Sekolahmuonline - Kerajinan dan Wirausaha Tekstil: Wirausaha di Bidang Kerajinan Tekstil. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami posting untuk anda materi Prakarya dan Kewirausahaan kelas X Bab 1 perihal Kerajinan dan Wirausaha Tekstil: Wirausaha di Bidang Kerajinan Tekstil. Selamat membaca, selamat belajar, semoga bermanfaat.
1. Dasar Kewirausahaan di Bidang Kerajinan Tekstil
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Arti kata wira yaitu pejuang, utama, gagah, berani, teladan, dan jujur, sedangkan perjuangan yaitu aktivitas yang dilakukan. Pengertian wirausaha yaitu orang yang pintar atau berbakat mengenali produk baru, memilih cara produksi baru, menyusun aktivitas untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur.
Kewirausahaan, ibarat tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, yaitu semangat, sikap, sikap dan kemampuan seseorang dalam menangani perjuangan atau aktivitas yangmengarah pada upaya mencari, membuat serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk gres dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memperlihatkan pelayanan yang lebih baik dan atamemperoleh keuntungan yang lebih besar. Entrepreneurship yaitu sikap dan sikap yang melibatkan keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Kewirausahaan yaitu kemampuan membuat sesuatu yang gres secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti memperbaiki, memodifikasi, dan berbagi sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti mempunyai nilai lebih dari sebelumnya.
2. Stimulus dan Motivasi Berwirausaha di Bidang Kerajinan Tekstil
Saat ini keragaman tekstil tradisional Indonesia serta keragaman budaya khas kawasan merupakan potensi untuk terjadinya akulturasi (percampuran) budaya yang sanggup menjadi dasar penciptaan karya-karya tekstil gres yang akan menambah kekayaan tekstil Nusantara. Nilai estetika kain tekstil Indonesia sangat unik dan khas sehingga diminati tidak hanya oleh kalangan pecinta kerajinan tekstil di Indonesia namun juga di mancanegara. Hal itu merupakan peluang wirausaha di bidang tekstil dan produk dari tekstil ibarat busana dan perlengkapan interior. Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap kebutuhan sandang dan produk kerajinan embel-embel kebutuhan sandang merupakan peluang yang sanggup digarap dan mendorong munculnya bisnis kreatif industri rumahan.
Produk kerajinan yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Nusantara mempunyai potensi untuk dijadikan peluang berwirausaha. Apalagi bila didukung dengan ketersediaan materi baku produk dan kemampuan sumber daya insan yang ada di wilayah tersebut, kerajinan tekstil akan sanggup membantu kesejahteraan rumah tangga dan perekonomian kawasan tersebut.
Salah satu kekuatan produk kerajinan tekstil yaitu pada keunikan ragam hias, corak dan warna yang berbeda dihasilkan dari tiap wilayah yang berbeda. Kearifan lokal dan nilai budaya yang kental pada suatu produk kerajinan membuatnya unik dan mudah digemari oleh masyarakat umum. Hal ini mendorong dan memotivasi kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan potensi produk kerajinan.
3. Karakter dan Sikap Kewirausahaan
Seorang wirausahawan harus mempunyai sikap kreativitas, inisiatif, dan percaya diri. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah:
a. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi kiprah atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menuntaskan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis yaitu untuk memahami diri sendiri. Oleh sebab itu, wirausaha yang sukses yaitu wirausaha yang sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan percaya diri.
b. Berorientasi kiprah dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan kiprah dan hasil yaitu orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui instruktur anda pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.
c. Keberanian mengambil risiko
Wirausahawan yaitu orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada perjuangan yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah sebab tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi sebab ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif.
d. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan harus mempunyai sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa gres dan berbeda sehingga ia menjadi penggagas baik dalam proses produksi maupun pemasaran. dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
e. Berorientasi ke masa depan
Wirausahawan harus mempunyai perspektif dan pandangan ke masa depan. Kuncinya yaitu dengan kemampuan untuk membuat sesuatu yang gres dan berbeda dari yang ada sekarang.
f. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif yaitu orang yang mempunyai ciri-ciri berikut.
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan ketika ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
2. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya.
3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil yaitu ibarat berikut.
1. Memiliki sikap mental yang positif.
2. Memiliki keahlian di bidangnya.
3. Mempunyai daya pikir yang kreatif.
4. Rajin mencoba hal-hal yang gres (inovatif).
5. Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan akad yang tinggi.
