Pertolongan Korban Banyak (Triage)

Pertolongan korban banyak sanggup dinyatakan jikalau jumlah korban (penderita) sekurang-kurangnya adalah sebanyak 3 (tiga) orang atau jumlah korban (penderita) melebihi jumlah tim penolong itu sendiri. Tindakan/proses yang umum dipakai dalam pertolongan korban banyak adalah triage (baca : triase). Triage berasal dari bahasa Perancis yang artinya memilih/memilah (mensortir). Triage berarti melaksanakan evaluasi penderita, menandainya dan meemindahkan penderita ke lokasi perawatan yang sudah ditentukan.

Pelaksanaan triage adalah dengan memberi tanda (label) dengan warna tertentu pada korban (penderita).

Prioritas Pertolongan Korban Banyak (Triage)

  1. Prioritas I (Tertinggi)

    Merupakan golongan cedera atau penyakit yang mengancam nyawa namun masih bisa diatasi. Yaitu korban (penderita) yang berada dalam kondisi kritis menyerupai gangguan pernafasan, perdarahan yang belum terkendali ataupun perdarahan besar dan penurunan status mental (respon).

  2. Prioritas II (Sedang)

    Merupakan golongan yang perlu pertolongan. Yaitu korban (penderita) luka bakar tanpa gangguan pernafasan, nyeri andal setempat, nyeri pada beberapa lokasi alat gerak termasuk nanah ataupun perubahan bentuk lainnya, cedera punggung, dsj.

  3. Prioritas III (Rendah)

    Merupakan golongan cedera relatif ringan, tidak memerlukan banyak bantuan, sanggup menunggu pertolongan tanpa menyebabkan cedera bertambah parah atau dengan kata lain golongan yang pertolongannya sanggup ditunda atau korban (penderita) yang mengalami cedera namum masih sanggup berjalan sendiri. Yaitu korban (penderita) yang mengalami nyeri biasa pada alat gerak, sedikit nanah dan perubahan bentuk, cedera jaringan lunak ringan, dsj.

  4. Prioritas IV (Paling Akhir/Terakhir)

    Golongan cedera mematikan atau korban (penderita) yang telah meninggal. Misal : cedera kepala yang terpisah dari tubuh atauupun cedera lain yang secara insan tidak sanggup ditolong.

Tanda (Label) Triage

Secara umum, tanda (label) triage dilambangkan dengan warna HIJAU, KUNING, MERAH dan HITAM. Tanda (label) triage bermacam-macam baik dari segi bentuk, ukuran, model, materi dan warna. Bentuknya mulai dari kartu berwarna saja, kartu dengan bermacam warna yang sanggup ditandai, pita, pita khusus, tali berwarna, dsj. Bila materi warna tidak sanggup ditemukan, maka sanggup memakai materi lain yang berwarna makna sama dengan triage menyerupai pakaian, kain, pembungkus, dsj.

Prioritas Pertolongan dengan Label

Hubungan prioritas pertolongan dengan label sanggup digambarkan sebagai berikut :

  1. HIJAU : Prioritas III.
  2. KUNING : Prioritas II.
  3. MERAH : Prioritas I.
  4. HITAM : Prioritas IV.

Pelaksanaan (Tata-Cara) Triage

Di lokasi kejadian, tim penolong menyiapkan pos-pos pertolongan sesuai dengan label (prioritas) korban (penderita).

  1. Pemilihan Korban (Penderita) Yang Dapat Ditunda Pertolongannya.

    Penolong mengenali dan mengelompokkan para korban (penderita) yang masih bisa berjalan dan memberi label warna HIJAU kemudian mengarahkan ke pos pertolongan yang sesuai. Walaupun korban (penderita) masih bisa berjalan, penolong wajib mengarahkan biar tidak terpencar. Adakalanya beberapa korban kelompok ini sanggup dimanfaatkan untuk ikut membantu proses pertolongan.

  2. Pemeriksaan Pernafasan.

    Penolong mendatangi para korban (penderita) yang tidak bisa berjalan dan lakukan evaluasi pernafasan secara cepat dan sistematis (tidak terlalu menghabiskan banyak waktu pada proses penilaian). Apabila korban (penderita) tidak bernafas, maka bersihkan dan buka jalan nafas. Apabila korban (penderita) masih tidak bernafas, maka beri label warna HITAM. Apabila korban (penderita) bisa bernafas kembali, maka lakukan evaluasi pernafasan dimana jikalau korban dalam waktu 5 (lima) detik bisa bernafas 3 (tiga) kali hembusan secara konstan maka beri label warna MERAH dan apabila kurang dari itu lanjutkan ke langkah nomor 3 (tiga) di bawah. Beritahukan kepada penolong lain untuk memindahkan korban (penderita) yang sudah diberi label ke pos pertolongan sesuai label masing-masing.

  3. Penilaian Sirkulasi.

    Penolong mengusut nadi karotis (nadi di bersahabat urat leher) pada korban (penderita). Jika tidak ada nadi, maka beri label warna MERAH dan jikalau ada maka lanjutkan ke langkah nomor 4 (empat) di bawah. Beritahukan kepada penolong lain untuk memindahkan korban (penderita) yang sudah diberi label ke pos pertolongan sesuai label masing-masing.

  4. Penilaian Mental.

    Dalam langkah ini, korban (penderita) berarti masih mempunyai nafas yang cukup dan sirkulasi yang baik. Penolong mengusut status mental korban (penderita) dengan cara meminta korban (penderita) untuk mengikuti perintah sederhana menyerupai menggerakkan jari atau mengarahkan pandangan mata ke arah tertertu, dsj. Jika korban (penderita) bisa mengikuti perintah sederhana, maka berikan label warna KUNING dan apabila korban (penderita) tidak bisa mengikuti perintah sederhana, maka berikan label warna MERAH. Beritahukan kepada penolong lain untuk memindahkan korban (penderita) yang sudah diberi label ke pos pertolongan sesuai label masing-masing.

Di pos pertolongan masing-masing, akan dilakukan evaluasi ulang secara lebih teliti. Apabila terdapat perubahan kondisi (prioritas) pada korban(penderita), maka label diganti sesuai dengan kondisi/keadaan korban (penderita). Korban (penderita) yang memerlukan pertolongan lanjutan segera dibawa ke kemudahan kesehatan terdekat.

Related : Pertolongan Korban Banyak (Triage)

0 Komentar untuk "Pertolongan Korban Banyak (Triage)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close