BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan ialah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk memilih tujuan hidup sehingga bisa mempunyai pandangan yang luas untuk kearah masa depan lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri sanggup membuat orang-orang berkualitas. Pendidikan juga merupakan suatu perjuangan untuk berbagi intelektualitas supaya cepat dan tepat dalam mencerna semua tanda-tanda yang ada. Pendidikan itu sendiri juga sanggup dilakukan baik dari keluarga, lingkungan, dan sekolah.
Zakiah Daradjad, dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam menjelaskan bahwa �setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan kawasan berpijak yang baik dan kuat�.[1]Hakikat pendidikan Islam berdasarkan Ahmad Tafsir ialah �bimbingan yang diberikan kepada seseorang biar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan fatwa Islam�.[2]
Tujuan pendidikan ialah membuat seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga mempunyai pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan bisa menyesuaikan diri secara cepat dan tepat di dalam banyak sekali lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Karena tanpa pendidikan itu sendiri kita akan terjajah oleh adanya kemajuan dikala ini, alasannya semakin usang semakin ketat pula persaingan dan semakin usang juga mutu pendidikan akan semakin maju.
Menurut Zakiyah Daradjat, tujuan pendidikan ialah �suatu yang diharapkan tercapai sesudah sesuatu perjuangan atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, alasannya merupakan suatu perjuangan dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, maka tujuannya sedikit demi sedikit dan bertingkat�.[3]Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh perihal �Tujuan Pendidikan Menurut Zakiyah Daradjat�.
B. Rumusan Masalah
Rumusan problem dalam sebuah penelitian ialah hal paling mendasar. Rumusan problem akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut. Rumusan problem dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi Zakiyah Daradjat?
2. Apa sajakah landasan pendidikan Islam?
3. Apa sajakah tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan terujung suatu penelitian ialah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan sanggup beranak cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tujuan Penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui biografi Zakiyah Daradjat.
2. Untuk mengetahui landasan pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melaksanakan penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji problem pembagian kerja dan upah yang masing-masing besar lengan berkuasa terhadap prestasi kerja, dan beberapa penelitian lain yang masih mempunyai kaitan dengan variabel dalam penelitian ini. Diantara para peneliti sebelumnya, antara lain :
Nama: Fadhil Nim: A. 284323/3273 (Sekolah Tinggi Agama Islam) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011 dengan judul skripsi Kesehatan Jiwa dalam Pendidikan Menurut Zakiyah Darajat, metode yang dipakai dalam penelitiannya ialah metode library reserch dengan kesimpulan sebagai berikut: (1) Patuh terhadap norma-norma aturan agama ialah mematuhi segala aturan yang yang bersumber dari fatwa agama yang benar, dan mentaatinya dengan segala kemampuan. (2) Menghargai orang lain ialah memuliakan orang lain baik dari segi kepribadiannya, karyanya, postur tubuhnya, ekonominya maupun keadaan sosialnya. (3) Berprilaku yang agamis ialah bermoral agama dalam segala aspek kehidupan alasannya agama sangat mensugesti insan untuk melaksanakan sesuatu atau tidak melaksanakan sesuatu.
