Implementasi Taktik Pembelajaran Demonstrasi


BAB I

PENDAHULUAN

Implementasi Strategi Pembelajaran Demonstrasi  Implementasi Strategi Pembelajaran Demonstrasi

A.    Latar Belakang Masalah

Anak ialah insan kecil yang mempunyai potensi yang masih harus dikembangkan. Anak mempunyai karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa,  mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seperti tidak pernah bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris, mempunyai rasa ingin tahu secara alamiah, merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, mempunyai daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa yang paling potensial untuk belajar.
Pendidikan anak yang dilaksanakan melalui jalur formal. Pendidikan formal (pendidikan yang dikelola oleh pemerintah) seorang anak sanggup diperoleh dari dingklik PAUD, TK, SD, SMA, dan hingga tingkat jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk mencapai tingkat keberhasilan dalam pendidikan seorang anak didik, sebuah forum pendidikan harus mempunyai taktik pembelajaran yang memungkinkan anak sanggup mengikuti pembelajaran dengan baik yaitu ditandai dengan adanya perkembangan dan perubahan akhlak, sosial, dan IQ anak.
Metode demontrasi menekan pada cara-cara mengerjakan sesuatu dengan penjelasan, petunjuk dan peragaan secara pribadi dari guru. Melalui metode ini diharapkan bawah umur sanggup mengenal dan mencermati langkah-langkah pelaksanaan dalam melaksanakan suatu kegiatan, yang pada gilirannya bawah umur diharapkan sanggup menggandakan dan melaksanakan apa yang didemonstrasikan oleh guru dengan baik dan benar. Misalnya ketrampilan melipat kertas (origami), menggambar sesuai pola, menggulung, menggunting dan sebagainya. Demontrasi mempunyai makna penting bagi anak usia dini antara lain:
Pertama, sanggup menunjukkan secara kongkrit apa yang dilakukan /dilaksanakan/memperagakan, Kedua, sanggup mengkomunikasikan gagasan, konsep, prinsip dengan peragaan, Ketiga, membantu mengembangkan kemampuan mengamati teliti dan cermat, Keempat,  membantu mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan segala pekerjaan secara teliti, cermat dan tepat, Kelima, membantu mengembangkan kemampuan peniruan dan pengenalan secara tepat.[1]

Pembelajaran pada anak usia dini merupakan proses interaksi antara anak dan orang remaja dalam suatu lingkungan untuk mencapai kiprah perkembangan. Agar tujuan pembelajaran tercapai maka penting interaksi dan metode dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan interaksi dalam proses mencar ilmu akan menawarkan pengalaman yang bermakna untuk anak. Satu cara untuk merangsang anak semoga tertarik melaksanakan acara dengan metode demontrasi. Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh perihal pelaksanaan metode demontrasi yang diterapkan di RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen melalui penelitian dengan judul �Implementasi Strategi Pembelajaran Demonstrasi Pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen.�   
B.    Rumusan Masalah          

Rumusan persoalan dalam penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut:
1.     Bagaimana citra umum RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen?
2.     Bagaimana strategi pembelajaran demonstrasi pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen?
3.     Apa sajakah hambatan dan solusi dalam pembelajaran pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen?
C.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui citra umum RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen.
2.     Untuk mengetahui strategi pembelajaran demonstrasi pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen.
3.     Untuk mengetahui hambatan dan solusi dalam pembelajaran pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen.                 
D.    Kegunaan Penelitian      

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, dan sanggup menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai Implementasi Strategi Pembelajaran Demonstrasi Pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen. Selain itu  hasil pembahasan ini sanggup di jadikan materi kajian bidang study pendidikan.
Secara praktis, hasil penelitian ini sanggup menawarkan arti dan nilai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan Implementasi Strategi Pembelajaran Demonstrasi Pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan sanggup menjadi pemanis tumpuan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.   

