Segala Sesuatu Diciptakan Allah Dari Nur Muhammad

Sebelum ada segala sesuatu, kemudian makhluk yang pertama sekali diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala yakni Nur (cahaya) Muhammad.

Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala mengakibatkan cahaya tersebut berputar-putar dg kekuasaan dan kehendakNya. Saat itu belum ada Lauh, pena, syurga, neraka, Malaikat, langit, bumi, matahari, bulan, jin maupun manusia.

Ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala hendak bikin makhluk yang lain, kemudian Allah membagi Nur Muhammad tersebut menjadi empat bagian.

Bagian pertama Nur Muhammad, Allah bikin Pena, bab kedua Allah bikin Lauh, dari bab ketiga Allah bikin 'Arsy.

Sedangkan pada bab keempat Allah bagi lagi menjadi empat bagian. Bagian pertama dari bab keempat ini Allah ciptakan hamalah al-'arsy (para penyangga 'arsy), bab kedua Allah ciptakan kursi, bab ketiga Allah ciptakan seluruh Malaikat.

Bagian keempatnya Allah bagi lagi ke dalam empat bagian. Dari bab pertama Allah ciptakan langit, bab kedua bumi, bab ketiga syurga dan neraka.

Kemudian bab keempat dibagi lagi oleh Allah menjadi empat bagian. Bagian pertama Allah ciptakan cahaya pandangan orang-orang mukmin, bab kedua cahaya hati mereka, yakni cahaya makrifat terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, bab ketiga Allah ciptakan cahaya kemanusiaan, yakni cahaya tauhid, La Ilaha Illallah Muhammadarrasulullah [Sumber: hadis yang dikutip oleh Syaikh Abdurrauf As-Singkili dalam kitab Tanbih al-Maasyi].

Jadi, terang bahwa semua makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala itu diciptakan dari cahaya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Oleh alasannya yakni itu, menurut Syaikh Abdurrauf As-Singkili (Teungku di Syiah Kuala), tak ada opsi lain bagi kita kecuali mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Baik perkataan, perbuatan, (ketetapan), lahir maupun batin. Dengan cara ini tentu kita akan selamat dan dimasukkan dalam kelompok orang2 yang shalih.

Maka Allah berfirman dalam Quran surat Al-Hasyr ayat 7:

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah terhadap Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya."

Dan salah satu pedoman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, dia meminta terhadap kita umatnya untuk selalu bershalawat kepadanya.

Bahkan, Allah juga memastikan dalam Quran bahwa Allah dan para Malaikat-Nya selalu bershalawat terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyediakan garansi, bahwa siapa pun yang paling banyak membaca shalawat kepadanya, tentu dia akan mendapatkan kawasan yang paling akrab dengannya.

Jadi, apakah kita masih enggan untuk memperbanyak shalawat terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ?

Mari memperingati bulan Rabiul Awwal selaku bulan lahirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Selamat merayakan MAULID RASULULLAH Shallallahu 'alaihi wasallam.

Penulis: Teuku Zulkhairi