Amir Bin Akwa Radhiyallahu 'Anhu

Amir Bin Akwa Radhiyallahu 'Anhu

Amir bin Amr bin al Akwa, yaitu saudara dari Salamah bin Akwa, seorang cukup umur yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menggelarinya sebagai Pasukan Pejalan Kaki Terbaik. Karena itu Amir pun lebih dikenali dengan nama Amir bin Akwa. Ketika terjun dalam perang Khaibar, dua bersaudara al Akwa dari bani Aslam ini pundak membahu memerangi kaum Yahudi. Amir bin Akwa menyenandungkan suatu syair untuk membangkitkan semangat, "Kalau tidak alasannya engkau (wahai Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam), tidaklah kami menerima hidayah, tidak shalat dan berzakat, Kami dicukupkan dengan kelebihan engkau, maka turunkanlah atas kami ketenangan, Dan teguhkanlah kaki-kaki kami menghadapi musuh dalam peperangan ini…!!"
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diberitahu para sobat ihwal syair yang disenandungkan tersebut. Beliau menanyakan siapa penyenandungnya.

"Amir bin Akwa…!!" Kata para sahabat.

"Semoga Allah akan mengampuni Amir!!" Kata Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, suatu membuktikan ia bahagia dengan apa yang dilakukannya.

Tetapi para sahabat-pun menangkap membuktikan pula. Jika ia mengkhususkan doa pada seseorang dalam suatu pertempuran, pastilah ia akan menemui syahid. Amir memahami pula hal ini, dan ia menjadi sangat bangga dan bersemangat menggempur musuh.

Ketika pertempuran berkecamuk dengan sengitnya, muncullah Marhab, seorang pendekar Yahudi yang sudah sangat dikenal di tempat Khaibar dan sekitarnya akan keberanian dan kepiawaiannya dalam laga senjata. Ia menantang duel sambil menyombongkan nama besarnya.Tanpa banyak pertimbangan, Amir meloncat ke hadapan Marhab sambil mengucapkan perkataan untuk mengimbangi kesombongan Marhab, "Penduduk Khaibar tahu, akulah Amir, pendekar perang yang perkasa, menyerbu musuh seorang diri tanpa takut apa-apa…!!"

Dua orang yang inipun bertempur dengan serunya, sepertinya kekuatan mereka berimbang. Pada suatu kesempatan, posisi Amir di atas angin dan sangat menguntungkan, ia siap memperlihatkan pukulan terakhir dengan pedangnya untuk menghabisi perlawanan musuhnya. Tetapi tanpa disadarinya, hulu pedangnya melentur dan ujung pedangnya berbalik mengenai ubun-ubun kepalanya sendiri sampai ia tewas seketika. Pasukan muslim yang melihat insiden tersebut impulsif berkata, "Kasihan Amir, ia terhalang memperoleh mati syahid…!!"

Salamah bin Akwa yang berada tak jauh dari tempat saudaranya itupun merasa kecewa dan menyesal atas insiden yang menimpa Amir. Ia beranggapan ibarat kebanyakan sobat lainnya, bahwa Amir mati alasannya bunuh diri, walau itu dilakukan tanpa sengaja. Tentulah ia kehilangan pahala berjihad dan maut sebagai syahid.

Ketika perang pada hari itu usai, Salamah menceritakan insiden yang menimpa Amir kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menangis, dan ia bertanya, "Wahai Rasulullah, benarkah pahala Amir gugur alasannya kematiannya tersebut?"

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan pandai memperlihatkan tanggapan yang menentramkan, "Ia gugur sebagai pejuang (yakni mati syahid), bahkan ia memperolah dua macam pahala. Dan kini ini ia sedang berenang di sungai-sungai surga…!!!"

Hati Salamah menjadi bahagia dengan penjelasan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahkan ‘pandangan tembus’ ia atas saudaranya yang telah syahid tersebut meningkatkan semangatnya untuk terus berjuang membela panji-panji agama Allah.

Related : Amir Bin Akwa Radhiyallahu 'Anhu

0 Komentar untuk "Amir Bin Akwa Radhiyallahu 'Anhu"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close