         
E.    Penelitian Terdahulu

Peneliti sebelumnya, antara lain : Nama: Mentari Nim: A. 2115022/3972 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2014 dengan judul skripsi Implementasi Metode Pembiasaan Dalam Pengembangan Moral Keagamaan Pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak Nurul Hilal Pulo Ara Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen metode yang dipakai dalam penelitiannya ialah metode fiel reserch dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.   Materi moral keagamaan anak usia dini di TK Nurul Hilal adalah kemandirian, bershadaqah dan berinfak, tanggung jawab, percaya diri dan berani, sabar, antusias ibadah, adil, kreatif, kepedulian, kerjasama, empati, suka menolong, respek.
2.   Implementasi metode adaptasi dalam pengembangan moral keagamaan bagi anak usia dini di Taman Kanak-kanak Nurul Hilal ialah murid selalu dibiasakan mengucapkan salam kepada para guru ketika mau pulang serta membaca doa-doa harian sebelum dan setelah melaksanakan sesuatu. Anak juga diajarkan semoga peduli kepada orang lain, mau mengembangkan mainan atau makanan, serta membiasakan bershadaqah baik itu berupa masakan atau uang.
3.   Kendala implementasi metode adaptasi dalam pengembangan moral keagamaan bagi anak usia dini di Taman Kanak-kanak Nurul Hilal kurangnya kepedulian orang renta dalam membimbing anak, pola asuh orang renta yang terlalu memanjakan anaknya baik dirumah, terpengaruh lingkungan masyarakat dalam hal ini pergaulan dengan teman-temannya.
4.   Evaluasi terhadap penerapan metode adaptasi dalam pengembangan moral keagamaan bagi anak usia dini di Taman Kanak-kanak Nurul Hilal ialah penilaian acara regular (Pengenalan abjad hijaiyyah, hafalan juz amma, hafalan doa-doa, aqidah-akhlak shirah, pengenalan bahasa Indonesia, Inggris, pengenalan lingkungan, pengembangan jasmani dan kesehatan, pengenalan matematika awal).
F.     Landasan Teori   

�Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak�[2]. Oleh lantaran itu, pendidikan anak usia dini memberi kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. Atas dasar ini, Lembaga PAUD perlu menyediakan aneka macam acara yang sanggup mengembangkan aneka macam aspek perkembangan menyerupai kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik.
Anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, pada tahap ini kemampuan berpikir anak berada pada tahap sensory motor (0-2 tahun) dan pra operasional konkret (2-7 tahun). Menurut Piaget, sebagaimana yang dikutip oleh Hamruni, anak mempunyai kecenderungan belajar, diantaranya : (1) Konkret, proses mencar ilmu beranjak dari hal- hal yang konkrit yaitu sanggup dilihat, didengar, dibaui, diraba, di otak-atik, nyata, faktual, bermakna, dan sanggup dipertanggung jawabkan (2)Integratif, memandang sesuatu yang dipelajari merupakan satu keutuhan, belum bisa memilah konsep (3). Hierarkis, urutan harus logis, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang gampang ke sukar, dari yang akrab ke jauh, dengan demikian acara pembelajaran dilakukan secara sedikit demi sedikit dan berkesinambungan[3].
Kegiatan pembelajaran  menuntut pendidik yang mempunyai kemampuan profesional, sosial dan pribadi yang baik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik atau guru Taman Kanak-kanak ialah memahami perkembangan anak. Pemahaman perihal karakteristik perkembangan anak menawarkan donasi terhadap pendidik untuk merancang kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan pembelajaran serta mengevaluasi perkembangan dan mencar ilmu anak.
Prinsip-prinsip perkembangan anak meliputi: Pertama, anak berkembang secara holistik, Kedua, perkembangan terjadi dalam urutan yang teratur, Ketiga, perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang bermacam-macam di dalam dan di antara anak, Keempat, perkembangan gres didasarkan pada perkembangan sebelumnya, Kelima, perkembangan mempunyai imbas yang bersifat kumulatif.[4]

Prinsip-prinsip perkembangan anak tersebut menawarkan implikasi bagi pendidik dalam menentukan tujuan, menentukan materi ajar, menentukan strategi, menentukan dan memakai media, serta mengevaluasi perkembangan dan mendukung mencar ilmu anak secara optimal. Kegiatan main yang menyenangkan sebagai media pembelajaran pada Anak Usia Dini harus menurut pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pertama, Berorientasi pada kebutuhan anak, Kedua, Sesuai dengan perkembangan anak, Ketiga, sesuai dengan keunikan setiap individu, Keempat, Anak mencar ilmu dari yang konkrit ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari gerakan verbal, dan dari diri sendiri ke sosial, Kelima, Anak sebagai pembelajar aktif, Keenam, Anak mencar ilmu melalui interaksi sosial baik dengan orang remaja maupun dengan sahabat sebaya yang ada di lingkungannya, Ketujuh, Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar, Kedelapan, Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi, Kesembilan, Mengembangkan kecakapan hidup anak, Kesepuluh, Menggunakan aneka macam sumber dan media mencar ilmu yang ada di lingkungan sekitar[5].      

