Satu medali perak dan satu perunggu berhasil diraih oleh dua tim dari Indonesia pada ajang International Environmental Sustainability Project Olympiad (INESPO) 2020 di Spoorwegmuseum, Utrecht, Belanda, yang digelar semenjak 30 Mei - 2 Juni 2020. Tim Indonesia juga mendapat Encouragement Award INESPO merupakan olimpiade kelestarian lingkungan berskala internasional yang digelar setiap tahun. Pada 2020 ini olimpiade tersebut diikuti oleh 217 orang penerima dari 49 negara.
Elaine Kojongian dan Meiryanti Layarda, pasangan tim Indonesia dari Sekolah Menengan Atas Santa Laurensia, Tangerang, tampak memperlihatkan kegembiraannya atas penghargaan tersebut. Mereka berdua meraih medali tersebut atas karya inovatifnya perihal pembuatan ekstrak daun sawo atau manilkara zapota sebagai antidote untuk mengatasi radikal bebas.
Sementara itu, Rasyid Sahirul Masjidi dan Hilmi Naufal Yafie keduanya dari Sekolah Menengan Atas Kharisma Bangsa, Tangerang, yang meraih medali perunggu, menyajikan hasil penelitian perihal penggunaan limbah bulu ayam sebagai zat penyerap chromium pada limbah industri tekstil.
Adapun proyek perihal pemanfatan limbah kulit cocoa atauTheobroma cacao sebagai materi superkapasitor yang diajukan oleh Ni Ketut Ayu Krisma Dewi dan Putu Sri Indah Cahyani dari Sekolah Menengan Atas Negeri 3 Denpasar meraih penghargaan Encouragement Award.
Pengumuman pemenang dan pemberian penghargaan diselenggarakan di Aula Kampus Vrije Universiteit. Tim juri terdiri dari 30 orang anggota dari banyak sekali bidang ilmu. Hadir pada pembukaan INESPO 2020 itu ialah Duta Besar RI Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja, didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Bambang Hari Wibisono.
Menurut Jacques Reijniers, ketua dewan juri, tahun ini ada 499 proyek inovatif yang berorientasi kepada kelestarian lingkungan dikompetisikan. Juri menilai adanya kemajuan signifikan dalam hal kualitas penelitian dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Kreatifitas dan kemampuan berinovasi generasi muda Indonesia layak untuk diberi dukungan, di antaranya dalam bentuk training untuk mendapat paten, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pemakaian gagasan asli yang dibawa ke ajang kompetisi oleh pihak lain terlebih dahulu," ujar Duta Besar Wesaka Puja, Rabu (2/6/2020).
Adapun untuk menyiapkan pelajar-pelajar yang potensial untuk menjadi penerima kompetisi internasinal semacam ini, telah diselenggarakan kompetisi di tingkat nasional, yaitu ISPO (Indonesian Science Project Olympiad). ISPO juga digelar setiap tahun.
Wesaka mengatakan, tugas guru pembimbing di dalam memperlihatkan stimulasi kepada para pelajar sangat penting. Pihak sekolah juga diperlukan sanggup memperlihatkan dukungan, termasuk dalam hal penyediaan peralatan dan kemudahan penelitian.
"Di samping prestasi yang dicapai melalui olimpiade semacam itu, hasil-hasil penelitian juga diperlukan sanggup diimplementasikan secara kasatmata untuk kepentingan kelestarian lingkungan," ujarnya. (edukasi.kompas.com)
0 Komentar untuk "Elaine Kojongian Dan Meiryanti Layarda Asal Sma Santa Laurensia Tangerang Raih Medali Perak Di Ajang Inespo 2020"