Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2020 di Mahkamah Agung dan Kementerian Hukum dan HAM dilakukan dengan seleksi yang ketat, tetapi transparan, obyektif dan tidak dipungut biaya. Setelah lulus seleksi adminstrasi, akan dilakuan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan tiga akseptor yang lulus terbaik berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Berdasarkan Permen PANRB No 20/2020 SKB dilakukan memakai CAT dan sanggup ditambah dengan tes lainnya sesuai dengan kebutuhan jabatan. Bagi instansi yang belum siap untuk melaksanakan seleksi kompetensi bidang memakai CAT, sanggup melaksanakan minimal 2 (dua) bentuk tes, antara lain, yaitu tes praktik kerja, dengan bahan dan penguji yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan jabatan, dan tes fisik/kesamaptaan, psikologis, kesehatan jiwa, dan wawancara sesuai yang dipersyaratkan oleh Jabatan.
Seperti sudah diumumkan Panitia Seleksi CPNS Kementerian Hukum dan HAM, untuk pelamar dari lulusan SLTA sederajat, khususnya untuk penjaga tahanan, SKB akan dilakukan dengan kesamaptaan.
Apa itu tes kesamaptaan? Tes kesamaptaan yakni salah satu tahap seleksi hampir sama dengan melaksanakan tes fisik atau tes kesehatan yang diikuti calon pelamar. Kesamaptaan berasal dari kata samapta yang mempunyai arti ready atau prepared atau sanggup juga diartikan kesiapan fisik.
Tes kesamaptaan terdiri dari beberapa jenis. Diantaranya menyerupai lari, push up, sit up, pull up dan chining, dan shuttle run. Untuk lari, biasanya dilakukan selama 12 menit bagi laki-laki dengan minimal jarak tempuh 1200 meter. Sedangkan untuk perempuan lari lebih usang 2 menit yakni 14 menit dengan minimal jarak tempuh 1200 meter.
Selanjutnya, push up. Push up dilakukan untuk mengetahui daya tahan lengan bab luar. Standar push up untuk Laki-Laki antara 35 hingga 40 kali, dan standar push up untuk perempuan antara 30 hingga 35 dengan waktun biasanya 1 menit. Sit Up yakni gerakan duduk lalu bangun. Test ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan serta fleksibilitas otot perut. Standar untuk Laki-Laki 35-40 kali, standar untuk perempuan 30 kali dengan waktu 1 menit.
Adapun untuk pull up, pull up dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lengan. Pull up yakni gerakan dengan cara menyerupai bergantung pada tiang horizontal lalu menarik tubuh keatas hingga dagu melewati tiang itu dan kembali turun hingga tangan lurus dengan standar untuk laki-laki 10 kali.
Yang terakhir yakni shuttle run. Shuttle run yakni lari membentuk angka 8. Lari dengan kecepatan penuh (sprint) melewati 2 patok besi yang berjarak kurang lebih 10 meter dengan titik awal sebelah kanan patok belakang. Setelah ada aba2 start/peluit, anda lari dari titik awal itu menuju sebelah kiri patok depan lalu memutari patok itu hingga berada di sebelah kanan patok depan, sehabis itu lari kembali ke patok belakang sebelah kiri, memutari patok itu hingga berada di sebelah kanan patok belakang kembali.
Lari membentuk angka 8 itu dilakukan sebanyak 3 kali putaran dan dicatat waktu tercepatnya dan ingat, harus dilakukan dengan kecepatan penuh biar nilainya bagus. Tes ini untuk mengukur akselerasi dan kelincahan tiap peserta. Upayakan waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 20 detik.
Kabag Komunikasi Publik Kementerian PANRB Suwardi mengatakan, calon pelamar CPNS 2020 khususnya yang akan melamar jabatan sebagai penjaga tahanan (sipir) supaya mempersiapkan diri dengan baik dan siap biar balasannya maksimal.
PENTING!!!
Redaksi hanya memuat informasi lowongan kerja. Kami tidak bertanggungjawab atas penipuan dan lain-lain, Makara anda harus jeli dan peka terhadap segala macam penipuan dalam bentuk lowongan kerja. selamat mencari kerja di Info Lowongan Kerja semoga sukses.
0 Komentar untuk "Jangan Coba-Coba Ikut Seleksi Cpns Di Kemenkumham Jika Tidak Mempunyai Fisik Yang Prima Alasannya Ialah Harus Tes Kesamaptaan"