Granit merupakan jenis watu yang umum dikenal di masyarakat kita, penampakannya berbutir berangasan dan keras. Campurannya terdiri atas pasir kuarsa, pasir ortoklas pasir mikroklin, juga ada yang tersusun bersama pasir mika. Batu granit ada di mana-mana, tanpa disadari siapapun pernah melihat granit, entah dalam bentuk patung, rumah, bak ikan, serta daerah lainnya.
Sejak zaman kuno, watu ini termasuk watu yang umum dipakai sebagai materi bangunan. Sebagai salah satu produk bangunan tertua dan paling tahan usang yang tersedia, granit mengalami metamorfosis oleh tangan terampil manusia, untuk menjadikannya lebih indah, kuat, serta sanggup dimanfaatkan.
Pengertian Batu Granit
Secara pengertian dalam arti penamaannya, watu granit berasal dari kata latin "granum", yang artinya biji-bijian. Hal ini lantaran watu yang dipecah sampai ke partikel lebih kecil akan menawarkan bagian-bagian pembentuknya. Artinya, alam membentuk granit dalam proses kondensasi serta kristalisasi yang berjalan ratusan sampai ribuan tahun lamanya.
Awal mula granit yakni batuan beku yang terbentuk dari lahar cair di dalam kerak bumi. Saat lahar mendingin, maka lahar tersebut mengkristal oleh tekanan gerakan mantel bumi sebagai kondensator yang menekan dengan sangat kuat. Kristalisasi inilah yang membentuk bintik-bintik dengan warna khas, semakin usang lelehan watu tersebut mendingin semakin besar bintik-bintiknya.
Dari bintik-bintik yang terlihat pada permukaan bebatuan itulah orang kuno latin menamainya sebagai granit lantaran bagai grain. Bintik tersebut seolah biji-bijian gandum yang dikepal dengan bijian lain, menawarkan tekstur khas dengan warna yang berbeda. Semakin banyak perbedaan warna, semakin indah, sehingga akan terlihat lebih baik sebagai watu komersial.
Granit sanggup di kelaskan menjadi dua didasarkan pada tekstur utamanya, yakni :
1. Granit Faneritik
Kelompok ini disebut sebagai granit plutonik, atau granit yang terkadang disebut juga dengan granit batolit. Butiran granit ini berangasan dengan kombinasi warna antara abu-abu dengan putih. Teksturnya menerangkan equigranular holokristalin dan hipidiomorpik.
Kristal matrik yang besar dari ortoklas, batuan ini juga terkadang ada yang bertekstur porpiri. Xenolit sanggup ditemukan dalam jumlah lebih kecil di dalam granit. Struktur yang biasa terdapat pada granit ini yakni struktur kekar.
2. Granit Afanitik
Kelompok ini terdiri dari granit ekstrusi yang berupa lahar dan granit intrusi yang berupa rekahan (dike). Pada penampakannya di lapangan, batuan lahar ini sanggup berupa aliran. Sedangkan dike sanggup berupa tekstur porfiritik atau kacaan, dikarenakan peralihan antara tipe plutonik dan volkanik.
Kelompok ini mempunyai tekstur porfiritik yang merupakan percampuran antara fenokris, feldspar dan hornblend dengan massa dasar berbentuk halus. Tekstur sperulitik yang biasanya ada pada obsidian juga terlihat sebagai tekstur kelompok granit ini.
Genesa Pembentukan Granit
Dalam membahas genesa pembentuk granit perlu dijelaskan proses garis besar kelahiran granit yang didasarkan oleh acara seismik. Aktivitas ini telah terjadi semenjak bumi lahir. Selama gempa bumi, granit didorong ke permukaan bumi dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga sanggup membentuk seluruh jajaran gunung yang keluar dari perut bumi.
Genesa pembentukan granit merupakan proses kondensasi dari masing-masing unsur pembentuk watu granit. Ambil referensi jenis khas batuan plutonik, terdiri dari feldspar, kuarsa, beberapa mineral berwarna gelap, pasir, dan mika. Proposisi kimia utama granit ini yakni SiO2 (65% 70%), sedikit dari Al2O3, CaO, MgO dan Fe2O3, sehingga granit plutonik ini sama saja dengan batuan asam.
Sebagian besar, granit terdiri dari kuarsa dan kalium feldspar. Walau demikian, Batu ini tidak terbatas pada referensi materi pembentuk watu plutonik yang telah disebutkan di atas. Pada adonan lain misalnya, watu mendapat banyak sekali macam warna dari jejak mineral lain yang ada semenjak dari dalam lahar perut bumi.
