Kegunaan Seni Administrasi Dalam Pembelajaran

A.    Kegunaan Strategi dalam Pembelajaran

Setiap penggunaan taktik pembelajaran dalam proses berguru mengajar tentunya berguna yang hendak dicapai. Tujuan tersebut diantaranya ialah :

1.     Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif

Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan taktik pembelajaran kognitif dan taktik pembelajaran psikomotorik (keterampilan). Afektif berafiliasi dengan nilai (value) yang sulit diukur, oleh sebab menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam.

2.     Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang berlangsung banyak diarahkan kepada proses mendengarkan dan menghafalkan gosip yang disajikan oleh guru, siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki hasil berguru yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Adapun kegunaan ataupun tujuan dari berguru berdasarkan Robert M Gagne dalam Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya sanggup disimpulkan bahwa dengan taktik berguru maka dibutuhkan akan ada hasil berupa :

Pertama, Berkembangnya kemampuan intelektual siswa: Kemampuan yang memperlihatkan tingkat intelektualitas siswa di mata pihak lain. Kedua, Berkembangnya kemampuan kognitif siswa : Kemampuan wacana mengatur ‘cara berguru dan berpikir’ seseorang. Ketiga, Bertambahnya kemampuan gosip mulut : Kemampuan menyerab pengetahuan dan arti informasi. Keempat, Meningkatnya keterampilan motorik: Kemampuan yang dekat kaitannya dengan ketrampilan fisik. Kelima, Berkembangnya perilaku dan nilai ke arah yang lebih baik: Kemampuan yang dekat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang[1].

Tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan dari hasil berguru itu tidak sanggup berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan berguru tidak menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa. Bahkan bila seorang pendidik salah menyusun taktik belajar, maka bukan mustahil sanggup menurunkan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.

---

               [1] Abu Ahmadi, dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Setia, 2006), hal. 29.