Burrhus Frederic Skinner (1904-1990).merupakan salah satu penganut psikologi modern, Skinner mengadakan pendekatan behavioristik untuk menunjukan tingkah laku. Pada tahun 1938, Skinner menerbitkan bukunya yang berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembangan psikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi ide diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam problem “The Experimental an Analysis of Behavior”. Hasil konferensi dimuat dalam jurnal berjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsori oleh Asosiasi Psikologi di Amerika (Sahakian,1970)
B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model isyarat eksklusif dan meyakini bahwa sikap dikontrol melalui proses operant conditioning. Di mana seorang sanggup mengontrol tingkah laris organisme melalui sumbangan reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan relatif besar. Dalam beberapa hal, pelaksanaannya jauh lebih fleksibel daripada conditioning klasik.
Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan latihan.
Menajemen Kelas berdasarkan Skinner ialah berupa perjuangan untuk memodifikasi sikap antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi penghargaan pada sikap yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada sikap yanag tidak tepat. Operant Conditioning ialah suatu proses sikap operant ( penguatan kasatmata atau negatif) yang sanggup mengakibatkan sikap tersebut sanggup berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.
Dalam laboratorium Skinner menciptakan eksperimen memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan banyak sekali peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan, penampung makanan, lampu yangdapat diatur nyalanya, dan lantai yanga sanggup dialir listrik. Karena dorongan lapar tikus beruasah keluar untuk mencari makanan. Selam tikus bergerak kesana kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, kuliner keluar. Secara terpola diberikan kuliner secara sedikit demi sedikit sesuai peningkatan sikap yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shapping.
Berdasarkan banyak sekali percobaannya pada tikus dan burung merpati Skinner menyampaikan bahwa unsur terpenting dalam mencar ilmu ialah penguatan. Maksudnya ialah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin berpengaruh bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan kasatmata dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan kasatmata berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memperlihatkan kiprah aksesori atau memperlihatkan sikap tidak senang.
Adapun beberapa prinsip Skinner antara lain :
1. Hasil mencar ilmu harus segera diberitahukan kepada siswa, jikalau salah dibetulkan, jikalau bebar diberi penguat.
2. Proses mencar ilmu harus mengikuti irama dari yang belajar.
3. Materi pelajaran, dipakai sistem modul.
4. Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah, untukmenghindari adanya hukuman.
5. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.
6. Tingkah laris yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variabel Rasio rein forcer.
7. Dalam pembelajaran dipakai shaping.
0 Komentar untuk "Teori Mencar Ilmu Behavioristik Skinner"