Feldspar dan kalium membentuk warna merah muda dan merah. Sedangkan warna putih dan abu-abu berasal dari pasir kuarsa. Amfibol membentuk warna Hitam dan hijau. Sementara muskovit membentuk warna kuning. Biotit membentuk warna coklat. Bahan pasir mika juga sering ditemukan di granit, dan turut membentuk warna abu-abu atau coklat tua.
Telah dijelaskan bahwa granit telah ada semenjak ribuan tahun lalu, tepatnya pembentukan di era Paleozoikum. Pada era tersebut genesa pembentukan granit sanggup dibagi menjadi dua kategori litologis, yang masing-masing tersingkap dalam proporsi yang kurang lebih sama. Kelompok pertama terdiri dari tonalit metaluminous, granodiorit, dan adamellite
Kelompok kedua terdiri dari granodiorit dan adamellit peraluminous yang sebagian besar mengandung kordiarit, kadang kala disertai oleh sillimanite, garnet atau muskovit yang juga dikenal sebagai granit cordierite. Atribut yang paling khas dari granit cordierite mengandung gumpalan yang kaya mika.
Kelebihan Batu Granit
Salah satu kelebihan yang paling terlihat dari watu granit yakni kuantitas, batuan paling gampang ditemukan di permukaan bumi. Adapun secara sifat, granit sangat keras dan tahan lama. Batu ini juga tahan terhadap gesekan dan pelapukan, dan sanggup menahan banyak berat, menjadikannya materi utama untuk menciptakan bangunan, dinding, kolom, batuan penahan di jalan raya, dan banyak lagi.
Batuan ini juga merupakan materi yang cantik untuk dipakai di rumah tangga. Ubin lantai yang terbuat dari granit tidak akan luntur bahkan di bawah acara yang padat. Meja granit sangat tahan terhadap gesekan pisau, ketukan, serta erosi asam. Makara watu ini sanggup menahan banyak hal juga mempertahankan kualitas keindahannya sampai berabad-abad.
Kita ambil referensi granit plutonik, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kualitas dekoratif tinggi. Warna granit terutama ditentukan oleh warna senite dan mika ditambah mineral berwarna gelap. Biasanya, granitnya berwarna merah daging, abu-abu, di cuilan lain adonan abu-abu dan merah. Setelah dipoles, muncul butiran tutul yang indah dan warna yang berbeda. Butirnya halus, dan granitnya berwarna-warni, indah, dan megah yang disebabkan oleh mika ditambah pasir kuarsa berbintang.
2. Daya kerasnya yang intens ditambah ketahanan pengikisan yang tinggi.
3. Memiliki daya tahan yang baik. Porositas granit peresapan airnya kecil dan juga sangat tahan terhadap cuaca.
4. Tahan asam yang baik dan tahan erosi. Komposisi kimia utama granit yakni SiO2, akhirnya tahan asam.
5. Resistensi api yang buruk. Kuarsa dalam granit akan mempunyai transisi kristal pada 573 ° C dan dilatasi kubik pada 870 ° C; akhirnya granit akan pecah dikala disorot oleh api sangat panas.
Granit Sebagai Batu Komersial
Granit ditambang di gunung serta perbukitan. Gunung granit yakni gunung yang watu yang kokoh yang muncul dari dalam permukan bumi. Pegunungan granit ditemukan di seluruh dunia, dan kemungkinan Anda pernah melihat beberapa di antaranya perbukitan granit di Kalianda Lampung, di Bintan Riau, di Subang, Sumedang. dan banyak lainnya.
Granit merupakan watu yang akan selalu dicari dikarenakan mempunyai sifat multifungsi dalam dunia kontruksi, seni, sampai kegunaan fungsional lain. Batu ini telah usang menjadi materi pilihan untuk menyusun rumah misalkan lapisan dinding rumah, sampai ke kantor mewah, lantaran keindahannya yang abadi, dan lantaran belum ada materi sintetis yang sanggup dibandingkan dengan watu ini.
Batu ini juga menjadi pilihan terpopuler untuk melapisi meja dapur, hiasan kolam, sampai kamar mandi. Ambil contoh, ubin granit dengan ketebalan 20 sampai 50 mm yang banyak dipakai sebagai materi tutupan atau pondasi untuk segala jenis furniture yang ditujukan dalam menahan beban, misalkan meja kasir, rak, bangku, dan meja makan.
