Sekolahmuonline - Contoh Soal Essay Biologi Bab 3. Virus (Kelas X SMA/MA) dan Pembahasannya . Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline posting pola soal-soal essay Biologi untuk kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) kelas X SMA/MA Bab 3 yang membahas ihwal Virus lengkap dengan pembahasannya. Untuk pola soal Bab 1 dan Bab 2 silahkan Anda baca dan pelajari link berikut: Contoh Soal Biologi Bab 1. Kerja Ilmiah: Mengenal Biologi, Ruang Lingkup Biologi, dll dan Contoh Soal Biologi Bab 2. Klasifikasi Makhluk Hidup. Selamat membaca dan biar bermanfaat!
Contoh Soal Essay Biologi Bab 3. Virus (Kelas X SMA/MA)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tanggapan yang benar dan tepat!
1. Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki virus!
Pembahasan:
Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
1. dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja;
2. dalam proses reproduksinya, hanya dibutuhkan asam nukleat;
3. berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;
4. virus tidak mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, sanggup dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;
5. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes; 6. sanggup dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan sanggup dicairkan kembali.
2. Sebutkan tahap-tahap siklus litik!
Pembahasan:
Virus bukanlah sel yang sanggup berkembang biak sendiri. Cara berkembang biak virus berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus tidak bisa memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang sanggup hidup mandiri. Virus selalu memanfaatkan sel-sel hidup sebagai inang untuk memperbanyak dirinya. Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk sanggup mereplikasi asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung pada sel-sel inang. Replikasi ini mengakibatkan rusaknya sel inang. Setelah itu, virus akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai partikel virus yang disebut virion.
Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang). Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus sanggup dibedakan lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik
Siklus Litik
Replikasi virus dalam sel inang merupakan insiden yang sangat kompleks, tahap demi tahap dari proses sintesis, mulai dari terinfeksinya sel inang hingga pembebasan partikel-partikel virus. Seperti virus lain, bakteriofag tidak sanggup bergerak. Jika suspensi bakteriofag bebas bercampur dengan suspensi bakteri, akan terjadi persinggungan kebetulan yang mengakibatkan bakteriofag teradsorpsi pada permukaan bakteri. Selanjutnya, DNA bakteriofag terinjeksi ke dalam bakteri. Setelah beberapa waktu, terjadilah lisis sel-sel inang yang ditandai dengan pembebasan bakteriofag bentukan, kemudian gres ke dalam medium suspensi.
a. Tahap Adsorpsi
Pada tahap ini, ekor virus mulai melekat di dinding sel bakteri. Virus hanya melekat pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang sanggup ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang sanggup menghancurkan atau menciptakan lubang pada sel inang.
b. Tahap Injeksi
Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung, kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke dalam sel bakteri. Pada insiden ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak mempunyai kegunaan lagi.
c. Tahap Sintesis (Pembentukan)
Virus tidak sanggup melaksanakan sintesis sendiri, tetapi virus akan melaksanakan sintesis dengan memakai sel inangnya. Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel inang, segera mengakibatkan perubahanperubahan besar pada metabolisme sel yang terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan menghancurkan DNA kuman yang mengakibatkan sintesis DNA kuman terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian mengendalikan kehidupannya. Dengan kemudahan dari DNA kuman yang sudah tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang sangat banyak. Sintesis DNA virus dan protein terbentuk atas kerugian sintesis kuman yang telah rusak. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
Virus tidak sanggup melaksanakan sintesis sendiri, tetapi virus akan melaksanakan sintesis dengan memakai sel inangnya. Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel inang, segera mengakibatkan perubahanperubahan besar pada metabolisme sel yang terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan menghancurkan DNA kuman yang mengakibatkan sintesis DNA kuman terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian mengendalikan kehidupannya. Dengan kemudahan dari DNA kuman yang sudah tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang sangat banyak. Sintesis DNA virus dan protein terbentuk atas kerugian sintesis kuman yang telah rusak. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
d. Tahap Perakitan
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini sanggup menghasilkan virus sejumlah 100 - 200 buah.
e. Tahap Litik Tahap Litik Tahap Litik Tahap Litik Tahap Litik Dinding sel kuman yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan diikuti oleh pembebasan virus-virus gres yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru. Pemecahan sel-sel kuman secara eksplosif sanggup diamati dengan mikroskop lapangan gelap. Jangka waktu yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan sangat bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan.
