Surah Al Mumtahanah Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah Al Mumtahanah tergolong kedalam kelompok surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 60 dari Al Alquran yang terdiri atas 13 Ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Al Ahzab dan dinamai dengan Al Mumtahanah (wanita yang diuji), yang diambil dari kata Famtahinuuhunna yang artinya maka ujilah mereka pada ayat 10 surat ini.
Pokok isi kandungan dalam Surah Al Mumtahanah merupakan ihwal hukum-hukum, kisah-kisah yang mengisahkan ihwal cerita Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya untuk dijadikan pola dan teladan bagi orang-orang yang beriman. Teks bacaan lafadz Surah Al Mumtahanah Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
Pokok isi kandungan dalam Surah Al Mumtahanah merupakan ihwal hukum-hukum, kisah-kisah yang mengisahkan ihwal cerita Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya untuk dijadikan pola dan teladan bagi orang-orang yang beriman. Teks bacaan lafadz Surah Al Mumtahanah Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
Surah Al Mumtahanah
(Wanita yang diuji)
Juz 28
Surat Ke 60 : 13 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمۡ أَوۡلِيَآءَ تُلۡقُونَ إِلَيۡهِم بِٱلۡمَوَدَّةِ وَقَدۡ كَفَرُواْ بِمَا جَآءَكُم مِّنَ ٱلۡحَقِّ يُخۡرِجُونَ ٱلرَّسُولَ وَإِيَّاكُمۡ أَن تُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ رَبِّكُمۡ إِن كُنتُمۡ خَرَجۡتُمۡ جِهَٰدٗا فِي سَبِيلِي وَٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِيۚ تُسِرُّونَ إِلَيۡهِم بِٱلۡمَوَدَّةِ وَأَنَا۠ أَعۡلَمُ بِمَآ أَخۡفَيۡتُمۡ وَمَآ أَعۡلَنتُمۡۚ وَمَن يَفۡعَلۡهُ مِنكُمۡ فَقَدۡ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tattakhidzuu 'aduwwii wa'aduwwakum auliyaa-a tulquuna ilaihim bil mawaddati wa qad kafaruu bimaa jaa-akum minal haqqi yukhrijuunar-rasuula wa iyyaakum an tu`minuu billahi rabbikum in kuntum kharajtum jihaadan fii sabiilii waabtighaa-a mardhaatii tusirruuna ilaihim bil mawaddati wa-anaa a'lamu bimaa akhfaitum wa maa a'lantum wa man yaf'alhu minkum faqad dhalla sawaa-assabiil(i)
1. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kau sampaikan terhadap mereka (berita-berita Muhammad), sebab rasa kasih sayang; padahal sebetulnya mereka sudah ingkar terhadap kebenaran yang tiba kepadamu, mereka menghalau Rasul dan (mengusir) kau sebab kau beriman terhadap Allah, Tuhanmu. Jika kau betul-betul keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kau berbuat demikian). Kamu memberitahu secara diam-diam (berita-berita Muhammad) terhadap mereka, sebab rasa kasih sayang. Aku lebih mengenali apa yang kau sembunyikan dan apa yang kau nyatakan. Dan barangsiapa di antara kau yang melakukannya, maka sebetulnya beliau sudah kehilangan arah dari jalan yang lurus."
إِن يَثۡقَفُوكُمۡ يَكُونُواْ لَكُمۡ أَعۡدَآءٗ وَيَبۡسُطُوٓاْ إِلَيۡكُمۡ أَيۡدِيَهُمۡ وَأَلۡسِنَتَهُم بِٱلسُّوٓءِ وَوَدُّواْ لَوۡ تَكۡفُرُونَ
In yatsqafuukum yakuunuu lakum a'daa-an wa yabsuthuu ilaikum aidiyahum wa alsinatahum bissuu-i wa wadduu lau takfuruun(a)
2. "Jika mereka menangkap kamu, tentu mereka bertindak selaku lawan bagimu dan melepaskan tangan dan pengecap mereka kepadamu dengan menyakiti(mu); dan mereka ingin mudah-mudahan kau (kembali) kafir."
لَن تَنفَعَكُمۡ أَرۡحَامُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُكُمۡۚ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ يَفۡصِلُ بَيۡنَكُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ
Lan tanfa'akum arhaamukum wa laa aulaadukum yaumal qiyaamati yafshilu bainakum wallahu bimaa ta'maluuna bashiir(un)
3. "Karib saudara dan anak-anakmu sekali-sekali tiada berharga bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan."
