Menjadi Muslim yang Toleran dan Menjauhi Kekerasan
Pengertian Toleransi dan Kekerasan
Toleransi berasal dari kata toleran yang berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara bahasa (etimologi) toleransi sanggup diartikan dengan kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada.
Secara istilah (terminologi) toleransi yaitu sifat atau perilaku menghargai, membiarkan, membolehkan penidirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya.
Toleransi beragama yaitu perilaku sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu peribadahan penganut agama lain.
Toleransi dalam arti lebih luas yaitu perilaku menahan diri untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang yang berpikiran berbeda dan mempunyai pendapat berbeda.
Adapun yang dimaksud dengan kekerasan yaitu penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang sanggup dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang tertentu. Kekerasan sanggup berupa ucapan maupun kekerasan fisik.
Dulu ada ungkapan "Mulutmu harimaumu". Jika kita tidak pandai-pandai menjaga mulut, maka lisan kita sanggup berkembang menjadi harimau yang menyerang, mencabi-cabik, dan mengoyak diri kita sendiri. Sekarang perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Lewat jaringan internet insan sanggup bekerjasama dan saling menyapa, di mana dan kapan saja dia berada, selagi masih terkoneksi dengan internet. Bermunculanlah media sosial-media sosial via internet yang sanggup dimantfaatkan banyak orang. Dengan hadirnya banyak sekali media umum tersebut maka kita harus akil dan bijak dalam menggunakannya. Kalau dulu " mulutmu harimaumu", kini sanggup menjadi "Jempolmu harimaumu", " Jarimu harimaumu", "Statusmu harimaumu", dan lain-lain yang semisalnya. Artinya, jangan hingga gara-gara tidak bijak dalam memakai media umum akibatnya berujung di jeruji besi alasannya terkena Undang-undang ITE. Maka bijaklah dalam memakai media sosial. Dimanfaatkan sebaik-baiknya, contohnya untuk belajar, bertukar pikiran, dan saling membuatkan gosip serta ilmu pengetahuan.
Ayat dan Hadits Tentang Toleransi
A. Al-Quran Surat Yunus [10]: 40-41
Ayat 40 :
“Di antara mereka ada orang- orang yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui ihwal orang- orang yang berbuat kerusakan.”
Ayat 41:
" Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang saya kerjakan dan saya pun berlepas diri terhadap apa yang kau kerjakan”.
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ: idhar halqi, alasannya ada nun sukun bertemu Ha [Keterangan: jikalau ada nun sukun atau tanwin bertemu abjad hamzah, ha, kho, 'ain, ghoin, Ha maka dibaca jelas, dalam istilah tajwid disebut idhar halqi]
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ: idgham mimi/idgham mitslain, alasannya ada mim () bertemu mim () [bila ada mim sukun bertemu mim maka dibaca dengung, dalam istilah tajwid disebut idgham mimi/idgham mitslain]
ﻣَﻦْ ﻻ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ: idgham bilaaghunnah, alasannya ada nun sukun () bertemu lam [keterangan: jikalau ada nun sukun atau tanwin bertemu abjad lam () dan ro () maka dibaca masuk ke abjad tersebut dan tidak berdengung, dalam istilah tajwid disebut idgham bilaaghunnah]
ﺑِﺎﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ: idhar qomariyah/al qamariyyah, alasannya al/alif lamnya terbaca terang [keterangan: jikalau ada al ta'rif/al ma'rifat () bertemu huruf-huruf qamariyah maka dibaca jelas]
Hadits Tentang Toleransi
"Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah ditanya oleh seseorang: "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla?". Beliau Shalallahu alaihi wa sallam menjawab: "Agama yang lurus dan toleran". (HR. Ahmad)
Ayat dan Hadits Tentang Sikap Menghindarkan Diri dari Tindakan Kekerasan
QS. Al-Maidah (5) ayat 32
Artinya : “Oleh alasannya itu Kami memutuskan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan alasannya orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan alasannya menciptakan kerusakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh insan seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan insan semuanya. Dan sebenarnya telah tiba kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, lalu banyak di antara mereka setelah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi”.
Hadits Tentang Menghindarkan Diri dari Tindakan Kekerasan
Toleransi dalam arti lebih luas yaitu perilaku menahan diri untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang yang berpikiran berbeda dan mempunyai pendapat berbeda.
Adapun yang dimaksud dengan kekerasan yaitu penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang sanggup dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang tertentu. Kekerasan sanggup berupa ucapan maupun kekerasan fisik.