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan mereka. Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia pra-sekolah, sebelum mereka sanggup berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang abnormal serta belum sanggup membedakan hal yang baik dan buruk. Agar sejak kecil sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan sanggup mengenal Tuhannya yaitu Allah SWT.
G.   Metodologi Penelitian    
                                                     
1.     Jenis dan Pendekatan Penelitian           

Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan (field research), �penelitian lapangan (field research), ialah bentuk penelitian yang bertujuan mengungkapkan makna yang diberikan oleh anggota masyarakat pada perilakunya dan kenyataan sekitar. Metode field research dipakai ketika metode survai ataupun eksperimen dirasakan tidak praktis, atau ketika lapangan penelitian masih terbentang dengan demikian luasnya. field research sanggup pula diposisikan sebagai pembuka jalan kepada metode survai dan eksperimen.
Sedangkan pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif, �yakni suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok[6].       
2.     Sumber Data
a.      Sumber data primer;adalah sumber data yang pribadi dan segera diperoleh dari sumber data dan penyelidik untuk tujuan penelitian.[7]. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah:
1)     Ketua Yayasan RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen
2)     Kepala RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen
3)     Wakil Kepala RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen
4)     3 orang guru RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen
5)    Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung: Alfabeta, 2011.
6)    Suryadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
b.     Sumber data skunder;yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer tersebut yaitu:
1)     Mursid, Kurikulum dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Semarang: Akfi Media, 2010.
2)     Jamal Ma�mur Asmani, Manajemen Stategis Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Diva Press, 2009.
3)     Mursid, Manajemen Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, Semarang: Akfi Media, 2010.
4)     Slamet Suyanto, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005
5)     Hanna Djumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islami, Yogyakarta: Yayasan Insan Kamil dan Pustaka Pelajar, 2001.
6)     Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
7)     Siti Aisyah, dkk, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
8)    Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung: Alfabeta, 2011.
9)    Suryadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2014.
3.     Objek Penelitian

Menurut Sugiyono �objek penelitian ialah sarana ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu perihal sesuatu hal objektif, valid, dan reliable perihal suatu hal.�[8] Objek penelitian ini adalah 1) Ketua Yayasan RA Nurul Hilal, 2) Kepala RA Nurul Hilal sebanyak 1 orang, 3) Wakil Kepala RA Nurul Hilal sebanyak 1 orang, 4) Guru RA Nurul Hilal sebanyak 7 Orang.
4.     Teknik Pengumpulan Data        

Teknikpengumpulan data dipakai untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang bekerjasama dengan studi literatur atau kepustakaan (library research) maupun data yang dihasilkan dari lapangan (field research).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :
a.      Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan �sebuah teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap acara yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang menawarkan pengarahan�.[9] Observasi sanggup dilakukan secara partisipatif ataupun non partisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam acara yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai penerima rapat atau pelatihan. Dalam observasi non partisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, ia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.[10]Metode ini dipakai untuk melihat pribadi bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam implementasi taktik pembelajaran demonstrasi di RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen.
b.     Wawancara
Wawancara atau interviu merupakan �salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak dipakai dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara ekspresi dalam pertemuan tatap muka secara individual�[11].
Metode ini dipakai untuk menggali data yang berkaitan dengan respon guru implementasi taktik pembelajaran demonstrasi di RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen. Wawancara ini dipakai untuk menggali data bagaimana respon guru dalam implementasi taktik pembelajaran demonstrasi di RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen. Sedangkan obyek yang diwawancarai ialah guru RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen.
c.      Dokumentasi
Metode dokumentasi, merupakan �suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik�[12]. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Metode ini dipakai untuk mencari data mengenai implementasi taktik pembelajaran demonstrasi di RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen.
5.     Teknik Analisa Data

