Apa Yang Dimaksud Dengan Adil?

Adil bermakna menampilkan hak terhadap orang yang berhak menerimanya, menaruh segala problem pada tempatnya. 

Orang yang adil yaitu orang yang memihak terhadap kebenaran, bukan berpihak sebab pertemanan, persamaan suku, maupun bangsa. 

Ajaran Islam menjunjung tinggi azas keadilan. Hal ini dapat difahami sebab Islam menenteng rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). 

Oleh sebab itu setiap muslim wajib menegakkan keadilan dalam posisi apapun. 

Apalagi seorang muslim yang menjadi polisi, jaksa, hakim atau abdnegara aturan yang lain mesti menegakkan keadilan tanpa menatap suku, agama, status sosial, pangkat maupun jabatan. 

Islam selaku rahmatan lil ‘alamin akan terwujud apabila setiap muslim menegakkan keadilan. 

Dalam suatu hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah Saw bersabda: 

“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil akan diposisikan di segi Allah Ta’ala di atas mimbar-mimbar yang yang dibikin dari cahaya, di segi sebelah kanan ‘Arrahman. 

Yaitu, orang-orang yang adil dalam menghukumi mereka, adil dalam keluarga mereka dan dalam melaksanakan kiprah mereka.” Sumber : Kitab Hadis Sunan Nasa’i . 

Allah Swt memastikan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil. 

Ini menjadi bukti bahwa Islam menjunjung tinggi keadilan. 

Rasa benci terhadap seseorang atau suatu kelompok menjadi pintu masuk setan untuk menjerumuskan insan kedalam lubang kehancuran. 

Bisa dibayangkan betapa sulinya saat mesti berbuat adil terhadap orang atau kelompok yang kita benci.

Meskipun sulit, sebab ini perintah agama maka mesti dilaksanakan. 

Adil bukan bermakna mesti sama rata. Misalnya, ada orang renta memiliki tiga orang anak. Masing-masing masih duduk dibangku SD (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi (PT). 

Orang renta yang adil akan menampilkan duit saku dengan jumlah berlawanan sebab keperluan mereka berbeda. Justru tidak adil jikalau orang renta tersebut menampilkan duit saku dengan jumlah sama.