Bahkan granit juga dipahat di gunung Rushmore Amerika Serikat untuk membentuk wajah empat Presiden Amerika Serikat. Penggunaan lainnya yakni untuk hiasan dekoratif, watu untuk pot bunga, hiasan di bak renang, sampai bak ikan.
Gambar oleh Dietmar Silber dari Pixabay
Sejak zaman kuno, watu ini termasuk watu yang umum dipakai sebagai materi bangunan. Sebagai salah satu produk bangunan tertua dan paling tahan usang yang tersedia, granit mengalami metamorfosis oleh tangan terampil manusia, untuk menjadikannya lebih indah, kuat, serta sanggup dimanfaatkan.
Pengertian Batu Granit
Secara pengertian dalam arti penamaannya, watu granit berasal dari kata latin "granum", yang artinya biji-bijian. Hal ini lantaran watu yang dipecah sampai ke partikel lebih kecil akan menawarkan bagian-bagian pembentuknya. Artinya, alam membentuk granit dalam proses kondensasi serta kristalisasi yang berjalan ratusan sampai ribuan tahun lamanya.
Awal mula granit yakni batuan beku yang terbentuk dari lahar cair di dalam kerak bumi. Saat lahar mendingin, maka lahar tersebut mengkristal oleh tekanan gerakan mantel bumi sebagai kondensator yang menekan dengan sangat kuat. Kristalisasi inilah yang membentuk bintik-bintik dengan warna khas, semakin usang lelehan watu tersebut mendingin semakin besar bintik-bintiknya.
Dari bintik-bintik yang terlihat pada permukaan bebatuan itulah orang kuno latin menamainya sebagai granit lantaran bagai grain. Bintik tersebut seolah biji-bijian gandum yang dikepal dengan bijian lain, menawarkan tekstur khas dengan warna yang berbeda. Semakin banyak perbedaan warna, semakin indah, sehingga akan terlihat lebih baik sebagai watu komersial.
Granit sanggup di kelaskan menjadi dua didasarkan pada tekstur utamanya, yakni :
1. Granit Faneritik
Kelompok ini disebut sebagai granit plutonik, atau granit yang terkadang disebut juga dengan granit batolit. Butiran granit ini berangasan dengan kombinasi warna antara abu-abu dengan putih. Teksturnya menerangkan equigranular holokristalin dan hipidiomorpik.
Kristal matrik yang besar dari ortoklas, batuan ini juga terkadang ada yang bertekstur porpiri. Xenolit sanggup ditemukan dalam jumlah lebih kecil di dalam granit. Struktur yang biasa terdapat pada granit ini yakni struktur kekar.
2. Granit Afanitik
Kelompok ini terdiri dari granit ekstrusi yang berupa lahar dan granit intrusi yang berupa rekahan (dike). Pada penampakannya di lapangan, batuan lahar ini sanggup berupa aliran. Sedangkan dike sanggup berupa tekstur porfiritik atau kacaan, dikarenakan peralihan antara tipe plutonik dan volkanik.
Kelompok ini mempunyai tekstur porfiritik yang merupakan percampuran antara fenokris, feldspar dan hornblend dengan massa dasar berbentuk halus. Tekstur sperulitik yang biasanya ada pada obsidian juga terlihat sebagai tekstur kelompok granit ini.
Genesa Pembentukan Granit
Dalam membahas genesa pembentuk granit perlu dijelaskan proses garis besar kelahiran granit yang didasarkan oleh acara seismik. Aktivitas ini telah terjadi semenjak bumi lahir. Selama gempa bumi, granit didorong ke permukaan bumi dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga sanggup membentuk seluruh jajaran gunung yang keluar dari perut bumi.
Genesa pembentukan granit merupakan proses kondensasi dari masing-masing unsur pembentuk watu granit. Ambil referensi jenis khas batuan plutonik, terdiri dari feldspar, kuarsa, beberapa mineral berwarna gelap, pasir, dan mika. Proposisi kimia utama granit ini yakni SiO2 (65% 70%), sedikit dari Al2O3, CaO, MgO dan Fe2O3, sehingga granit plutonik ini sama saja dengan batuan asam.
Sebagian besar, granit terdiri dari kuarsa dan kalium feldspar. Walau demikian, Batu ini tidak terbatas pada referensi materi pembentuk watu plutonik yang telah disebutkan di atas. Pada adonan lain misalnya, watu mendapat banyak sekali macam warna dari jejak mineral lain yang ada semenjak dari dalam lahar perut bumi.