Dulu ada ungkapan "Mulutmu harimaumu". Jika kita tidak pandai-pandai menjaga mulut, maka lisan kita sanggup berkembang menjadi harimau yang menyerang, mencabi-cabik, dan mengoyak diri kita sendiri. Sekarang perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Lewat jaringan internet insan sanggup bekerjasama dan saling menyapa, di mana dan kapan saja dia berada, selagi masih terkoneksi dengan internet. Bermunculanlah media sosial-media sosial via internet yang sanggup dimantfaatkan banyak orang. Dengan hadirnya banyak sekali media umum tersebut maka kita harus akil dan bijak dalam menggunakannya. Kalau dulu " mulutmu harimaumu", kini sanggup menjadi "Jempolmu harimaumu", " Jarimu harimaumu", "Statusmu harimaumu", dan lain-lain yang semisalnya. Artinya, jangan hingga gara-gara tidak bijak dalam memakai media umum akibatnya berujung di jeruji besi alasannya terkena Undang-undang ITE. Maka bijaklah dalam memakai media sosial. Dimanfaatkan sebaik-baiknya, contohnya untuk belajar, bertukar pikiran, dan saling membuatkan gosip serta ilmu pengetahuan.
Ayat dan Hadits Tentang Toleransi
A. Al-Quran Surat Yunus [10]: 40-41
Ayat 40 :
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻻ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ
“Di antara mereka ada orang- orang yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui ihwal orang- orang yang berbuat kerusakan.”
Ayat 41:
ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺬَّﺑُﻮﻙَ ﻓَﻘُﻞْ ﻟِﻲ ﻋَﻤَﻠِﻲ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻋَﻤَﻠُﻜُﻢْ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺑَﺮِﻳﺌُﻮﻥَ ﻣِﻤَّﺎ ﺃَﻋْﻤَﻞُ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺑَﺮِﻱﺀٌ ﻣِﻤَّﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ
" Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang saya kerjakan dan saya pun berlepas diri terhadap apa yang kau kerjakan”.
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ: idhar halqi, alasannya ada nun sukun bertemu Ha [Keterangan: jikalau ada nun sukun atau tanwin bertemu abjad hamzah, ha, kho, 'ain, ghoin, Ha maka dibaca jelas, dalam istilah tajwid disebut idhar halqi]
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ: idgham mimi/idgham mitslain, alasannya ada mim () bertemu mim () [bila ada mim sukun bertemu mim maka dibaca dengung, dalam istilah tajwid disebut idgham mimi/idgham mitslain]
ﻣَﻦْ ﻻ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ: idgham bilaaghunnah, alasannya ada nun sukun () bertemu lam [keterangan: jikalau ada nun sukun atau tanwin bertemu abjad lam () dan ro () maka dibaca masuk ke abjad tersebut dan tidak berdengung, dalam istilah tajwid disebut idgham bilaaghunnah]
ﺑِﺎﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ: idhar qomariyah/al qamariyyah, alasannya al/alif lamnya terbaca terang [keterangan: jikalau ada al ta'rif/al ma'rifat () bertemu huruf-huruf qamariyah maka dibaca jelas]
Hadits Tentang Toleransi
"Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah ditanya oleh seseorang: "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla?". Beliau Shalallahu alaihi wa sallam menjawab: "Agama yang lurus dan toleran". (HR. Ahmad)
Ayat dan Hadits Tentang Sikap Menghindarkan Diri dari Tindakan Kekerasan
QS. Al-Maidah (5) ayat 32
مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ فِي الأرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya : “Oleh alasannya itu Kami memutuskan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan alasannya orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan alasannya menciptakan kerusakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh insan seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan insan semuanya. Dan sebenarnya telah tiba kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, lalu banyak di antara mereka setelah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi”.
Hadits Tentang Menghindarkan Diri dari Tindakan Kekerasan
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا -عَنْ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -قَالَ: " الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ".
Artinya:
"Dari 'Abdullah bin 'Amr (bin 'Ash) Radhiyallahu 'Anhuma, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa Sallam dia bersabda: "Orang Islam itu yaitu orang yang seluruh orang Islam (lainnya) selamat dari lisan dan tangannya. Sedang orang yang hijrah itu yaitu orang yang hijrah (berpindah/meninggalkan) apa-apa yang dihentikan oleh Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
0 Komentar untuk "Menjadi Muslim Yang Toleran Dan Menjauhi Kekerasan"