Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika atau International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2020 gres saja usai. Penutupan dilakukan di Teater Sendratari Ramayana, Komplek Candi Prambanan,DI Yogyakarta Senin (3/8/2020).
Tuan rumah Indonesia menyabet 9 medali pada ajang tahunan ke-9 ini. Kesembilan medali tersebut yaitu 2 medali emas, 6 perak, 1 perunggu dan 1 penghargaan Honorable Mention.
Selain itu, Indonesia juga menerima penghargaan khusus kategori Best Observation dan Best Data Analysis.
Ada yang istimewa dari salah satu pemenang. Joandy Leonata Pratama menempatkan dirinya pada tiga posisi juara sekaligus. Ia meraih medali emas dengan ranking tertinggi dari total 11 orang. Selain itu Joandy juga menerima penghargaan khusus pada kategori Best Observation. Tak berhenti di situ, ia juga dinobatkan sebagai The Absolute Winner
Siswa kelas XII Sekolah Menengan Atas Sutomo 1 Medan, Joandy Leonata Pratama dengan perolehan nilai 101,14 poin berhasil menjadi juara International Olympiad on Astronomy and Astrophysic (IOAA). Adapun posisi kedua ditempati Amran Vasighzade Anssari dari Iran dengan perolehan nilai 100,46 dan diperingkat ketiga ditempati Chanita Tubthong dari Thailand dengan nilai 98,44.
Joandy Leonata Pratama menempatkan dirinya pada tiga posisi juara sekaligus. Ia meraih medali emas dengan ranking tertinggi dari total 11 orang. Selain itu, ia juga menerima penghargaan khusus untuk kategori Best Observation dan The Best Data Analysis. Ia bahkan dinobatkan sebagai The Absolute Winner.
“Ini yaitu sejarah gres bagi Indonesia. Karena untuk pertama kalinya kita mempunyai juara astronomi dunia,” tutur Sekjen IOAA, Chatief Kunjaya. Pria yang juga WNI itu memberikan demikian, alasannya yaitu jumlah penerima olimpiade astronomi ketika ini bisa mewakili keseluruhan dunia, karena diikuti 41 negara dengan 318 peserta.
Dalam ajang IOAA 2020 yang berlangsung di Magelang, Jawa Tengah pada 31 Juli sampai 3 Agustus 2020 ini, Iran menjadi juara umum. Negara persia itu bisa mengumpulkan 11 medali, dengan rincian 3 emas, 4 perak, dan 3 perunggu. Sedangkan di posisi kedua yaitu Indonesia yang memperoleh 10 medali, dengan rincian 2 emas, 6 perak, 1 perunggu, dan satu penghargaan The Best Observational Test. dan 1 medali untuk kategori Honorable Mention. Di posisi ketiga ditempati Rusia dengan 8 medali, terdiri dari 1 emas, 2 perak, 3 perunggu, dan dua penghargaan.
Atas prestasi tersebut Chatif memberikan rasa bangganya terhadap bawah umur Indonesia. “Ini yaitu tahun dimana kita menerima perolehan medali terbanyak,” ujarnya.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengan Atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Harris Iskandar memberikan apresiasinya terhadap prestasi Indonesia. Baik sebagai juara, maupun sebagai tuan rumah yang telah sukses menyelenggarakan acara. “Pada jadwal ini kita bisa menawarkan pada dunia bahwa bangsa Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi,” tuturnya.
Dia mengemukakan, putra putri Indonesia mempunyai potensi yang hebat. Karena ada dua orang anak Indonesia yang masuk dalam sepuluh besar perolehan nilai olimpiade dunia ini. Selain menempati posisi pertama, Rafif Abdussalam berhasil menduduki peringkat ketujuh dengan nilai 92,81.
Menurut dia, bila seluruh anak di Indonesia dikelola dengan serius dalam pendidikan yang baik, mereka semua bisa menjadi generasi yang unggul. “Selain juara astronomi sekarang, kita juga sering menjadi juara olimpiade matematika, biologi, dan sebagainya,” ungkap Harris. Maka itu sudah selayaknya bangsa ini diperhitungkan dalam persaingan dunia internasional.
0 Komentar untuk "Indonesia Raih 9 Medali Dan 1 Honorable Mention Di Ioaa 2020"