Hadis berfungsi untuk menerangkan (bayan) serta menguatkan hukum-hukum yang terdapat dalam al-Qur’ān.
Fungsi hadis kepada al-Qur’ān sanggup dikelompokkan menjadi empat yakni selaku berikut.
1. Menjelaskan ayat-ayat al-Qur’ān yang masih bersifat umum
Contohnya merupakan ayat al-Qur’ān yang mewakilkan śalat. Perintah śalat dalam al-Qur’ān masih bersifat lazim sehingga diperjelas dengan hadis-hadis Rasulullah saw. wacana śalat, baik wacana tata caranya maupun jumlah bilangan raka’at-nya.
Untuk menerangkan perintah śalat tersebut, misalnya keluarlah suatu hadis yang berbunyi, “Śalatlah kalian sebagaimana kalian menyaksikan saya śalat”. (H.R. Bukhari)
2. Memperkuat pernyataan yang ada dalam al-Qur’ān
Seperti dalam al-Qur’ān terdapat ayat yang menyatakan, “Barangsiapa di antara kalian menyaksikan bulan, maka berpuasalah!” Kemudian ayat tersebut diperkuat oleh suatu hadis yang berbunyi, “... berpuasalah alasannya menyaksikan bulan dan berbukalah alasannya melihatnya ...” (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Menerangkan maksud dan tujuan ayat yang ada dalam al-Qur’ān
Misal, dalam Q.S. at-Taubah/9:34 dikatakan, “Orang-orang yang menyimpan emas dan perak, lalu tidak membelanjakannya di jalan Allah Swt., gembirakanlah mereka dengan azab yang pedih!” Ayat ini diterangkan oleh hadis yang berbunyi, “Allah Swt. tidak mengharuskan zakat kecuali supaya menjadi baik harta-hartamu yang telah dizakati.” (H.R. Baihaqi)
4. Menetapkan aturan gres yang tidak terdapat dalam al-Qur’ān
Maksudnya merupakan bahwa kalau suatu duduk problem tidak terdapat hukumnya dalam al-Qur’ān, diambil dari hadis yang sesuai. Misalnya, bagaimana hukumnya seorang pria yang menikahi kerabat wanita istrinya.
Hal tersebut diterangkan dalam suatu hadis Rasulullah saw.:
“Dari Abi Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda: “Dilarang seseorang menghimpun (mengawini secara bersama) seorang wanita dengan kerabat dari ayahnya serta seorang wanita dengan kerabat wanita dari ibunya.” (H.R. Bukhari)
0 Komentar untuk "Sebutkan Fungsi Hadis Kepada Al-Qur'an!"