Siklus Lisogenik
Virus lambda sanggup melaksanakan siklus litik, tetapi adakala juga melaksanakan siklus lisogenik. Pada siklus lisogenik, tahap yang dilalui lebih banyak daripada siklus litik. Tahap adsorpsi dan tahap injeksi sama dengan siklus litik. Akan tetapi, sebelum tahap sistesis, terlebih dahulu virus melewati tahap penggabungan dan tahap pembelahan. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap perakitan dan tahap litik.
a. Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi Tahap adsorpsi dan tahap injeksi pada siklus lisogenik sama ibarat tahap adsorpsi dan tahap injeksi siklus litik.
b. Tahap Penggabungan Tahap Penggabungan Tahap Penggabungan Tahap Penggabungan Tahap Penggabungan Tahap ini yaitu tahap ketika DNA virus masuk ke dalam tubuh bakteri dan terjadinya penggabungan antara DNA kuman dan DNA virus. Proses ini terjadi ketika DNA yang berbentuk kalung tak berujung pangkal terputus dan DNA virus menyisip di antara DNA kuman yang terputus tadi. Kemudian, terbentuklah rangkaian DNA yang utuh yang telah terinfeksi atau tersisipi DNA virus.
c. Tahap Pembelahan Tahap Pembelahan Tahap Pembelahan Tahap Pembelahan Tahap Pembelahan DNA virus telah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak sanggup bergerak atau disebut sebagai profag. Karena bergabung dengan DNA bakteri, ketika DNA kuman melaksanakan replikasi selnya secara langsung, profag juga melaksanakan replikasi. Demikian juga ketika sel kuman mengalami pembelahan, secara eksklusif dua anak sel kuman yang mengandung profag tersebut juga ikut mengalami pembelahan. Dengan kata lain, jumlah profag sama dengan jumlah sel kuman inangnya.
d. Tahap Sintesis Tahap Sintesis Tahap Sintesis Tahap Sintesis Tahap Sintesis Pada kondisi lingkungan tertentu, profag menjadi aktif. Profag sanggup saja memisahkan diri dengan DNA kuman dan merusak DNA bakteri. Kemudian menggantikan tugas DNA kuman dengan DNA virus untuk sistesis protein yang berfungsi sebagai kapsid bagi virus-virus gres dan replikasi DNA.
e. Tahap Perakitan Tahap Perakitan Tahap Perakitan Tahap Perakitan Tahap Perakitan Pada tahap ini, terjadi perakitan kapsid-kapsid virus yang utuh sebagai selubung virus. Setelah kapsid virus utuh, diisi dengan DNA hasil replikasi, terjadilah virus-virus baru.
f. Tahap Litik
Tahap ini sama dengan tahap litik pada siklus litik ketika dinding kuman akan pecah dan virus gres berhamburan keluar. Virus gres ini selanjutnya akan menyerang kuman yang lain. Begitu seterusnya, virus akan mengalami siklus litik atau lisogenik.
3. Apa saja kerugian yang ditimbulkan oleh virus?
Pembahasan:
Virus sanggup mengakibatkan beberapa penyakit pada tubuh manusia. Serangan virus ini sanggup merugikan manusia. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu influenza, pilek, cacar, polio, herpes, rabies, gondong, mata belek, ebola, kanker, cacar air, hepatitis, dan demam berdarah.
4. Mengapa virus sanggup memberi laba bagi manusia?
Pembahasan:
Virus yang menguntungkan sanggup dimanfaatkan untuk menciptakan antibodi, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin.
5. Sebutkan gejala-gejala orang yang terinfeksi HIV AIDS!
Pembahasan:
Seseorang yang dalam tubuhnya terdapat virus AIDS akan terlihat sehat atau merasa sehat, tetapi bersama-sama keadaan ini sangat menular dan berbahaya bagi orang lain. Seorang wanita yang terinfeksi HIV sanggup menularkannya kepada janin yang dikandungnya. Gejala-gejala orang yang terinfeksi HIV AIDS adalah:
1) mengeluarkan banyak keringat pada malam hari;
2) terus-menerus merasa lelah tanpa alasannya yaitu yang jelas;
3) sakit kepala berkepanjangan;
4) batuk kering;
5) sering merasa sulit bernapas;
6) diare kronis;
7) selama beberapa ahad suhu tubuh di atas 38 °C;
8) pembengkakan kelenjar limfe dalam tiga bulan atau lebih
0 Komentar untuk "Contoh Soal Essay Biologi Belahan 3. Virus (Kelas X Sma/Ma) Dan Pembahasannya"