Doa Menjadi Orang Yang Senantiasa Bersyukur


Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang senantiasa dirahmati Allah Subhanahu Wata'ala.

Allah menamakan dirinya dengan al-Syaakir dan al-Syakur. Maknanya, Allah maha mensyukuri kebaikan hamba. Tidak ada kebaikan kecuali akhir kebaikan pula. Sekecil apapun kebaikan yang sudah dilakukan seorang hamba, Allah tentu balas dengan kebaikan yang lebih besar. Dia tidak pernah sia-siakan pahala orang yang sudah berbuat baik (ihsan).

Allah juga puji sejumlah hamba pilihan-Nya dengan sifat kesyukuran mereka. Seperti Nabi Nuh sebagai ‘Abdan Syakura (hamba yang bersyukur. Nabi Ibrahim Syakiran li An’umih (senantiasa menyukuri nikmat-nikmat Allah).

Allah juga perintah terhadap mereka untuk bersyukur kepada-Nya, seumpama perintah-Nya terhadap Luqman, Nuh, keluarga Dawud, Musa, dan Nabi Muhammad ‘Alaihimus Shalatu wassalam. Demikian pula perintah secara lazim terhadap orang-orang beriman biar bersyukur terhadap Allah, QS. Al-Baqarah: 172.

Semua ini memamerkan pentingnya syukur dalam kehidupan hamba. Untuk merealisasikan ini hamba mesti memiliki kemauan dan keseriusan untuk menegakkan kesyukuran. Bersamaan dengan itu ia meminta tolong terhadap Allah biar dibantu dalam bersyukur. Sehingga tepat tawakkalnya dengan memadukan kerja keras dan doa.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Kepada-Mu semata –ya Allah- kami beribadah dan kepadaMu semata kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)

Al-Qur’an dan Sunnah sudah menyebutkan doa meminta tunjangan untuk bersyukur. Penting bagi setiap kita mengetahui, menghafal, dan mengamalkannya. Karena keamanan dan keberuntungan kita tergantung terhadap kesyukuran kita.

وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ

Dan jika kau bersyukur, tentu Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Al-Zumar: 7)

Doa-doa biar Bersyukur

1.doa Nabi Sulaiman ‘alaihis salam,

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku berilah saya wangsit untuk tetap mensyukuri lezat Mu yang sudah Engkau anugerahkan kepadaku dan terhadap dua orang ibu bapakku dan untuk melakukan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah saya dengan rahmat-Mu ke dalam kelompok hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. Al-Naml: 19)

2. Doa orang yang menginjak usia 40 tahun.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Ya Tuhanku, tunjukilah saya untuk mensyukuri lezat Engkau yang sudah Engkau berikan kepadaku dan terhadap ibu bapakku dan agar saya sanggup berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) terhadap anak cucuku. Sesungguhnya saya bertobat terhadap Engkau dan bekerjsama saya tergolong orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Ahqaf: 15)

3. Doa yang dibaca di penghujung shalat.

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

”Ya Allah, Tolong saya untuk menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang bagus untuk-Mu.”

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah memegang tangannya dan bersabda, “Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh saya sungguh menyayangimu, demi Allah, sungguh saya sungguh menyayangimu.” Kemudian dia melanjutkan,

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ : اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Aku pesankan kepadamu wahai Muadz, jangan pernah engkau lewati di belakang setiap shalat membaca, Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika (Ya Allah, tolonglah saya untuk menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang bagus untuk-Mu).” (HR. Abu Dawud, Al-Nasai, dan Ahmad. Hadits ini dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud)

Doa bukti kepercayaan hamba terhadap Rabb-Nya mengenai kekuasaan-Nya, kekayaan-Nya, kebaikan-Nya, dan luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka, sempurnakan setiap kerja keras baik dengan doa sehingga Allah akan memberkahi setiap kerja keras kita. Wallahu A’lam

Related : Doa Menjadi Orang Yang Senantiasa Bersyukur

0 Komentar untuk "Doa Menjadi Orang Yang Senantiasa Bersyukur"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close