Jakarta, Kemendikbud --- Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menghapus penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi siswa SMK. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Plt Dirjen Vokasi), Patdono Suwignjo mengatakan, UKK ditiadakan di masa pandemik Covid-19 alasannya yakni uji kompetesi tersebut mesti dijalankan secara tatap tampang sehingga sungguh sukar dijalankan secara daring. 
“Mengingat bahwa kini lagi wabah Covid-19, kami lebih menitikberatkan pada keamanan jiwa, maka uji kompetensi kemampuan untuk Sekolah Menengah kejuruan tahun 2020 tidak diadakan. Tapi tidak memiliki arti bahwa kita tidak sanggup menganggap kompetensi kemampuan dari siswa SMK,” kata Patdono dalam Rapat Kerja dengan Komisi X dewan perwakilan rakyat RI yang dijalankan lewat pertemuan video, Jumat (27/3/2020).
Patdono menjelaskan, ada empat cara yang sanggup diambil selaku alternatif pengganti UKK.
“Mengingat bahwa kini lagi wabah Covid-19, kami lebih menitikberatkan pada keamanan jiwa, maka uji kompetensi kemampuan untuk Sekolah Menengah kejuruan tahun 2020 tidak diadakan. Tapi tidak memiliki arti bahwa kita tidak sanggup menganggap kompetensi kemampuan dari siswa SMK,” kata Patdono dalam Rapat Kerja dengan Komisi X dewan perwakilan rakyat RI yang dijalankan lewat pertemuan video, Jumat (27/3/2020).
Patdono menjelaskan, ada empat cara yang sanggup diambil selaku alternatif pengganti UKK.
- Alternatif pertama yakni memakai nilai kompetensi praktik siswa yang sudah dijalankan pada semester 1 hingga dengan 5, alasannya yakni pada kurikulum Sekolah Menengah kejuruan terdapat komposisi praktik dengan proporsi 60 s.d 70 persen.
- Alternatif kedua yakni memakai analisa dari praktik industri, alasannya yakni siswa Sekolah Menengah kejuruan mengerjakan praktik industri selama minimal tiga bulan pada semester 5 menjelang semester 6.
- Alternatif ketiga memakai nilai dari uji sertifikasi kemampuan siswa. Sekolah Menengah kejuruan juga mempunyai catatan nilai yang sanggup digunakan untuk mengambil alih nilai uji kompetensi keahlian.
- Alternatif keempat yakni apabila Covid-19 sudah selesai, maka Sekolah Menengah kejuruan sanggup melakukan pekerjaan sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) maupun dengan industri untuk mengerjakan uji sertifikasi kompetensi siswa SMK.
Senada dengan hal tersebut, Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Balitbang), Totok Suprayitno, menyampaikan bahwa ada banyak sekali alternatif yang sanggup digunakan selaku indikator kelulusan siswa. Misalnya, sekolah sanggup memakai nilai semester genap tahun terakhir selaku embel-embel nilai kelulusan. “Nilai tersebut menjadi dasar nilai ijazah yang digunakan untuk kebutuhan lebih lanjut tergolong untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Kaprikornus ini memang relaksasi dari kebijakan-kebijakan yang selama ini dilakukan,” terang Totok. (Desliana Maulipaksi/Nida Hotnida/Seno Hartono)
Sumber : Kemendikbud
0 Komentar untuk "Ini Empat Alternatif Pengganti Ukk Yang Dihapus"