Surah Al Hasyr Arab, Latin Dan Terjemahannya

Surah Al Hasyr Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah Al Hasyr tergolong kedalam kelompok surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 59 dari Al Alquran yang terdiri atas 24 ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Al Bayyinah dan dianamai dengan Al Hasyr (Pengusiran) yang diambil dari ayat ke 2 surat ini. Maksud pengusiran didalam surat ini merupakan dongeng pengusiran suku Yahudi yang berjulukan Bani Nadhir yang mendiami sekitar kota Madinah.


Surah Al Hasyr

Pokok isi kandungan dalam Surah Al Hasyr diantaranya merupakan mengenai keimanan, hukum-hukum dan lain-lain menyerupai beberapa sifat orang-orang munafik dan para andal kitab yang tercela, serta peringatan-peringatan yang ditujukan untuk kaum muslimin. Teks bacaan lafadz. Surah Al Hasyr Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah Al Hasyr
(Pengusiran)
Juz 28
Surat Ke 59 : 24 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Sabbaha lillahi maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wahuwal 'aziizul hakiim(u)
1. "Telah bertasbih terhadap Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَخۡرَجَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ مِن دِيَٰرِهِمۡ لِأَوَّلِ ٱلۡحَشۡرِۚ مَا ظَنَنتُمۡ أَن يَخۡرُجُواْۖ وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمۡ حُصُونُهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَأَتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِنۡ حَيۡثُ لَمۡ يَحۡتَسِبُواْۖ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعۡبَۚ يُخۡرِبُونَ بُيُوتَهُم بِأَيۡدِيهِمۡ وَأَيۡدِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ فَٱعۡتَبِرُواْ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَبۡصَٰرِ

Huwal-ladzii akhrajal-ladziina kafaruu min ahlil kitaabi min diyaarihim awwalil hasyri maa zhanantum an yakhrujuu wa zhannuu annahum maani'atuhum hushuunuhum minallahi fa-ataahumullahu min haitsu lam yahtasibuu wa qadzafa fii quluubihimurru'ba yukhribuuna buyuutahum biaidiihim wa aidiil mu`miniina faa'tabiruu yaa uuliil abshaar(i)
2. "Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara andal kitab dari kampung-kampung mereka pada di saat pengusiran yang pertama [1463]. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka sanggup menjaga mereka dari (siksa) Allah; maka Allah menghadirkan terhadap mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan panik dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan."

وَلَوۡلَآ أَن كَتَبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡجَلَآءَ لَعَذَّبَهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابُ ٱلنَّارِ

Wa laulaa an kataballahu 'alaihimul jalaa-a la'adz-dzabahum fiiddunyaa wa lahum fil aakhirati 'adzaabunnaar(i)
3. "Dan jikalau tidaklah lantaran Allah sudah tentukan pengusiran terhadap mereka, sungguh-sungguh Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di darul abadi azab neraka."

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ شَآقُّواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۖ وَمَن يُشَآقِّ ٱللَّهَ فَإِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Dzaalika bi annahum syaaqquullaha warasuulahu wa man yusyaaqqillaha fa innallaha syadiidul 'iqaab(i)
4. "Yang demikian itu yaitu lantaran Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sungguh keras hukuman-Nya."

 مَا قَطَعۡتُم مِّن لِّينَةٍ أَوۡ تَرَكۡتُمُوهَا قَآئِمَةً عَلَىٰٓ أُصُولِهَا فَبِإِذۡنِ ٱللَّهِ وَلِيُخۡزِيَ ٱلۡفَٰسِقِينَ

Maa qatha'tum min liinatin au taraktumuuhaa qaa-imatan 'alaa ushuulihaa fabiidznillahi wa liyukhziyal faasiqiin(a)
5. "Apa saja yang kau babat dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kau biarkan (tumbuh) bangun di atas pokoknya [1464], maka (semua itu) yaitu dengan izin Allah; dan lantaran Dia hendak menyediakan kehinaan terhadap orang-orang fasik."

وَمَآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡهُمۡ فَمَآ أَوۡجَفۡتُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ خَيۡلٍ وَلَا رِكَابٖ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُۥ عَلَىٰ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ

Wa maa afaa-allahu 'alaa rasuulihii minhum fa maa aujaftum 'alaihi min khailin wa laa rikaabin wa lakinnallaha yusallithu rusulahuu 'alaa man yasyaa-u wallahu 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
6. "Dan apa saja harta rampasan (fai-i) [1465] yang diberikan Allah terhadap RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapat itu kau tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang menyediakan kekuasaan terhadap RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ كَيۡ لَا يَكُونَ دُولَةَۢ بَيۡنَ ٱلۡأَغۡنِيَآءِ مِنكُمۡۚ وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Maa afaa-allahu 'alaa rasuulihii min ahlil quraa falillahi wa lirrasuuli wa lidziil qurbaa wal yataamaa wal masaakiini waabnissabiili kai laa yakuuna duulatan bainal aghniyaa-i minkum wa maa aataakumurrasuulu fakhudzuuhu wa maa nahaakum 'anhu faantahuu waattaquullaha innallaha syadiidul 'iqaab(i)
7. "Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah terhadap RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka yaitu untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, bawah umur yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah terhadap Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya."

لِلۡفُقَرَآءِ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن دِيَٰرِهِمۡ وَأَمۡوَٰلِهِمۡ يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗا وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ

Lilfuqaraa-il muhaajiriinal-ladziina ukhrijuu min diiirihim wa amwaalihim yabtaghuuna fadhlaa minallahi wa ridhwaanan wa yanshuruunallaha wa rasuulahu uulaa-ika humush-shaadiquun(a)
8. "(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah [1466] yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar."

 وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡهِمۡ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمۡ حَاجَةٗ مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَةٞۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

Waal-ladziina tabau-wauuddaara wal-iimaana min qablihim yuhibbuuna man haajara ilaihim wa laa yajiduuna fii shuduurihim haajatan mimmaa uutuu wayu'tsiruuna 'alaa anfusihim wa lau kaana bihim khashaashatun wa man yuuqa syuhha nafsihii fa-uulaa-ika humul muflihuun(a)
9. "Dan orang-orang yang sudah menempati kota Madinah dan sudah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah terhadap mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada meletakkan cita-cita dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan terhadap mereka (Muhajirin); dan mereka memprioritaskan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung"

 وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Waal-ladziina jaa-uu min ba'dihim yaquuluuna rabbanaaaghfir lanaa wali-ikhwaaninaal-ladziina sabaquunaa bil-iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillan lil-ladziina aamanuu rabbanaa innaka rauufun rahiim(un)
10. Dan orang-orang yang tiba sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang sudah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ نَافَقُواْ يَقُولُونَ لِإِخۡوَٰنِهِمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ لَئِنۡ أُخۡرِجۡتُمۡ لَنَخۡرُجَنَّ مَعَكُمۡ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمۡ أَحَدًا أَبَدٗا وَإِن قُوتِلۡتُمۡ لَنَنصُرَنَّكُمۡ وَٱللَّهُ يَشۡهَدُ إِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ

Alam tara ilaal-ladziina naafaquu yaquuluuna la-ikhwaanihimul-ladziina kafaruu min ahlil kitaabi la-in ukhrijtum lanakhrujanna ma'akum wa laa nuthii'u fiikum ahadan abadan wa in quutiltum lananshurannakum wallahu yasyhadu innahum lakaadzibuun(a)
11. "Apakah kau tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata terhadap saudara-saudara mereka yang kafir [1467] di antara andal kitab: "Sesungguhnya jikalau kau diusir tentu kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh terhadap siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jikalau kau diperangi tentu kami akan menolong kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka sungguh-sungguh pendusta."

