Ilustrasi
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang senantiasa setia dan Istiqomah.
1. Jin
Jin merupakan salah satu jenis makhluk yang di ciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memiliki sifat fisik tertentu, berlainan dengan jenis insan atau malaikat.
Jin diciptakan dari materi dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan,
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ(15)
“Dia bikin insan dari tanah kering menyerupai tembikar. Dan Dia bikin jin dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman: 14 – 15)
Mahluk Jin ini memiliki kesamaan dengan insan dalam dua hal:
a. Jin memiliki nalar dan nafsu, sebagaimana insan juga memiliki nalar dan nafsu.
b. Jin mendapat beban perintah dan larangan syariat, sebagaimana mausia juga mendapat beban perintah dan larangan syariat.
Oleh sebab itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang bagus dan ada jin yang jahat. Ada jin yang cerdas dilema agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut golongan sesat, dan sebagainya.
Sedangkan perbedaan jin dengan mansuia yang paling fundamental merupakan dari asal penciptaan dan kesanggupan bisa kelihatan dan tidak.
Makhluk ini dinamakan jin, sebab memiliki sifat ijtinan (Arab: اجتنان), yang artinya tersembunyi dan tidak kelihatan. Manusia tidak dapat menyaksikan jin dan jin bisa menyaksikan manusia. Allah berfirman,
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya menyaksikan kau di sebuah kondisi yang kau tidak dapat menyaksikan mereka.” (QS. Al-A’raf: 27)
2. Setan
Untuk mengerti setan, satu prinsip yang mesti Anda pegang: Jin itu makhluk dan setan itu sifat. Karena setan itu sifat, maka ia menempel pada makhluk dan bukan bangun sendiri.
Setan merupakan sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.
Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan,
الشيطان في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد
“Setan dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang.” (Alamul Jinni was Syayathin, Hal. 16).
Dinamakan setan, dari kata; syutun (Arab: شطون) yang artinya jauh. Karena setan dijauhkan dari rahmat Allah. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: الشيطان)
Kembali pada keterangan sebelumnya, sebab setan itu sifat maka kata ini bisa menempel pada diri insan dan jin. Sebagaimana klarifikasi Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ada setan dari golongan jin dan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, sehabis menerangkan sifat-sifat setan,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“(setan yang membisikkan itu) dari golongan jin dan mausia.” (QS. An-Nas: 6).
3. Iblis
Siapakah iblis? Iblis merupakan nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin merupakan firman Allah,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
“Ingatlah saat Kami berkata terhadap para maialakt, ‘Sujudlah kallian terhadap Adam!’ maka mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah.” (QS. Al-Kahfi: 50)
Iblis juga memiliki keturunan, sebagaimana lazimnya jin lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ
“Iblis itu dari golongan jin, dan ia membangkang terhadap perintah Rab-nya. Akankah kalian mengakibatkan ia dan keturunannya selaku kekasih selain Aku, padahal mereka merupakan musuh bagi kalian…” (QS. Al-Kahfi: 50)
Itulah Perbedaan mahluk ciptaan Allah yang berjulukan Jin, setan, dan Iblis, agar sanggup memperbesar wawasan kita.
0 Komentar untuk "Perbedaan Jin, Setan, Dan Iblis"