Selanjutnya ialah Nama: Asnidar Nim: A. 2114991/3941 Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh Pada tahun 2014 dengan judul skripsi Konsep Pendidikan Anak Menurut Zakiyah Darajat. Metode yang dipakai dalam penelitiannya ialah metode library reserch dengan kesimpulan sebagai berikut: (1) Cara mendidik anak berprilaku berdasarkan Zakiyah Daradjat adalahterhadap diri sendiri; mendidik anak bertanggung jawab berbagi dan menyempurnakan dirinya. Mendidik anak berprilakuterhadap orangtua; menghormati dan berbakti kepada orang tua, berbuat baik dengan sesama, beribadah kepada Allah Swt. Mendidik anak berprilaku terhadap orang lain; mendidik anak untuk saling membantu, tolong menolong dalam mengerjakan kabaikan/kebajikan dan ketaqwaan. (2) Cara mendidik anak berfikir berdasarkan pandangan Zakiyah Daradjat ialah linguistik verbal; mendidik kemampuan anak untuk menyusun pikirannya dengan jelas. Mereka juga bisa mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata menyerupai berbicara, menulis, dan membaca. Matematis; mendidik anak berpikir matematis merupakan kegiatan mental yang dalam prosesnya selalu memakai abstraksi atau generalisasi. Interpersonal; mendidik kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. (3) Cara mendidik anak berjiwa sehat berdasarkan pandangan Zakiyah Daradjat adalah; jiwa bersih; menyempurnakan akhlaknya berarti mendidik menyempurnakan jiwanya, ketika jiwa tepat maka akan semakin erat dengan Allah Swt. Jiwa sosial; mendidik anak biar ia lebih peduli dengan nasib sesamanya. Karena semua sama-sama saling membutuhkan. Jiwa toleransi; mendidik anak biar tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai setiap tindakan yang orang lain lakukan.
Dari penelitian tersebut memperlihatkan adanya perbedaan-perbedaan dalam segi pembahasan dengan penelitian yang penulis susun. Adapun yang menjadi perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya perbedaannya ialah dalam hal ini yang akan dikaji yaitu tujuan Pendidikan berdasarkan Zakiah Darajat. Sehingga hal inilah yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain.
E. Landasan Teori
Tujuan yaitu target yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan suatu kegiatan. Karena itu tujuan pendidikan Islam yaitu target yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam.
Menurut Hasan Langgulung, secara istilah pendidikan yang dalam bahasa inggris ialah �education, berasal dari bahasa latin yaitu educere, yang berarti memasukkan sesuatu, barangkali bermaksud memasukkan ilmu ke kepala seseorang�.[4]Dalam hal ini berdasarkan dia ada tiga hal yang terlibat yaitu: Ilmu, proses memasukkan ke kepala orang, jadi ilmu itu memang masuk ke kepala, dalam makna yang lebih luas hasan langgulung mengartikan pendidikan sebagai perjuangan memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat, dengan kata lain Hasan Langgulung juga menyampaikan bahwa pendidikan suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu masyarakat, kebudayaan, atau peradaban untuk memelihara kelanjutan hidupnya.
Menurut Sayed Muhammad Al-Naquib Al-Attas sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam pendidikan adalah:
Suatu proses penanaman sesuatu ke dalam diri insan mengacu kepada metode dan sistem penanaman secara bertahap, dan kepada insan peserta proses dan kandungan pendidikan tersebut. definisi pendidikan Islam yang berdasarkan Al-Attas diperuntukan untuk insan saja. menurutnya pendidikan Islam dimasukkan dalam At-ta'dib, alasannya istilah ini paling tepat dipakai untuk menggambarkan pengertian pendidikan, sementara istilah tarbiyah terlalu luas alasannya pendidikan dalam istilah ini mancakup juga pendidikan kepada hewan. Adabun berarti pengenalan dan akreditasi perihal hakikat bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan beberapa tingkat dan tingkatan derajat mereka dan perihal kawasan seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakikat itu serta dengan kepastian dan potensi jasmaniah, intelektual, maupun rohaniah seseorang.[5]
