TIM DEBAT INDONESIA BERADA DI URUTAN KE EMPAT EFL CATEGORY DALAM WORLD SCHOOL DEBATING CHAMPIONSHIP (WSDC) 2020 |
Tim Debat Indonesia telah berpartisipasi dalam World School Debating Championship (WSDC) atau kejuaraan debat (bahasa Inggris) tingkat dunia tahun 2020 di Zagreb, Kroasia semenjak tanggal 17 -27 Juli 2020. Bersaing dengan 66 negara, (60 peserta, 6 pengamat) tim Indonesia melewati 8 babak penyisihan. Tim Indonesia diwakili oleh Muhammad Zufar Farhan Zuhdi (Kelas XII, SMAN 8 Yogyakarta), Kelly Laurecia (Kelas XI, SMAK 1 Penabur Jakarta), Evelyn Mulyono (Kelas XII, SMAK Immanuek Pontianak), Cassia Tandiono (Kelas X SPH Kemang Village), dan Swanny Wijaya (Kelas XI Sekolah Menengan Atas Sutomo 1 Medan).
Selama perdebatan, tim Indonesia berhasil mengumpulkan 4 poin kemenangan dan 12 ballots juri. Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan tahun kemudian (2 poin, 10 juri). Dengan system power pairing yang gres diterapkan di WSDC tahun ini, tim Indonesia berhasil menempati posisisi 28 besar dunia. Secara tim, Indonesia berada di urutan ke empat EFL category.
Tim Indonesia berhadapan dengan New Zealand, Argentina, Slovenia, Armenia, Bosnia, Malaysia, Lutvia, dan Philipina. Menurut Muhammad Zufar Farhan Zuhdi, yang merupakan satu-satunya penerima pria dari Indonesia,
lawan yang dirasa cukup alot untuk dihadapi yaitu Malaysia. Mengangkat topik perihal penggunaan teknologi robot dalam acara militer sempat menciptakan perdebatan cukup seru dan menegangkan.
Kendala utama yang paling dirasa secara teknis memang tidak ada. Tapi kesiapan mental dan modal bahasa memang sangat mempengaruhi.
Menurut Evelyn Mulyono, siswa yang sudah di terima di salah satu universitas di Amerika ini menyampaikan bahwa, bagaimanapun penguasaan kita terhadap bahasa Inggris ini akan mensugesti bagaimana kita meyakinkan lawan maupun juri perihal pendapat yang ingin kita sampaikan. "Selain banyak membaca, memang skil bicara harus selalu dilatih dan memperbanyak kosakata ilmiah", tegasnya.
Para penerima datang kembali ke Jakarta, Sabtu (28/7) pukul 15.45 yang disambut eksklusif oleh Kasubdit Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA, Suharlan dengan pengalungan bunga. Suharlan ingin masyarakat tau bahwa, memang dalam ajang kompetisi ini tidak ada medali atau piala. Tapi apa yang sudah diberikan merupakan sebuah prestasi yang membanggakan dan sangat layak mendapat apresiasi. Posisi Indonesia dimata dunia juga menjadi lebih baik dan semakin dipandang. "Walaupun Inggris bukan bahasa sehari-hari kita, tapi bawah umur ini bisa menawarkan bahwa negara kita bisa dan termasuk negara yang konsisten selalu mengirimkan penerima terbaik setiap tahunnya. Kemampuan berbahasa dan berdialog mereka harus selalu kita wadahi untuk bakal calon diplomat negeri, bahkan presiden", ucap Suharlan dengan sangat bangga.
WSDC 2020 mencatatkan rekor gres yaitu dua tim di grandfinal berasal dari negara Asia, yaitu India melawan China. Dengan kemenangan 5 - 4, China mencatatkan rekor pertama kalinya menjadi juara dunia.
Manajer tim, Rachmat Nurcahyo, memberikan bahwa China sebelumnya bahkan belum pernah menang kalau ketemu dengan tim Indonesia. "Tahun ini kita ngga ketemu. Tahun ini tim mereka sering mengikuti kejuaraan serupa untuk tes mental, dan aku rasa ini bisa kita tiru. Kami sudah koordinasi dengan Kemendikbud dan beberapa kolega lain terkait hal ini, beberapa usul ajang internasional baik tim maupun perseorangan sudah ada yang kita terima dan tahap lobby", ucapnya.
Dari 5 peserta, 3 orang diantara mereka yang masih kelas X dan XI masih akan mengikuti kembali ajang ini, tahun depan.
0 Komentar untuk "Tim Debat Indonesia Berada Di Urutan Ke Empat Efl Category Dalam World School Debating Championship (Wsdc) 2020"