قَدۡ كَانَتۡ لَكُمۡ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ فِيٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ إِذۡ قَالُواْ لِقَوۡمِهِمۡ إِنَّا بُرَءَٰٓؤُاْ مِنكُمۡ وَمِمَّا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ كَفَرۡنَا بِكُمۡ وَبَدَا بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٰوَةُ وَٱلۡبَغۡضَآءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ وَحۡدَهُۥٓ إِلَّا قَوۡلَ إِبۡرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسۡتَغۡفِرَنَّ لَكَ وَمَآ أَمۡلِكُ لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن شَيۡءٖۖ رَّبَّنَا عَلَيۡكَ تَوَكَّلۡنَا وَإِلَيۡكَ أَنَبۡنَا وَإِلَيۡكَ ٱلۡمَصِيرُ
Qad kaanat lakum uswatun hasanatun fii ibraahiima waal-ladziina ma'ahuu idz qaaluuu liqaumihim innaa buraaa-u minkum wa mimmaa ta'buduuna min duunillahi kafarnaa bikum wa badaa bainanaa wabainakumul 'adaawatu wal baghdhaa-u abadan hattaa tu`minuu billahi wahdahuu illaa qaula ibraahiima abiihi astaghfiranna laka wa maa amliku laka minallahi min syai-in rabbanaa 'alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal mashiir(u)
4. Sesungguhnya sudah ada suri tauladan yang bagus bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bareng dengan dia; dikala mereka berkata terhadap kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dibandingkan dengan kau dari dibandingkan dengan apa yang kau sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan sudah aktual antara kami dan kau permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya hingga kau beriman terhadap Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim terhadap bapaknya [1470]: "Sesungguhnya saya akan memohonkan ampunan bagi kau dan saya tiada sanggup menolak sesuatupun dari kau (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami cuma terhadap Engkaulah kami bertawakkal dan cuma terhadap Engkaulah kami bertaubat dan cuma terhadap Engkaulah kami kembali.
رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا فِتۡنَةٗ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ وَٱغۡفِرۡ لَنَا رَبَّنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
Rabbanaa laa taj'alnaa fitnatal(n)-lil-ladziina kafaruu waaghfir lanaa rabbanaa innaka antal 'aziizul hakiim(u)
5. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِيهِمۡ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَۚ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ
Laqad kaana lakum fiihim uswatun hasanatun liman kaana yarjuullaha wal yauma-aakhira wa man yatawalla fa innallaha huwal ghanii-yul hamiid(u)
6. "Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang bagus bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sebetulnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji."
عَسَى ٱللَّهُ أَن يَجۡعَلَ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَ ٱلَّذِينَ عَادَيۡتُم مِّنۡهُم مَّوَدَّةٗۚ وَٱللَّهُ قَدِيرٞۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
'Asallahu an yaj'ala bainakum wa bainal-ladziina 'aadaitum minhum mawaddatan wallahu qadiirun wallahu ghafuurun rahiim(un)
7. "Mudah-mudahan Allah membuat kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kau musuhi di antara mereka. Dan Allah yakni Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
لَّا يَنۡهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يُقَٰتِلُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ وَلَمۡ يُخۡرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمۡ أَن تَبَرُّوهُمۡ وَتُقۡسِطُوٓاْ إِلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ
Laa yanhaakumullahu 'anil-ladziina lam yuqaatiluukum fiiddiini wa lam yukhrijuukum min diyaarikum an tabarruuhum watuqsithuu ilaihim innallaha yuhibbul muqsithiin(a)
8. "Allah tidak melarang kau untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu sebab agama dan tidak (pula) menghalau kau dari negerimu. Sesungguhnya Allah menggemari orang-orang yang berlaku adil."