Berbeda halnya dengan Azyumardi Azra, berdasarkan dia pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dalam konotasi istilah �tarbiyah, ta�lim dan ta�dib yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah tersebut mengandung makna yang amat dalam, menyangkut insan dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaiatan satu sama lain�.[6]Menurut dia istilah-istilah itu pula yang sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam; formal, informal dan nonformal. Abudddin Nata dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam menjelaskan bahwa:
Karena demikian luasnya pengertian Al-Tarbiyah ini, maka ada sebagian pakar pendidikan, menyerupai Naquib al-Attas yang tidak sependapat dengan pakar pendidikan lainnya yang memakai kata Al-Tarbiyah dengan arti pendidikan. Menurutnya kata Al-Tarbiyahterlalu luas arti dan jangkauannya. Kata tersebut tidak hanya menjangkau insan melainkan juga menjaga alam jagat raya sebagaimana tersebut. Benda-benda alam selain manusia, menurutnya tidak sanggup dididik, alasannya benda-benda alam selain insan itu tidak memliki persyaratan potensional menyerupai akal, pancaindera, hati nurani, insting, dan fitrah yang memungkinkan untuk dididik. Yang mempunyai potensi-potendi akal, panca indera, hati nurani instingdan fitrah itu hanya manusia. Untuk itu Naquib Al-Attas lebih mempunyai kata al-ta'dib (sebagaimana nanti akan dijelaskan) untuk arti pendidikan., dan bukan kata Al-Tarbiyah.[7]
Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 perihal SISDIKNAS Pendidikan ialah �usaha sadar dan berkala untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran biar peserta didik secara aktif berbagi potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdsan, moral mulia, serta ketrampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara�.[8]
Dari beberapa Definisi diatas sanggup diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud pendidikan Islam ialah suatu proses pembentukan dan pengembangan insan melalui pengajaran, bimbingan dan adaptasi yang dilandasi oleh nilai-nilai agama Islam sehingga terbentuk pribadi muslim sejati yang bisa mengontrol dan mengatur kehidupan dengan penuh tanggung jawab semata-mata untuk beribadah atau mengabdi kepada Allah Swt, guna mencapai kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Kalau kita melihat kembali pengertian pendidikan Islam, akan terlihat dengan terperinci sesuatu yang diharapkan terwujud sesudah orang mengalami pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi �insan kamil� dengan contoh takwa Insan kamil artinya insan utuh rohani dan jasmani, sanggup hidup dan berkembang secara masuk akal dan normal alasannya takwanya kepada Allah Swt. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan insan yang berkhasiat bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar mengamalkan dan berbagi fatwa Islam dalam berafiliasi dengan Allah dan dengan insan sesamanya, sanggup mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan di darul abadi nanti.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab II pasal 3 dinyatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi berbagi kemampuan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik biar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab[9].
Tujuan pendidikan nasional tersebut tampak ideal dan jikalau sanggup diwujudkan, maka akan dihasilkan insan yang utuh, sempurna, terbina seluruh potensi jasmani, intelektual, emosional, sosial dan sebagainya. Sehingga ia sanggup diserahkan tanggung jawab untuk mengemban kiprah baik yang berkenaan dengan kepentingan pribadi, masyarakat dan bangsa.
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk sanggup menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, alasannya pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.
Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada pengutamaan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian. Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam sebagai suatu system keagamaan menjadikan pengertian-pengertian baru, yang secara implicit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.