Analisis data ialah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan sanggup dirumuskan hipotesis kerja menyerupai yang disarankan oleh data. Metode analisis data yang dipakai ialah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk menyajikan deskripsi (gambaran) secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta korelasi fenomena yang diselidiki. Dengan demikian analisis ini dilakukan ketika peneliti berada di lapangan dengan cara mendeskripsikan segala data yang telah didapat, kemudian dianalisis sedemikian rupa secara sistematis, cermat dan akurat. Dalam hal ini data yang digunakan berasal dari wawancara dan dokumen-dokumen yang ada serta hasil observasi yang dilakukan. Kemudian semoga data yang diperoleh nanti sesuai dengan kerangka kerja maupun fokus masalah, akan ditempuh dua langkah utama dalam penelitian ini, yaitu:        
1.     Tahap Reduksi
Tahap ini hal yang dilakukan ialah menelaah seluruh data yang telah terhimpun dari lapangan, sehingga sanggup ditemukan hal-hal pokok dari objek yang diteliti. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data atau isu dari catatan hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi untuk mencari nilai inti atau pokok-pokok yang dianggap penting dari setiap aspek yang diteliti.
2.     Tahap Display
Tahap ini dilakukan ialah untuk merangkul data temuan data temuan dalam penelitian ini yang di susun secara sistematis untuk mengetahui perihal hal yang diteliti di lapangan, sehingga melalui displaydata sanggup memudahkan bagi peneliti untuk menginterpretasikan terhadap data yang terkumpul.
3.     Tahap Verifikasi
Tahap ini dilakukan untuk mengadakan pengkajian terhadap kesimpulan yang telah diambil dengan data perbandingan dari teori yang relevan. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisa, sehingga melahirkan kesimpulan yang sanggup dipercaya�[13].
�Penelitian sanggup diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif�[14]. Penelitian kualitatif  memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi juga bermakna menawarkan sumbangan kepada ilmu atau studi lain. Semua data yang terkumpul dari responden diolah dalam bentuk uraian-uraian perihal apa yang didapatkan di lokasi penelitian.      
H.    Sistematika Penulisan    

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu masing-masing kepingan terdiri dari beberapa sub kepingan yaitu: Bab        satu, Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, landasan teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.    Bab dua, Gambaran Umum Ra Nurul Hilal Kota Juang Bireuen yang meliputi, Latar Belakang Berdirinya RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen, Letak Geografis RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen, Visi dan Misi RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen, Struktur Organisasi RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen, Kurikulum RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen, Sumber Daya Manusia pada RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen, Sarana dan Prasarana pada RA Nurul Hilal Kota  Juang Bireuen                                                                                  
Bab tiga konsep taktik pembelajaran RA Nurul Hilal Kota Juang Bireuen yang mencakup tetapkan tujuan dan tema kegiatan, tetapkan bentuk demonstrasi yang dipilih, menyiapkan alat dan bahan, tetapkan langkah-langkah kegiatan, tetapkan penilaian kegiatan.     Bab empat,kendala dan solusi implementasi taktik pembelajaran demonstrasi di RA Nurul Hilal  Kota Juang Bireuen yang mencakup kemampuan/kekhasan guru, kemampuan siswa, kemudahan penunjang dan derma orang tua. Bab lima, epilog yang mencakup kesimpulan dan saran-saran.  




               [1]Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 91.
               [2] Suryadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 22.

               [3]Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), hal. 5.

               [4] Fawziah Aswin Hadis, Psikologi Perkembangan Anak, (Jakarta: Depdikbud,1996), hal. 52.
               [5] R, Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2004), hal. 43.
               [6] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 60.

[7]Winarmo Surachmad, Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah,                (Bandung: Angkasa, 1987), hal. 163.
               [8]Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif  Kualitatif dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2010), hal. 13.
               [9] Ibid, hal. 220.

               [10] Ibid,.

               [11] Ibid, hal. 216.

               [12] Ibid,.

               [13]Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 345.

[14]Nana Syoadih Sukmadita, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 8.

Related : Implementasi Taktik Pembelajaran Demonstrasi

0 Komentar untuk "Implementasi Taktik Pembelajaran Demonstrasi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close