Ciri-Ciri Anak Berbakat


A.    Ciri-Ciri Anak Berbakat

Untuk lebih sanggup mengenali keberbakatan dalam kehidupan para andal kesudahannya menguraikan ka Ciri-Ciri Anak Berbakat

Untuk lebih sanggup mengenali keberbakatan dalam kehidupan para andal kesudahannya menguraikan karkteristik siswa berbakat intelektual, baik karakteristik bawaan maupun karakteristik yang telah termanifestasi dalam bentuk sikap dan perilaku. Penjabaran karakteristik anak berbakat intelektual diharapkan guna mengetahui kebutuhan mereka. Dan dengan mengetahui kebutuhan tersebut maka para pendidik gres sanggup merancang proses pendidikan yang sesuai bagi mereka.
Ada 14 ciri yang mengidentifikasikan seseorang sebagai anak berbakat ialah sebagai berikut[1]:
1.     Anak berbakat harus mempunyai pengamatan yang tajam. Maksudnya ialah suatu benda, kejadian, atau tanda-tanda alam mungkin biasa saja di mata orang-orang dan anakpada umumnya. Akan tetapi, itu semua bisa menjadi suatu hal yang sangat menarik bagi anak berbakat yang akan mengamati dan menganalisis lebih dalam lagi.
2.     Anak berbakat mempunyai kemampuan berkonsentrasi untuk waktu yang panjang pada kiprah dan minatnya. Hal ini bisa tampak ketika anak berbakat sedang melaksanakan acara yang diminati dan sesuai keberbakatannya. Anak berbakat bisa bertahan jauh lebih usang dalam berkonsentrasi dikala mengerjakan kiprah dibandingkan anak pada umumnya.
3.     Anak berbakat menonjol dalam contoh berpikirnnya yang kritis. Anak berbakat lebih banyak bertanya dan kritis terhadap apa yang ada di sekitarnya. Sikap kritis yang dimiliki anak berbakat tidak hanya pada lingkungannya, tetapi juga kritis kepada dirinya sendiri. Maksudnya, anak berbakat mempunyai intesnsitas yang tinggi dalam mengkritisi diri sendiri dan menginstropeksi diri dalam segala hal yang telah dilakukannya. Jika memilik masalah, anak berbakat tidak hanya menanyakan kenapa dirinya bisa ada dalam,  tapi juga menganalisa ke belakang dan dampaknya ke depan.
4.     Anak berbakat bahagia mencoba hal-hal baru. Karena anak berbakat cenderung penantang dalam mencari pengalaman, keinginan atas segala hal yang menarik baginya diikuti oleh minat yang berpengaruh dan kefokusan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal pada umumnya.
5.     Anak berbakat mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi. Dalam ciri ini, anak berbakat mengatakan kemampuannya dalam berimajinasi dan mengonsep suatu instrument melebihi anak pada umumnya.
6.     sebagaimana anak berbakat pada umumnya di masyarakat, anak berbakat bahagia terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah. Misalnya, anak berbakat bahagia dan kerap kali terlibat aktif dalam kegiatan karya ilmiah atau kompetisi penelitian.
7.     Anak berbakat cepat menangkap hubungan-hubungan alasannya ialah akibat. Ciri yang satu ini bekerjasama dengan daya kritis yang tinggi yang dimiliki anak berbakat. Anak berbakat bisa menganalisis dan menangkap hubungan alasannya ialah jawaban dari suatu insiden atau runutan siklus dalam ilmu pengetahuan tertentu.
8.     Anak berbakat mempunyai perperilaku yang terarah pada tujuan. Kebanyakan dari anak berbakat sudah mempunyai harapan atau planning spesifik untuk masa depannya. Tingkat fokus yang tinggi yang dimilik anak berbakat berdampak pada keterarahan sikap anak berbakat untuk mencapai tujuan masa depan yang direncanakan sendiri.
9.     Anak berbakat mempunyai daya imajinasi yang kuat. Ciri yang satu ini akrab korelasinya dengan kemampuan anak berbakat dalam menganalisis dan menangkap hubungan alasannya ialah akibat. Imajinasi anak berbakat biasanya membuahkan sebuah inovasi benda, konsep lingkungan, ataupun karya sastra.
10.  Karena anak berbakat mempunyai kesenangan mencoba hal-hal baru, anak berbakat cenderung mempunyai banyak kegemaran. Meskipun mempunyai ketertarikan pada banyak hal, anak berbakat tetap bisa menjaga kefokusannya pada banyak hal yang diminatinya.
11.  Anak berbakat mempunyai daya ingat yang kuat. Daya ingat yang berpengaruh ini yang membedakan anak berbakat dengan anak pandai. Jika anak berilmu bisa mencapai prestasi lantaran ketekunannya, anak berbakat mencapai prestasinya lantaran daya ingatnya yang kuat. Ketika sekali dijelaskan atau mendapat pengarahan, anak berbakat pribadi mengerti dan menggingatnya dalam jangka waktu yang lebih usang daripada anak pada umumnya.
12.  Anak berbakat ialah anak yang tidak cepat puas dengan prestasinya. Anak berbakat mempunyai pribadi yang kompetitif, setiap hal yang dilakukannya menurut kompetitif dan tidak gampang puas dengan yang telah dihasilkannya. Oleh lantaran itu, anak berbakat selalu menyebarkan kemampuannya meskipun pada satu posisi anak berbakat terkesan egois dan tidak mau mengalah.
13.  Anak berbakat cenderung peka (sensitif) dan sering kali memakai intuisi (firasat). Kepekaan anak berbakat bisa saja dikarenakan anak berbakat sangat kritis akan hal-hal di sekitarnya. Sehingga, ketika menemukan ketidaknyamanan dengan sekitarnya, anak berbakat peka akan penyebab ketidaknyamanannya.
14.  Anak berbakat cenderung menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan. Kebebasan yang dimaksud di sini ialah kebebasan dalam menyebarkan keberbakatannya. Anak berbakat tidak ingin ruang geraknya untuk memenuhi minat dan batasnya dibatasi.
Terkait keempat belas ciri-ciri yang dikemukakan di atas, “bahwa gotong royong ciri-ciri anak berbakat tidak banyak berbeda dari anak pada umumnya. Hanya saja, anak berbakat mempunyai ciri tersebut dalam derajat yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anak pada umumnya”[2]. Selain itu, tidak semua anak berbakat mempunyai semua ciri-ciri tersebut. Ciri-ciri di atas bisa muncul beberapa saja pada anak berbekat, tetapi dengan tingkat yang tinggi.
Demikianlah ciri-ciri anak berbakat yang telah dikemukakan, maka jikalau selama ini orang beranggapan bahwa talenta hanya ditentukan oleh kemampuan di atas rata-rata atau kecerdasan yang tinggi, kenyataannya tidak mengatakan demikian. Akan tetapi, adanya kreativitas pada diri anak untuk mencoba-coba, bereksperimen untuk membuat suatu gaya goresan pena yang baru, serta dorongan dan semangat yang berpengaruh dalam mengerjakan dan menuntaskan apa yang telah ia mulai. Meskipun mengalami banyak rintangan atau kegagalan, ia tidak menghasilkan karya-karya tulis yang bermakna.          




               [1] Sutjihati Soemantri ,Psikologi Anak Luar Biasa,(Bandung: Refika Aditama, 2006), hal. 171.
               [2] Utami Munandar, Mengembangkan...., hal. 38.

Related : Ciri-Ciri Anak Berbakat

0 Komentar untuk "Ciri-Ciri Anak Berbakat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close