Sebagai suatu agama, Islam mempunyai fatwa yang diakui lebih tepat dan kompherhensif dibandingkan dengan agama-agama lainnya yang pernah diturunkan Tuhan sebelumnya. Sebagai agama yang paling tepat ia dipersiapkan untuk menjadi pedoman hidup sepanjang zaman atau sampai hari akhir. Islam tidak hanya mengatur cara mendapat kebahagiaan hidup di akhirat, ibadah dan penyerahan diri kepada Allah saja, melainkan juga mengatur cara mendapat kebahagiaan hidup di dunia termasuk di dalamnya mengatur problem pendidikan. Sumber untuk mengatur kehidupan dunia dan darul abadi tersebut ialah Quran dan Assunnah. Sebagai sumber ajaran, Quran sebagaimana telah dibuktikan oleh para peneliti ternyata menaruh perhatian yang besar terhadap problem pendidikan dan pengajaran.[10]
Demikian pula dengan Alhadist, �sebagai sumber fatwa Islam, di akui menawarkan perhatian yang amat besar terhadap problem pendidikan. Nabi Muhammad Saw, telah mencanangkan aktivitas pendidikan seumur hidup (long life education)�.[11]Dari uraian diatas, terlihat bahwa Islam sebagai agama yang ajaran-ajarannya bersumber pada Quran dan Al-Hadist semenjak awal telah menancapkan revolusi di bidang pendidikan dan pengajaran. Langkah yang ditempuh Quran ini ternyata amat strategis dalam upaya mengangkat martabat kehidupan manusia. Kini di akui dengan terperinci bahwa pendidikan merupakan jembatan yang menyeberangkan orang dari keterbelakangan menuju kemajuan, dan dari kehinaan menuju kemuliaan, serta dari ketertindasan menjadi merdeka, dan seterusnya.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini ialah termasuk study library research atau kepustakaan. �Penelitian kepustakaan merupakan penggalan penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Kajian pustaka disebut juga kajian literature (literature review)�.[12] Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi perihal literature yang relevan dengan bidang atau topik tertentu serta menawarkan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metoe dan metodelogi yang sesuai.
2. Metode Penelitian
Metode yang penulis dipakai dalam penulisan ini ialah metode deskriptif, yaitu suatu metode pemecahan problem yang ada masa kini mencakup pencatatan, penguraian, penafsiran dan analisa terhadap data yang ada, sehingga menjadi suatu karya tulis yang rapi dan utuh. Penelitian ini akan menjelaskan tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat.
3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Ruang Lingkup Penelitian
No | Ruang Lingkup Penelitian | Hasil Yang diharapkan |
1 | Biografi Zakiyah Daradjat | a) Latar belakang keluarga b) Latar belakang pendidikan c) Latar belakang karir d) Kondisi pendidikan yang mensugesti e) Kondisi sosial yang mempengaruhi f) Kondisi politikyang mempengaruhi g) Kondisi intelektual yang mempengaruhi |
2 | Landasan pendidikan Islam | a) Landasan pendidikan berdasarkan Alquran b) Landasan pendidikan berdasarkan As-Sunnah c) Landasan pendidikan berdasarkan Ijtihat |
3 | Tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Darajat | a) Tujuan umum pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat b) Tujuan final pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat c) Tujuan sementara pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat d) Tujuan operasional pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat |
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ialah �apa yang hendak diselidiki di dalam kegiatan penelitian�.[13]Dari definisi diatas sanggup diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu target ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda. penentuan objek penelitian sangat penting selama penelitian. sehingga hal-hal yang diharapkan dalam penelitian akan gampang dicapai. Adapun yang menjadi objek penelitian ini ialah Alquran, hadist, buku-buku yang relevan dengan judul penelitian serta artikel-artikel yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
5. Sumber Data
Sumber data dalam penulisan penelitian ini ialah sebagai berikut:
a) Data Primer
Husein Umar menjelaskan bahwa data primer ialah �data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan�.[14] Dalam penelitian ini, kajian yang menjadi sentral sumber primernya ialah buku karangan Zakiah Daradjat yang berjudul:
1) Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000.
2) Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1980.
3) Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara; 2008
b) Data Sekunder
Husein Umar menjelaskan bahwa data sekunder ialah �data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan di sajikan�.[15]Sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa materi pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara pribadi melaksanakan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskripsikan. Dengan kata lain penulis tersebut bukan penemu teori.
Sebagai sumber yang sekunder penulis memakai buku perihal pendidikan Islam:
1) Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
2) M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Cet. VIII, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.
3) Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Ramaja Rosdakarya, 1992.