لَئِنۡ أُخۡرِجُواْ لَا يَخۡرُجُونَ مَعَهُمۡ وَلَئِن قُوتِلُواْ لَا يَنصُرُونَهُمۡ وَلَئِن نَّصَرُوهُمۡ لَيُوَلُّنَّ ٱلۡأَدۡبَٰرَ ثُمَّ لَا يُنصَرُونَ

La-in ukhrijuu laa yakhrujuuna ma'ahum wa la-in quutiluu laa yanshuruunahum wa la-in nasharuuhum layuwallunnal adbaara tsumma laa yunsharuun(a)
12. "Sesungguhnya jikalau mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bareng mereka, dan sebetulnya jikalau mereka diperangi, tentu mereka tidak akan menolongnya; sebetulnya jikalau mereka menolongnya, tentu mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan."

لَأَنتُمۡ أَشَدُّ رَهۡبَةٗ فِي صُدُورِهِم مِّنَ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَفۡقَهُونَ

Antum asyaddu rahbatan fii shuduurihim minallahi dzaalika bi-annahum qaumun laa yafqahuun(a)
13. "Sesungguhnya kau dalam hati mereka lebih ditakuti ketimbang Allah. Yang demikian itu lantaran mereka yaitu kaum yang tidak mengerti."

 لَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرٗى مُّحَصَّنَةٍ أَوۡ مِن وَرَآءِ جُدُرِۢۚ بَأۡسُهُم بَيۡنَهُمۡ شَدِيدٞۚ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيعٗا وَقُلُوبُهُمۡ شَتَّىٰۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡقِلُونَ

Laa yuqaatiluunakum jamii'an illaa fii quran muhash-shanatin au min waraa-i judurin ba`suhum bainahum syadiidun tahsabuhum jamii'an wa quluubuhum syattaa dzaalika bi-annahum qaumun laa ya'qiluun(a)
14. "Mereka tidak akan memerangi kau dalam kondisi bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka yaitu sungguh hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu lantaran sebetulnya mereka yaitu kaum yang tidak mengerti."

كَمَثَلِ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ قَرِيبٗاۖ ذَاقُواْ وَبَالَ أَمۡرِهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Kamatsalil-ladziina min qablihim qariiban dzaaquu wa baala amrihim wa lahum 'adzaabun aliim(un)
15. "(Mereka adalah) menyerupai orang-orang Yahudi yang belum usang sebelum mereka [1468] telah merasai jawaban buruk dari perbuatan mereka [1469], dan bagi mereka azab yang pedih."

 كَمَثَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ إِذۡ قَالَ لِلۡإِنسَٰنِ ٱكۡفُرۡ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيٓءٌ مِّنكَ إِنِّيٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Kamatsalisy-syaithaani idz qaala lil insaani ikfur fa lammaa kafara qaala innii barii-un minka innii akhaafullaha rabbal 'aalamiin(a)
16. (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) menyerupai (bujukan) shaitan sewaktu ia berkata terhadap manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala insan itu sudah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari kamu, lantaran sebetulnya saya takut terhadap Allah, Rabb semesta Alam."

فَكَانَ عَٰقِبَتَهُمَآ أَنَّهُمَا فِي ٱلنَّارِ خَٰلِدَيۡنِ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَٰٓؤُاْ ٱلظَّٰلِمِينَ

Fakaana 'aaqibatahumaa annahumaa fiinnaari khaalidaini fiihaa wa dzaalika jazaa-uzh-zhaalimiin(a)
17. "Maka yaitu kesudahan keduanya, bahwa sebetulnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka abadi di dalamnya. Demikianlah jawaban orang-orang yang zalim."

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuut-taquullaha waltanzhur nafsun maa qaddamat lighad(in), waattaquullaha innallaha khabiirun bimaa ta'maluun(a)
18. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah terhadap Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang sudah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah terhadap Allah, sebetulnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan."

وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ نَسُواْ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمۡ أَنفُسَهُمۡۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ

Wa laa takuunuu kaal-ladziina nasuullaha fa-ansaahum anfusahum uulaa-ika humul faasiquun(a)
19. "Dan janganlah kau menyerupai orang-orang yang lupa terhadap Allah, kemudian Allah menyebabkan mereka lupa terhadap mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik."

 لَا يَسۡتَوِيٓ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِ وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِۚ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ

Laa yastawii ashhaabunnaari wa ashhaabul jannati ashhaabul jannati humul faa-izuun(a)
20. "Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung."

لَوۡ أَنزَلۡنَا هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ عَلَىٰ جَبَلٖ لَّرَأَيۡتَهُۥ خَٰشِعٗا مُّتَصَدِّعٗا مِّنۡ خَشۡيَةِ ٱللَّهِۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَٰلُ نَضۡرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ

Lau anzalnaa haadzaal qur-aana 'alaa jabalin lara-aitahuu khaasyi'an mutashaddi'an min khasyyatillahi wa tilkal amtsaalu nadhribuhaa li-nnaasi la'allahum yatafakkaruun(a)
21. "Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini terhadap suatu gunung, tentu kau akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya terhadap Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk insan agar mereka berfikir."

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِۖ هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ

Huwallahul-ladzii laa ilaha illaa huwa 'aalimul ghaibi wasy-syahaadati huwar-rahmanur-rahiim(u)
22. "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ

Huwallahul-ladzii laa ilaha illaa huwal malikul qudduusussalaamul mu`minul muhaiminul 'aziizul jabbaarul mutakabbiru subhaanallahi 'ammaa yusyrikuun(a)
23. "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."

هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Huwallahul khaaliqul baari-ul mushau-wiru lahul asmaa-ul husnaa yusabbihu lahuu maa fiis-samaawaati wal ardhi wahuwal 'aziizul hakiim(u)
24. "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Penjelasan :
[1463]. Yang dimaksud dengan andal kitab merupakan orang-orang Yahudi bani Nadhir, merekalah yang mula-mula dikumpulkan untuk diusir keluar dari Madinah. 
[1464]. Maksudnya: pohon kurma milik musuh, menurut kepentingan dan siasat perang sanggup ditebang atau dibiarkan tumbuh. 
[1465]. Fai-i merupakan harta rampasan yang diperoleh dari lawan tanpa terjadinya pertempuran. Pembagiannya berbeda dengan pembagian ghanimah. Ghanimah harta rampasan yang diperoleh dari lawan sesudah terjadi pertempuran. Pembagian fai-i selaku yang tersebut pada ayat 7. Sedang pembagian ghanimah tersebut pada ayat 41 Al Anfal dan lihat no. [613] dan [614]. 
[1466]. Maksudnya: kerabat Nabi, bawah umur yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil yang kesemuanya orang fakir dan berhijrah. 
[1467]. maksudnya: Bani Nadhir. 
[1468]. Maksudnya: Yahudi Bani Qainuqa' 
[1469]. Maksud akibat buruk perbuatan mereka yaitu mereka diusir dari Madinah ke Syam.

Didalam Surah Al Hasyr dijelaskan mengenai bagaimana semestinya orang muslim bersikap terhadap orang non Islam yang menjalankan langkah-langkah yang merugikan umat Islam menyerupai yang dilaksanakan oleh Bani Nadhir, aturan Fai-i dan pembagiannya, keharusan untuk bertaqwa, ketinggian dan keagungan Al Quran, dan dibarengi epilog dengan menyebut sebagian dari nama-nama Allah (Asmaa-ul Husna).

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI

Related : Surah Al Hasyr Arab, Latin Dan Terjemahannya

0 Komentar untuk "Surah Al Hasyr Arab, Latin Dan Terjemahannya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close