Kata amal saleh berasal dari kata "amilus", yakni segala perbuatan yang berharga bagi dirinya atau orang lain, dan sesuai dengan logika rasional, al Qur'an serta as Sunnah.
Antara keyakinan dan amal saleh merupakan satu kesatuan dan tidak sanggup dipisahkan.
Seseorang yang beriman tanpa disertai amal saleh, maka keimanannya tidak ada artinya. Sebaliknya, amal saleh tanpa didasari keyakinan yang benar maka amalannya tidak ada nilainya di hadapan Allah Swt.
Keimanan mesti dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh mesti dilandasi dengan keimanan yang benar.
Kebaikan dari amal saleh merupakan amal sayyi'ah, yakni amal yang menghadirkan mudarat bagi pelakunya maupun orang lain.
Sungguh rugi seseorang yang berbuat buruk di dunia ini, padahal dunia merupakan ladang amal untuk kehidupan akhirat.
Setiap amal baik atau buruk walaupun sungguh kecil tetap akan mendapat jawaban yang adil dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam surat az Zalzalah/99:7-8:
Artinya:
"Maka siapa yang melakukan kebaikan seberat zarrah (biji sawi), tentu ia akan menyaksikan (balasan)nya (7). Dan siapa yang melakukan kejahatan seberat zarrah (biji sawi), ia akan menyaksikan (balasan)nya." (Q.S. az Zalzalah/99:7-8)
Suatu amal saleh akan sah jikalau menyanggupi syarat selaku berikut:
- Amal saleh dengan mengenali ilmunya
- Amal saleh itu dilakukan dengan niat tulus alasannya Allah Swt
- Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan isyarat al Qur'an dan Hadis.
Pernahkah kalian menyaksikan orang atau temanmu beramal, tetapi sedikit sekali? Janganlah kalian meremehkannya atau menghinanya alasannya sedikit amalnya.
Sebab nilai suatu amal tidak semata-mata tergantung banyak atau sedikitnya, tetapi juga terletak pada keihkhlasannya.
Sedangkan nilai keikhlasan amal seseorang cuma Allah Swt yang mengetahui.
Allah Swt mengasihi seorang hamba yang bederma secara terus menerus walaupun sedikit. Memang yang paling baik merupakan bederma banyak serta ikhlas, dan dilakukan terus menerus.
Rasulullah saw pernah bersabda:
"Dari Abu Dzar Jundub Bin Junadah r.a. berkata: Nabi saw bersabda kepadaku: "Janganlah sekali-kali kau menghina perbuatan baik seberapa pun kecilnya, walaupun perbuatan baik itu cuma berupa penyambutan terhadap saudaramu dengan tampang yang berseri-seri" (H.R. Muslim)
Wahai gerasi muda Islam, ketahuilah bahwa amal saleh ada tiga macam, yaitu:
Amal saleh terhadap Allah Swt yakni menjalankan perintah Allah Swt dan meninggalkan larangan-Nya. Contohnya merupakan zakat, puasa, membaca al Qur'an dan ibadah lainnya
Amal saleh terhadap manusia, yakni menjalankan hak dan keharusan terhadap sesama manusia. Contohnya bersikap ramah, bertutur kata yang santun, dan membantu kaum duafa
Amal saleh terhadap lingkungan alam yakni mempertahankan kelestarian alam contohnya merupakan mencampakkan sampah pada tempatnya, mempertahankan kebersihan mendaur ulang sampah dan melaksanakan penghijauan.
Di samping tiga amal saleh tersebut ada satu amal kebajikan yang disebut amal jariyah.
Amal jariyyah yakni amal kebajikan yang dilakukan secara tulus dengan menghendaki rida Allah Swt dan menghadirkan pahala bagi pelakunya walaupun ia sudah meninggal.
Pahala amal jariyyah akan terus mengalir selama orang yang masih hidup masih sanggup mempergunakan hasil kebajikan yang ia lewati di dunia.
Rasulullah bersabda:
"Apabila salah seorang insan meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, baginya dan anak salih yang senantiasa mendoakannya." (H.R. Muslim).
0 Komentar untuk "Apa Yang Dimaksud Dengan Amal Saleh?"