4) Afnil Guza SS, Undang-undang Sisdiknas UU RI Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-undang Guru dan Dosen UU RI Nomor 14 Tahun 2005, Jakarta: Asa Mandiri, 2008
6. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang dipakai dalam skripsi ini ialah berupa studi kepustakaan, maka teknik pengumpulan data yang diterapkan ialah membaca bagian-bagian terpenting dari materi pustaka yang telah disiapkan berdasarkan sub penggalan yang ada relevansinya dengan pembahasan, kemudian diadakan analisis kembali dalam kerangka yang berfikir sistematis, selanjutnya peneliti tuangkan dalam bentuk konsep atau kesimpulan.
7. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data ialah suatu teknik penelitian untuk merangkum apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, jeli dan benar. Analisis data juga diharapkan untuk menawarkan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.[16]
Untuk menganalisis terhadap data yang sudah terkumpul, teknik yang di gunakan ialah �deskriptif analitik� yaitu dengan menerangkan dan memaparkan tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjatkemudian dianalisa secara cermat dengan mengunakan banyak sekali metode sebagai berikut :
a) Metode Deduksi
Metode deduksi ialah �metode yang memakai logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduksi yang kompleks, peneliti sanggup menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduksi sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus�.[17]Dalam kaitannya dengan pembahasan kali ini, metode deduksi dipakai untuk memperoleh citra detail dari tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat.
b) Metode Induksi
Metode induksi yaitu �menekankan pada pengamatan dahulu, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum�.[18]Dalam kaitanya dengan penelitian ini, metode ini di gunakan untuk memperoleh citra yang utuh terhadap tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat.
c) Metode komparasi
Metode komparasi yaitu �penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu�.[19]Dalam penelitian ini metode komparasi ini dipakai unuk membandingkan tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat.
G. Garis-Garis Besar isi Skripsi
Garis-garis besar isi skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu masing-masing penggalan terdiri dari beberapa sub penggalan yaitu:
Bab satu berisi tentang, Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, landasan teori, metodologi penelitian dan garis-garis besar isi skripsi.
Bab dua berisi tentang, Biografi Zakiyah Daradjat yang mencakup Latar belakang keluarga, Latar belakang pendidikan, Latar belakang karir, Kondisi pendidikan yang mempengaruhi, Kondisi sosial yang mempengaruhi, Kondisi politikyang mempengaruhi, Kondisi intelektual yang mempengaruhi
Bab tiga berisi tentang, Landasan pendidikan Islam yang mencakup Landasan pendidikan berdasarkan Alquran, Landasan pendidikan berdasarkan As-Sunnah dan Landasan pendidikan berdasarkan Ijtihat
Bab empat berisi tentang, tujuan pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat yang mencakup tujuan umum pendidikan berdasarkan Zakiyah Darajat, tujuan final pendidikan berdasarkan Zakiyah Darajat , tujuan sementara pendidikan berdasarkan Zakiyah Daradjat dan tujuan operasional pendidikan berdasarkan Zakiyah Darajat
Bab lima berisi tentang, epilog yang mencakup kesimpulan dan saran-saran.
[2] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Ramaja Rosdakarya, 1992), hal. 32.
[5] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 29.
[9] Afnil Guza SS, Undang-undang Sisdiknas UU RI Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-undang Guru dan Dosen UU RI Nomor 14 Tahun 2005, (Jakarta: Asa Mandiri, 2008), hal. 5.
[10] https://idn.paperplane-tm.site/search?q=dasarlandasan-pendidikan-dalam-islam diakses tanggal 11 November 2015.
[11]https://idn.paperplane-tm.site/search?q=dasarlandasan-pendidikan-dalam-islam diakses tanggal 11 November 2015.
[13] https://idn.paperplane-tm.site/search?q=dasarlandasan-pendidikan-dalam-islam diakses Tanggal 11 November 2015.
[14] Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 42.
[16]Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), hal. 155.
[17]Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 03 November 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.
[18]Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 03 November 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.
[19] Raden Sanopaputra, Analisis Komparatif, Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari http://.blogspot.co.id.html.
0 Komentar untuk "Landasan Pendidikan Islam Berdasarkan Zakiyah Daradjat"