Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Kaprikornus secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari perihal jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Jiwa yaitu daya hidup rohaniyah yang bersifat abstrak, yang menjadi pencetus dan pengatur bagi seluruh perbuatan eksklusif (personal behavior) yaitu perbuatan sebagai hasil proses mencar ilmu yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniyah, sosial dan lingkungan.
Agus Sujanto dalam bukunya psikologi umum mengungkapkan bahwa : Jiwa yaitu sesuatu yang abstrak. Yang kita pelajari hanya pernyataan-pernyatan yang tampak dalam hubungannya dengan tubuh, atau gejala-gejala jiwa yang nampak sebagai gerak gerik. Karena sifatnya yang abstrak, maka apakah bergotong-royong jiwa itu belum ada orang yang sanggup membataskannya dengan tepat.
Pengertian di atas mengemukakan bahwa psikologi itu sendiri bukan mempelajari jiwanya insan melainkan gejala-gejala yang terwujud dalam contoh tingkah laris atau perbuatan yang dilakuka oleh insan dan sanggup diamati secara kasat mata alasannya yaitu tindakan tersebut yaitu konkrit.
Psikologi berdasarkan Plato dan Aristoteles yaitu ilmu yang mempelajari perihal hakikat jiwa serta prosesnya hingga akhir, ternyata mendapat perhatian alasannya yaitu objek penelitiannya yaitu abstrak, maka yang diselidiki yaitu keaktifan-keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi tingkah laris atau perbuatan yang ditampilkan.
Sebagaimana diungkapkan Alisuf Sabri bahwa : Psikologi pendidikan sebagai psikologi yang menerapkan dan menyebarkan prinsip-prinsip, teori-teori, dan tehnik-tehnik. Yang berkaitan dengan pelaksanaan belajar-mengajar yang memadai sehingga guru sanggup mengarahkan atau membimbing perkembangan murid-muridnya kearah target yang tepat atau perkembangan yang maksimal.
Proses pertumbuhan dan perkembangan psikologi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diubahsuaikan dengan kondisi psikologi siswa, yang didalamnya terdapat kesiapan mental, baik jasmani maupun rohaninya, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa yang mencakup pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut menyebarkan dirinya sendiri. Sedangkan faktor ekstern yaitu faktor yang tiba dari luar diri siswa yang mencakup lingkungan dan pengalaman, khususnya lingkungan pendidikan.
Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan sanggup berhasil kalau dipengaruhi oleh kedua faktor di atas, kedua faktor tersebut yang sanggup saling mendukung, melengkapi dan tidak sanggup dipisahkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai kedewasaan yang sempurna.
Pernyataan di atas sanggup disimpulkan bahwa indikator-indikator perihal perkembangan psikologi yaitu sebagai berikut :
1. Segi fisik.
· Kesehatan
· Kesegaran
2. Segi psikologi.
· Semangat atau motivasi
· Persiapan mental
· Minat
· Bakat
· Kreativitas
Dengan kata lain perkembangan psikologis anak didik merupakan suatu upaya dalam pembelajaran dan pendidikan. Dengan upaya itu muatan-muatan pembelajaran kiranya mengandung unsur yang sanggup membangkitkan dan menyebarkan kreativitas mencar ilmu anak didik. Dengan demikian, apa yang disampaikan oleh pendidik dibutuhkan sanggup dinikmati dengan sepenuh hati oleh penerima didik melalui interaksi edukatif, kondisi fisik dan mental yang dimiliki penerima didik dan pendidik yang mengisyaratkan pertumbuhan dan perkembangan psikologis dalam pendidikan.
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001),
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995)
Conny Semiawan, Dkk., Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Di Sekolah Menengah, (Jakarta: Graha Media, 1990)
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998)
0 Komentar untuk "Indikator Perkembangan Psikologi"