 

Ibu condong mulai mencicipi gerakan janin antara usia kehamilan 6-10 minggu. 

Gerakan janin ini menentukan bahwa bayi memperoleh cukup oksigen dan berada dalam kondisi baikbaik saja


1. Dinding rahim atau endometrium belum kokoh benar 

Peluruhan dinding rahim setiap periode menstruasi masih belum sempurna. Ini kurang aman bagi proses nidasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim. 

Risiko yang mengintai adalah: janin gampang keguguran, kemungkinannya 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang hamil di usia-usia ± 25 tahun. 

Risiko selanjutnya merupakan pertumbuhan janin yang kurang sehat atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR). 


2. Sel telur yang dihasilkan indung telur belum sempurna 

Indung telur milik perempuan muda juga masih berguru memproduksi sel telur berkualitas. 

Apabila sel telur hasil “belajar” itu dibuahi, dan menjadi bakal manusia, tidak ada yang dapat menjamin mutu embrio yang dihasilkan. 


3. Rahim dan organ panggul belum kokoh memuat janin 

Organ reproduksi seumpama rahim, lisan rahim dan otot-otot ligamen di panggul, belum matang dan belum kuat, sehingga belum siap untuk berfungsi sebaiknya dalam menunjang kehamilan dan persalinan. 

Bahaya yang mengintai adalah: keguguran, perdarahan, persalinan prematur, prolaps organ panggul, bahkan ruptur atau melorotnya organ panggul. 

Ibu muda juga terancam luka serius dikala melahirkan, 4 kali lebih tinggi. 


4. Risiko tekanan darah tinggi dan pre eklampsia 

Penyebabnya, tubuh ibu muda belum kokoh menanggung proses kehamilan sehingga metabolisme tubuh gampang terganggu. 

Gejala tekanan darah tinggi biasanya belum terdeteksi pada permulaan kehamilan. 

Namun, di tengah masa kehamilan, bisa tiba-tiba mengalami kejang, perdarahan, bahkan bermetamorfosis eklampsia/kelainan, tanda-tanda hipertensi tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa ibu dan janin. 


5. Bahaya anemia 

Anemia sanggup mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan pertumbuhan janin. 

Penyebabnya merupakan metabolisme tubuh ibu yang belum tepat dikala memperoleh suplemen volume darah akhir kehamilan, juga akhir contoh makan minim/kurang zat besi karena perempuan muda condong sering berdiet. 

Ini argumentasi mengapa ibu muda yang hamil wajib menjalani tes darah guna mendeteksi anemia dan thalassemia/penyakit kelainan darah. 


6. Kehamilan tidak disadari 

Pada banyak problem kehamilan muda, kandidat ibu telat menyadari kehamilan, karena sebelum hamil siklus haidnya memang belum teratur, sehingga diterjemahkan selaku kondisi biasa. 

Karena kehamilan tidak disadari, kandidat ibu muda mungkin saja tetap melakoni pola hidup kurang sehat seperti: pembatasan makanan ketat, konsumsi alkohol, paparan rokok yang sanggup mengusik kehamilan dan pertumbuhan janin, sehingga mengakibatkan persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat tubuh rendah. 


7. Risiko kanker leher rahim dan penyakit kelamin 

Wanita yang menjalankan kekerabatan seksual secara aktif pada usia di bawah 17 tahun, mempunyai risiko lebih tinggi untuk terjangkit infeksi virus pada organ reproduksi, seumpama Human Papilloma Virus penyebab kanker leher rahim, juga serangan penyakit kelamin seksual, di antaranya Chlamydia yang sanggup mengakibatkan infeksi mata dan pneumonia pada bayi, atau sifilis yang dapat memunculkan kebutaan pada bayi, dan janjkematian ibu serta janin. 


8. Praktis terjadi infeksi 

Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi dikala hamil apalagi pada waktu nifas. 


9. Keracunan Kehamilan (Gestosis ) 

Kombinasi kondisi alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin memajukan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. 

Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena sanggup mengakibatkan kematian. 


10. Kematian ibu yang tinggi 

Kematian ibu pada dikala melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. 

Selain itu angka janjkematian ibu muda karena gugur kandung juga cukup tinggi yang pada biasanya dilaksanakan oleh tenaga non profesional (dukun). 

Keguguran pada usia muda sanggup terjadi secara tidak disengaja. umpamanya : karena terkejut, cemas, stres. 

Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilaksanakan oleh tenaga non profesional sehingga sanggup memunculkan akhir imbas samping yang serius seumpama tingginya angka janjkematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akibatnya sanggup memunculkan kemandulan. 


10. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kelemahan banyak sekali zat yang diharapkan dikala pertumbuhan dengan demikian akan memunculkan makin tingginya kelahiran prematur, berat tubuh lahir rendah dan cacat bawaan. 


