Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat dan salam mudah-mudahan tercurah terhadap junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga teman dekat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah.
Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat dan salam mudah-mudahan tercurah terhadap junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga teman dekat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah.
Suatu saat di zaman Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam pada masa ‘Fathul Makah’ (pembebasan kota Mekah), ada seorang perempuan Quraisy yang mencuri. Wanita tersebut seorang darah biru dari Bani Makhzum. Mereka risau dalam menetapkan kendala tersebut.
Dalam tawar menawar salah seorang dari mereka merekomendasikan untuk membicarakannya terhadap Usamah. Melalui Usamah mereka berniat untuk memintakan syafa’at atau ampunan dari Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam atas perempuan tersebut. Mereka tahu bahwa Usamah merupakan salah seorang yang dicintai oleh Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam. Berharap Rasulullah mengabulkan usul Usamah.
Ketika Usamah menyodorkan terhadap Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam perihal impian mereka. Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam menjawab, “Apakah engkau hendak membela seseorang mudah-mudahan terbebas dari aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala?”
Setelah itu Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam bangun dan berkhutbah, “Wahai insan bergotong-royong yang membinasakan orang-orang sebelum kau adalah: apabila seorang darah biru mencuri, mereka biarkan. Akan tapi apabila seorang yang lemah mencuri, mereka kerjakan eksekusi kepadanya. Demi Dzat yang Muhammad berada dalam genggaman-Nya. Kalau seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri. Niscaya saya akan memotong tangannya.”
Kemudian Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam mengutus mudah-mudahan memotong tangan perempuan tersebut. Setelah itu perempuan tersebut bertaubat dan menikah. (HR Bukhari Muslim)
Di sini sungguh terang sekali bagaimana ketegasan Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam dalam menjalankan perintah Allah subhanahu wa ta'ala. Bagaimana Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam bersikap terhadap yang hak dan yang bathil. Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam tidak memedulikan perumpamaan kolusi, korupsi dan nepotisme.
Dalam menegakan aturan yang berniat tercapainya keadilan serta kemashlatan bersama. Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam tidak pandang bulu, tidak menyaksikan latar belakang. Tidak menyaksikan apakah ia pejabat atau bangsawan. Orang yang erat dan dicintai Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam tidak menjadi jaminan untuk lolos dari hukuman.
Fatimah binti Muhammad, putri tersayang Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam pun tak luput dari eksekusi jikalau ia mencuri. Bahkan dia sendiri yang hendak menghukumnya. Terlihat bagiamana Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya.
Kekuasaan, kemuliaan dan keunggulan pada diri dia tidak digunakan secara semena-mena. Beliau tidak melebihkan satu dengan yang yang lain jikalau sudah memasuki ranah hukum. Termasuk darah dagingnya sendiri yang dia cintai.
Inilah sosok pemimpin sejati dan profesional; mempunyai perilaku tegas dalam menetapkan sebuah perkara. Bukan saja istiqomah serta memegang teguh aturan-aturan Ilahi.
Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam juga bersikap adil terhadap umatnya. Semoga di kemudian hari kita sanggup menerima pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan menyerupai Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam.
0 Komentar untuk "Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassallam Pemimpin Yang Adil Dan Bersikap Tegas"