Feldspar dan kalium membentuk warna merah muda dan merah. Sedangkan warna putih dan abu-abu berasal dari pasir kuarsa. Amfibol membentuk warna Hitam dan hijau. Sementara muskovit membentuk warna kuning. Biotit membentuk warna coklat. Bahan pasir mika juga sering ditemukan di granit, dan turut membentuk warna abu-abu atau coklat tua.
Telah dijelaskan bahwa granit telah ada semenjak ribuan tahun lalu, tepatnya pembentukan di era Paleozoikum. Pada era tersebut genesa pembentukan granit sanggup dibagi menjadi dua kategori litologis, yang masing-masing tersingkap dalam proporsi yang kurang lebih sama. Kelompok pertama terdiri dari tonalit metaluminous, granodiorit, dan adamellite
Kelompok kedua terdiri dari granodiorit dan adamellit peraluminous yang sebagian besar mengandung kordiarit, kadang kala disertai oleh sillimanite, garnet atau muskovit yang juga dikenal sebagai granit cordierite. Atribut yang paling khas dari granit cordierite mengandung gumpalan yang kaya mika.
Kelebihan Batu Granit
Salah satu kelebihan yang paling terlihat dari watu granit yakni kuantitas, batuan paling gampang ditemukan di permukaan bumi. Adapun secara sifat, granit sangat keras dan tahan lama. Batu ini juga tahan terhadap gesekan dan pelapukan, dan sanggup menahan banyak berat, menjadikannya materi utama untuk menciptakan bangunan, dinding, kolom, batuan penahan di jalan raya, dan banyak lagi.
Batuan ini juga merupakan materi yang cantik untuk dipakai di rumah tangga. Ubin lantai yang terbuat dari granit tidak akan luntur bahkan di bawah acara yang padat. Meja granit sangat tahan terhadap gesekan pisau, ketukan, serta erosi asam. Makara watu ini sanggup menahan banyak hal juga mempertahankan kualitas keindahannya sampai berabad-abad.
Kita ambil referensi granit plutonik, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kualitas dekoratif tinggi. Warna granit terutama ditentukan oleh warna senite dan mika ditambah mineral berwarna gelap. Biasanya, granitnya berwarna merah daging, abu-abu, di cuilan lain adonan abu-abu dan merah. Setelah dipoles, muncul butiran tutul yang indah dan warna yang berbeda. Butirnya halus, dan granitnya berwarna-warni, indah, dan megah yang disebabkan oleh mika ditambah pasir kuarsa berbintang.
2. Daya kerasnya yang intens ditambah ketahanan pengikisan yang tinggi.
3. Memiliki daya tahan yang baik. Porositas granit peresapan airnya kecil dan juga sangat tahan terhadap cuaca.
4. Tahan asam yang baik dan tahan erosi. Komposisi kimia utama granit yakni SiO2, akhirnya tahan asam.
5. Resistensi api yang buruk. Kuarsa dalam granit akan mempunyai transisi kristal pada 573 ° C dan dilatasi kubik pada 870 ° C; akhirnya granit akan pecah dikala disorot oleh api sangat panas.
Granit Sebagai Batu Komersial
Granit ditambang di gunung serta perbukitan. Gunung granit yakni gunung yang watu yang kokoh yang muncul dari dalam permukan bumi. Pegunungan granit ditemukan di seluruh dunia, dan kemungkinan Anda pernah melihat beberapa di antaranya perbukitan granit di Kalianda Lampung, di Bintan Riau, di Subang, Sumedang. dan banyak lainnya.
Granit merupakan watu yang akan selalu dicari dikarenakan mempunyai sifat multifungsi dalam dunia kontruksi, seni, sampai kegunaan fungsional lain. Batu ini telah usang menjadi materi pilihan untuk menyusun rumah misalkan lapisan dinding rumah, sampai ke kantor mewah, lantaran keindahannya yang abadi, dan lantaran belum ada materi sintetis yang sanggup dibandingkan dengan watu ini.
Batu ini juga menjadi pilihan terpopuler untuk melapisi meja dapur, hiasan kolam, sampai kamar mandi. Ambil contoh, ubin granit dengan ketebalan 20 sampai 50 mm yang banyak dipakai sebagai materi tutupan atau pondasi untuk segala jenis furniture yang ditujukan dalam menahan beban, misalkan meja kasir, rak, bangku, dan meja makan.
Bahkan granit juga dipahat di gunung Rushmore Amerika Serikat untuk membentuk wajah empat Presiden Amerika Serikat. Penggunaan lainnya yakni untuk hiasan dekoratif, watu untuk pot bunga, hiasan di bak renang, sampai bak ikan.
0 Komentar untuk "Mengenal Kerikil Granit"