11. Mengalami perdarahan 

Perdarahan pada dikala melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. 

Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim). 

Kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir. 


12. Persalinan yang usang dan sulit 

Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin. 

Penyebab dari persalinan usang sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan waktu mengejan serta pimpinan persalinan yang salah yang dapat memunculkan janjkematian ibu. 


13. Kelahiran Prematur (Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan) 

Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 ahad (259 hari). Hal ini terjadi karena pada dikala pertumbuhan janin zat gizi yang diharapkan berkurang. 


14. Kematian bayi 

Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau janjkematian prenatal yang disebabkan berat tubuh kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 ahad (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.


Beberapa pergantian sikap seorang istri yang sedang hamil tersebut adalah: 

1. Cenderung malas 

Para suami perlu mengerti bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan imbas pergantian hormonal yang sedang dialami istrinya. 

Jadi tidak ada salahnya jika suami mengambil alih kiprah istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya membenahi tempat tidur, menciptakan kopi sendiri. 


2. Lebih sensitif 

Biasanya, perempuan yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. 

Sedikit-sedikit tersinggung kemudian marah. 

Apa pun sikap ibu hamil yang dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah bahwa efek pergantian psikis ini nantinya bakal hilang. 

Bukan apaapa, jika suami membalas kembali dengan kemarahan, bisa-bisa istri kian depresi sehingga menghipnotis pertumbuhan janinnya. 


3. Minta perhatian lebih 

Perilaku lain yang kerap “mengganggu” merupakan istri tiba-tiba lebih manja dan senantiasa ingin diperhatikan. 

Meskipun gres pulang kerja dan sungguh letih, usahakan untuk menanyakan keadaannya dikala itu. 

Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa mengakibatkan tumbuhnya rasa aman yang bagus untuk pertumbuhan janin. 

Demikian pula di saat istri mencicipi pegal-pegal dan linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. 

Sebaiknya lakukan sambil menyediakan perhatian dengan menyampaikan bahwa hal ini memang sering dialami perempuan yang sedang hamil dan diharapkan keteguhan untuk menghadapinya. 


4. Praktis cemburu 

Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun timbul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macammacam. 

Mungkin, selain pergantian hormonal, istri pun mulai bimbang diri dengan performa fisiknya. Ia takut jika suaminya pergi dengan perempuan lain. 

Untuk menenangkannya, suami perlu menerangkan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal yang memang sungguh penting dan bukan karena hal lain. 

Bila perlu, ceritakan dengan terperinci aktivitas 


5. Hobi belanja/shopping 

Bersangkutan tak mempunyai “hobi” ini. Baru sehabis hamil lantas gemar berbelanja. 

Dikhawatirkan “kegemaran baru” ibu hamil ini bisa memunculkan pertentangan dengan pasangan, karena ibu dinilai egois dan boros membelanjakan kebutuhan yang tak jelas. 


6. Malas-malasan 

Bisa karena intinya ibu memang pemalas sehingga dikala hamil bertambah malas akhir adanya pergantian hormonal. 

Pada ibu yang melakukan pekerjaan biasanya perasaan malas-malasan ini jarang ditemui. Kalaupun ada karena rasa jenuh dan lebih gampang dialihkan pada hal lain. 


7. Tidak mau dekat-dekat suami 

Ada ibu hamil yang merasa mual jika mencium amis suami. Dengan argumentasi itu, ia tidak mau tidur seranjang atau kalaupun tidur berbalikan badan. 

Penyebabnya? Jangan-jangan ada duduk problem komunikasi dengan pasangan yang terpendam. 

Di bawah sadar, mungkin kalau ada kebiasaan suami yang tidak ibu sukai. 

Misal, suami suka mengorok kalau tidur, pulang kantor tidak pribadi bersih-bersih dan sebagainya. Tanpa disadari ketidaksukaan tersebut tercetus jadi sikap “aneh” dikala ibu hamil. 


8. Merasa sebal dan tidak ingin ketemu mertua 

Lihat kembali pada permulaan kekerabatan ibu dengan mertua selama ini. Apakah ada ketidakcocokan yang disebabkan mertua terlalu intervensi, terlalu cerewet dan sebagainya. 

Sikap mertua yang tidak berkenan di hati selama ini bisa tercetus jadi sikap “aneh” selagi hamil. Memang sanggup dipahami karena kondisi kehamilan yang cukup sensitif.


9. Marah-marah pada pasangan 

Cenderung dipengaruhi temperamen ibu serta bagaimana kelangsungan komunikasi dengan pasangan. Akibatnya seringkali hal sepele jadi memunculkan pertentangan berkepanjangan. 


10. Merasa cemburu atau curiga 

Jika sesekali mungkin wajar. 