إِنَّمَا يَنۡهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ قَٰتَلُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ وَأَخۡرَجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمۡ وَظَٰهَرُواْ عَلَىٰٓ إِخۡرَاجِكُمۡ أَن تَوَلَّوۡهُمۡۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Innamaa yanhaakumullahu 'anil-ladziina qaataluukum fiiddiini wa akhrajuukum min diyaarikum wa zhaaharuu 'alaa ikhraajikum an tawallauhum wa man yatawallahum fa uulaa-ika humuzh-zhaalimuun(a)
9. "Sesungguhnya Allah cuma melarang kau membuat selaku kawanmu orang-orang yang memerangimu sebab agama dan menghalau kau dari negerimu, dan menolong (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa membuat mereka selaku kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا جَآءَكُمُ ٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ مُهَٰجِرَٰتٖ فَٱمۡتَحِنُوهُنَّۖ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِإِيمَٰنِهِنَّۖ فَإِنۡ عَلِمۡتُمُوهُنَّ مُؤۡمِنَٰتٖ فَلَا تَرۡجِعُوهُنَّ إِلَى ٱلۡكُفَّارِۖ لَا هُنَّ حِلّٞ لَّهُمۡ وَلَا هُمۡ يَحِلُّونَ لَهُنَّۖ وَءَاتُوهُم مَّآ أَنفَقُواْۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيۡكُمۡ أَن تَنكِحُوهُنَّ إِذَآ ءَاتَيۡتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّۚ وَلَا تُمۡسِكُواْ بِعِصَمِ ٱلۡكَوَافِرِ وَسَۡٔلُواْ مَآ أَنفَقۡتُمۡ وَلۡيَسَۡٔلُواْ مَآ أَنفَقُواْۚ ذَٰلِكُمۡ حُكۡمُ ٱللَّهِ يَحۡكُمُ بَيۡنَكُمۡۖ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa jaa-akumul mu`minaatu muhaajiraatin faamtahinuuhun-nallahu a'lamu biiimaanihinna fa in 'alimtumuuhunna mu`minaatin fa laa tarji'uuhunna ilal kuffaari laa hunna hillun lahum wa laa hum yahilluuna lahunna wa-aatuuhum maa anfaquu wa laa junaaha 'alaikum an tankihuuhunna idzaa aataitumuuhunna ujuurahunna wa laa tumsikuu bi'ishamil kawaafiri was-aluu maa anfaqtum walyasaluu maa anfaquu dzaalikum hukmullahi yahkumu bainakum wallahu 'aliimun hakiim(un)
10. "Hai orang-orang yang beriman, apabila tiba berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kau uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengenali ihwal keimanan mereka;maka kalau kau sudah mengenali bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kau kembalikan mereka terhadap (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah terhadap (suami suami) mereka, mahar yang sudah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kau bayar terhadap mereka maharnya. Dan janganlah kau tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kau minta mahar yang sudah kau bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang sudah mereka bayar. Demikianlah aturan Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
وَإِن فَاتَكُمۡ شَيۡءٌ مِّنۡ أَزۡوَٰجِكُمۡ إِلَى ٱلۡكُفَّارِ فَعَاقَبۡتُمۡ فََٔاتُواْ ٱلَّذِينَ ذَهَبَتۡ أَزۡوَٰجُهُم مِّثۡلَ مَآ أَنفَقُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ
Wa in faatakum syai-un min azwaajikum ilal kuffaari fa'aaqabtum faaatuul-ladziina dzahabat azwaajuhum mitsla maa anfaquu waattaquullahal-ladzii antum bihii mu'minuun(a)
11. "Dan kalau seseorang dari isteri-isterimu lari terhadap orang-orang kafir, kemudian kau mengalahkan mereka maka bayarkanlah terhadap orang-orang yang lari isterinya itu mahar sebanyak yang sudah mereka bayar [1471]. Dan bertakwalah terhadap Allah Yang kepada-Nya kau beriman."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ إِذَا جَآءَكَ ٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ يُبَايِعۡنَكَ عَلَىٰٓ أَن لَّا يُشۡرِكۡنَ بِٱللَّهِ شَيۡٔٗا وَلَا يَسۡرِقۡنَ وَلَا يَزۡنِينَ وَلَا يَقۡتُلۡنَ أَوۡلَٰدَهُنَّ وَلَا يَأۡتِينَ بِبُهۡتَٰنٖ يَفۡتَرِينَهُۥ بَيۡنَ أَيۡدِيهِنَّ وَأَرۡجُلِهِنَّ وَلَا يَعۡصِينَكَ فِي مَعۡرُوفٍ فَبَايِعۡهُنَّ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُنَّ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Yaa ayyuhaannabiyyu idzaa jaa-akal mu`minaatu yubaayi'naka 'ala an laa yusyrikna billahi syai-an wa laa yasriqna wa laa yazniina wa laa yaqtulna aulaadahunna wa laa ya`tiina bibuhtaanin yaftariinahu baina aidiihinna wa arjulihinna wa laa ya'shiinaka fii ma'ruufin fabaayi'hunna waastaghfir lahunnallaha innallaha ghafuurun rahiim(un)
12. "Hai Nabi, apabila tiba kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan akad setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka [1472] dan tidak akan mendurhakaimu dalam problem yang baik, maka terimalah akad setia mereka dan mohonkanlah ampunan terhadap Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ قَدۡ يَئِسُواْ مِنَ ٱلۡأٓخِرَةِ كَمَا يَئِسَ ٱلