Jangan Nasihati Apabila Tidak Paham Duduk Permasalahan Komunikasinya

Jangan Nasihati Kalau Tidak Paham Masalah Komunikasinya Jangan Nasihati Kalau Tidak Paham Masalah Komunikasinya

Melihat sikap yang keliru kita kadang terburu nafsu ingin memberi nasihat. Keputusan yang berbahaya. Jangan nasihati orang kalau Anda belum mengetahui duduk problem komunikasinya. Bukan menyelesaikan duduk problem namun malah dapat buat suasana tambah runyam.

Contohnya begini.

Semisal anak Anda pulang sekolah dengan paras acak-acakan, busana kotor, dan sedikit robek. Cepat Anda tahu ia habis berkelahi. Perilaku yang buruk dan mesti diubah, pikir Anda. Lalu keluarlah pesan yang tersirat diserta sedikit kemarahan.

“Berantem sama siapa kamu, Nak?”

“Teman sekelas, Ma.”

“Untuk apa sih kau berkelahi? Apa gunanya! Untung kau ga diskor sekolah?! Kalau diskor, hancur nilaimu, Nak! Terus, ,mau jadi apa kamu? Mama ga mau tahu. Ga ada berkelahi-berkelahi lagi! Seminggu ini ga boleh keluar rumah. Ga boleh keluar rumah. Ga boleh main HP juga! Paham?!”

“Iya, Ma”
Si Mama mungkin berpikir pesannya masuk ke hati anak dan akan menjadi motivasi yang mengganti perilaku.

Secara teoritis agak susah itu terjadi tanpa mengetahui apalagi dahulu. Bandingkan dengan yang ini.

…..(setelah bertanya-tanya lantaran musabab dengan asumsi terbuka)…

“Oh, jadi kau laga lantaran mitra sekalasmu menghina-hina Mama? Bilang Mama pedagang di pasar yang kotor?”
“Iya, Ma”

“Nak, Mama gembira sama kamu. Kamu tidak mau orang lain mencemooh Mama. Apalagi pekerjaan Mama kan halal dan kesudahannya buat keluarga. Bangga, Mama, Nak. Makasih ya, Nak”

“Iya, Ma”

“Nah, kalau besok-besok mitra kau mencemooh Mama lagi, kau jangan pribadi pukul ya, Na.”

“Kenapa, Ma?”

“Nanti kau kena skor sekolah. Nanti nilai kau rusak. Mama ga mau nilai kau rendah. Besok-besok, kalau mitra kau mencemooh lagi, kau biarkan saja. Pulang sekolah lapor Mama ya. Nak. Biar Mama yang tangani.”

“Iya, Ma”

“Janji jangan laga ya.”

“Janji, Ma.”

Ternyata si anak laga lantaran impian untuk membela nama baik orang tuanya. Memahami itu, kita dapat menegaskan langkah berikutnya sebelum pesan yang tersirat disampaikan.

Di teladan terakhir orang renta menegaskan memberi apresiasi dan gres lalu menasihati mudah-mudahan tidak laga lagi. Proses ini kemungkinan lebih besar menciptakan pergantian perilaku.

Coba dirasa-rasa saja.

Penulis: Winnie Sang

Related : Jangan Nasihati Apabila Tidak Paham Duduk Permasalahan Komunikasinya

0 Komentar untuk "Jangan Nasihati Apabila Tidak Paham Duduk Permasalahan Komunikasinya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close