Namun kerap merasa curiga pada pasangan selagi ibu hamil tentu bukan hal yang sehat. Penyebabnya bisa jadi berhubungan dengan duduk problem keyakinan diri. 

Perubahan fisik semasa hamil menciptakan ibu merasa tidak bagus sehingga panik suami berpaling. 


11. Kaprikornus suka merokok atau kebiasaan jelek lainnya 

Perilaku ini bisa karena cita-cita ibu untuk main-main atau usaha menangani rasa tak nikmat dan tak tenteram semasa hamil. Jelas ini amat berisiko yang merugikan bagi kehamilan dan juga janin. 


12. Rajin bekerja/suka bersih-bersih 

Ada ibu yang memang sudah biasa bekerja, sehingga semasa hamil pun jadi lebih rajin. Ini merupakan salah satu sikap “aneh” yang positif. Hanya perlu diingat, dikala melakukan pekerjaan amati kondisi ibu.


Berikut tahap demi tahap pertumbuhan janin dalam kandungan : 

a. Dimulai pada ahad ke 4-8: 

Terjadi pembentukan permulaan embrio (manusia dini) yang sudah mempunyai metode vaskuler (peredaran darah). 

Jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh yang lain mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari, kaki, dan tangan. 

Pada fase ini juga sudah terbentuk kantung ketuban yang berisikan dua selaput tipis. 

Selaput ini berisi air ketuban yang berfungsi untuk mempertahankan bayi dari cedera akhir benturan dari luar selama masa kehamilan. 


b. Pada ahad ke 8-12 

Organ-organ tubuh utama janin sudah terbentuk. 

Bentuk kepalanya pun kini lebih besar daripada badannya, sehingga sanggup memuat otak yang terus bertambah dengan pesat. 

Ia juga sudah mempunyai dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai sanggup menjalankan acara seumpama menendang dengan lembut. 


c. Pada ahad ke12-16 

Paru-paru janin mulai meningkat dan detak jantung nya sanggup didengar lewat ultrasonografi (USG). 

Wajahnya mulai sanggup membentuk ekspresi tertentu, dan di matanya mulai berkembang alis dan bulu mata. Kini ia sanggup memutar kepalanya dan membuka mulut. 

Rambutnya mulai berkembang kasar dan berwarna. Bahkan kakinya pun sudah berkembang lebih panjang dari tangannya. 


d. Pada ahad ke 16-20 

Hidung dan indera pendengaran tampa k jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semua kepingan sudah terbentuk lengkap. 

Pembuluh darah terlihat dengan terang pada kulit janin yang tipis. 

Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih terstruktur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap bunyi ibunya. 


e. Pada ahad ke 20-24 

Pada dikala ini alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai menjalankan gerakan pernafasan. 

Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, ia mulai mempunyai waktuwaktu untuk tidur. 


f. Pada ahad ke 24-28 

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk. Di kulit kepala rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. 

Ia sanggup mendengar sekarang, baik bunyi dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia sanggup mengetahui bunyi ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. 


g. Pada ahad ke 28-32 

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang kian bertambah, tetapi matanya sudah mulai bisa berkedip akhir menyaksikan cahaya lewat dinding perut ibunya. 

Kepalanya sudah mengarah kebawah. 

Paru-parunya belum sempurna, tetapi jika dikala ini ia terlahir kedunia, si kecil kemungkinan besar sudah sanggup bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna. 


h. Pada ahad ke 36 

Sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap dan menelan. Rambut-rambut halus disekujur tubuhnya sudah menghilang dan badannya menjadi lebih bulat. 

Bayi yang dikandung oleh sebagian perempuan yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yakni turunnya kepala kerongga panggul (bayi sudah turun). 


i. Pada ahad ke 38 

Kepala sudah berada pada rongga panggul, siap untuk dilahirkan. 

Hal tersebut menampilkan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Kini, sang bayi seperti “mempersiapkan diri “ bagi kelahirannya ke dunia. 


j. Pada ahad ke 40 

Apa yang dulunya suatu sel, kini sudah menjadi manusia. 

Dalam beberapa hari, plasenta akan mengambil alih dan memberi sinyal bahwa bayi sudah siap untuk dilahirkan. 

Sang bayi masih tidur dengan damai di dalam rahim ibunya. 

Ia tidak mengetahui bahwa sesaat lagi ia akan meninggalkan rumahnya untuk melalui proses paling besar dalam kehidupannya yakni kelahiran.


Abduljabar, Bambang dan Lukmanul Haqim Lubay. 2015. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga Untuk Kelas 12. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


Related : Materi Penjasorkes Kelas 12 Pencegahan Sikap Sexually Transmitted Diseases, Aids, Dan Kehamilan

0 Komentar untuk "Materi Penjasorkes Kelas 12 Pencegahan Sikap Sexually Transmitted Diseases, Aids, Dan Kehamilan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close