6. Mampu mengantisipasi aneka macam risiko dan persainngan.
4. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha
Memulai sesuatu yang gres niscaya tidak mudah. Oleh sebab itu seorang wirausahawan harus berani mencoba dan mengambil risiko. Gagal dalam melaksanakan suatu hal yaitu kepingan dari proses untuk menuju kesuksesan. Kegagalan yaitu kesuksesan yang tertunda. Jika kau mencoba wirausaha dalam suatu bidang, kemudian gagal, kau tidak perlu berkecil hati dan putus asa, cobalah kembali! Tentu sebelum memulai berwirausaha, buatlah perhitungan dan perencanaan yang matang.
Carilah dari aneka macam sumber kisah-kisah para pengusaha yang sukses dalam menjalankan usahanya. Bacalah dengan saksama, kemudian ambil pelajaran dari dongeng mereka dalam memulai wirausaha sehingga kau sanggup mengetahui kegagalan dan kesuksesan mereka.
************************************
Berikut ini teladan dongeng sukses pengusaha sukses yang dilansir oleh detik.com:
Kisah Sukses Anak Yatim yang Menjadi Pengusaha Sukses
Apapun latar belakang Anda, keluarga dan pendidikan Anda, sebuah tekat yang berpengaruh dan keyakinan yang tinggi niscaya bisa mengantarkan Anda dalam kesuksesan. Kesuksesan berbisnis yaitu miliki ia yang yakin dan tak pernah mengalah pada keadaan bagaimana pun.
Menjadi sukses dan berhasil dalam bidang apapun yaitu sebuah pilihan yang bisa Anda dapatkan bila memang Anda mau mengubahnya menjadi kenyataan.
Jika ketika ini Anda yaitu orang yang gampang mengalah mendapatkan kenyataan tanpa mau berusaha untuk mengubah kenyataan itu, maka itu yaitu kesalahan besar dalam hidup Anda.
Kisah Sukses Leonardo Del Vecchio
Leonardo termasuk salah satu pebisnis tersukses di dunia. Merek kacamata populer dari Italia, Luxottica, sebuah merek kacamata tersohor di dunia itu yaitu milik Leonardo Del Veccio.
Leonardo berasal dari keluarga yang tidak kaya. Ayah Leonardo meninggal beberapa bulan sebelum kelahirannya. Leonardo hanya tinggal berdua dengan ibunya pada sebuah gubuk buruk di pinggir kota.
Bahkan saking miskinnya, sang ibu tidak bisa menghidupi yang kemudian terpaksa menitipkan Leonardo ke sebuah panti asuhan. Pada usia tujuh tahun Leonardo diasuh oleh seorang biarawati di panti tersebut. Baru kemudian pada usia 14 tahun, Leonardo mulai bekerja untuk menopang ekonomi keluarganya.
Leonardo bekerja sebagai seorang trainer pada sebuah produsen peralatan di Milan. Di tempat kerjanya tersebut, Leonardo tidak hanya bekerja pada siang hari.
Namun ketika malam datang sehabis seharian bekerja, ia banyak berguru desain–desain alat industrial. Sejak ketika itulah Leonardo tertarik untuk menangani bingkai kacamata.
Tak usang sehabis itu, Leonardo pun memutuskan untuk pindah ke Agoda yang merupakan sentra industri kacamata. Di situ ia mulai menimba dan mengumpulkan banyak ilmu mengenai kacamata selama enam tahun. Kemudian dengan modal ilmu yang ia dapatkan selama enam tahun tersebut ia mulai fokus untuk berdiri sendiri dalam bisnis kacamata.
Perlahan namun pasti, Luxottica semakin besar dan melaksanakan perluasan bisnis bidang kacamata yang luar biasa. Kesuksesan Leonardo del Vecchio dalam memimpin perusahaan membuat perbesaran lapangan semakin luas. Secara bertahap, Luxottica berhasil mengakuisisi beberapa merek Italia terkenal. Lens Crafter, Porsol, Vogue, berhasil diambil alih olehnya. Bahkan tidak hanya di Italia saja, merek yang sangat populer asal Amerika Ray-Ban pun juga turut dicaplok.
Kini, Luxottica mempunyai lebih dari 6.000 toko ritel yang berada di seluruh dunia. Perusahaan yang dirintis dari seorang anak yatim yang miskin ini kini bermetamorfosis menjadi produsen kacamata terbesar di dunia.
Itulah dongeng Leonardo Del Vecchio bisa bangun dari dongeng masa lalunya dengan status keluarga miskin. Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "Kerajinan Dan Wirausaha Tekstil: Wirausaha Di Bidang Kerajinan Tekstil"