Menurut aku sih tidak. Tidak? Apa alasannya ialah aku orang kaya? Justru alasannya ialah aku bukan dari keluarga kaya makanya aku berkesimpulan demikian.
Sedikit napak tilas masa2 kuliah FK Unsyiah dulu tahun masuk 1995. Berhubung dikala ini lagi sedang penerimaan mahasiswa baru.
Kuliah di FK ialah impian orang renta khususnya Mamak. Saya sendiri maunya masuk jurusan Matematika. Mamak meminta aku masuk FK dengan tujuan semoga aku sanggup mengobati diri sendiri. Soalnya semenjak kecil sering keluar masuk rawat inap di RS alasannya ialah asma. Alhamdulillah keterima di FK Unsyiah alasannya ialah pilihan pertama memang itu. Pilihan kedua MIPA Matematika (teuteeuuup 😁😁).
Saya kos di Sektor Selatan Darussalam untuk menghemat ongkos alasannya ialah sanggup jalan kaki ke kampus. Walaupun kos di rumah Dosen alhamdulillah sanggup harga miring dan aku diizinkan masak sendiri. Sedangkan mahasiswa kos lain dikala itu katering sama ibu kos. Makasih Ibu yang baik hati 😍😍.
Untuk keperluan buku aku sering memfotokopi lembaran2 penting yang diharapkan dan sering minjam ke Perpustakaan. Sebagian besar buku tidak sanggup aku beli khususnya yang berupa atlas anatomi Sobotta dkk. Untuk mencar ilmu atlas Sobotta aku sering ke kos kawan2. Meminta mereka izinkan aku sanggup mencar ilmu bersama. Alhamdulillah aku dikelilingi teman2 yang kaya tapi baik kebijaksanaan dan pemurah. Selama bahan kuliah juga aku rajin mencatat alasannya ialah sanggup menghemat biaya fotocopi.
Saya juga bekerja sebagai freelance di salah satu asuransi syariah tepatnya Takaful. Juga memberi belajar khusus untuk bebberapa anak. Dan tidak mengecewakan membantu biaya kuliah saya. Saya bekerja tanpa diketahui orang renta semoga tidak menciptakan Mak Bapak sedih. Mamak aku pensiunan guru dan Alm Bapak dikala itu sudah tidak bekerja alasannya ialah sering sakit. Sebelumnya dia ialah supir truk dan supir bus PMTOH. Sebagian besar nasabah aku ialah kawan2 kuliah hehhee jadi tidak perlu berkeliling jauh.
Setelah masuk masa koas aku berhenti kerja alasannya ialah tidak memungkinkan lagi dan alhamdulillah dikala itu sudah mulai dikirimkan dana kuliah dari Abang2 yang sudah mulai kerja. Sayapun dilantik sebagai dokter umum di tahun 2002.
Terimakasih kepada orang renta juga keluarga atas doa, kasih sayang dan juga buat teman2 seperjuangan. Kaprikornus dikala ini aku sangat sanggup mencicipi bagaimana beratnya kuliah jika tidak punya dana cukup. Tapi itu tidak perlu dijadikan alasan ya dik adik. Banyak jalan untuk tetap sanggup menuntaskan kuliah dan berhasil dengan cemerlang.
Bekerjalah asal halal walaupun jadi tukang parkir sekalipun, jualan online, memberi belajar khusus dll. Apalagi kini sudah banyak dana derma ibarat Bidikmisi dll. So selamat kuliah dan bergunalah buat dirimu sendiri, keluarga, lingkungan dan agamamu juga bangsamu...
Setelah masuk masa koas aku berhenti kerja alasannya ialah tidak memungkinkan lagi dan alhamdulillah dikala itu sudah mulai dikirimkan dana kuliah dari Abang2 yang sudah mulai kerja. Sayapun dilantik sebagai dokter umum di tahun 2002.
Terimakasih kepada orang renta juga keluarga atas doa, kasih sayang dan juga buat teman2 seperjuangan. Kaprikornus dikala ini aku sangat sanggup mencicipi bagaimana beratnya kuliah jika tidak punya dana cukup. Tapi itu tidak perlu dijadikan alasan ya dik adik. Banyak jalan untuk tetap sanggup menuntaskan kuliah dan berhasil dengan cemerlang.
Bekerjalah asal halal walaupun jadi tukang parkir sekalipun, jualan online, memberi belajar khusus dll. Apalagi kini sudah banyak dana derma ibarat Bidikmisi dll. So selamat kuliah dan bergunalah buat dirimu sendiri, keluarga, lingkungan dan agamamu juga bangsamu...
0 Komentar untuk "Benarkah Kuliah Di Kedokteran Mahal?"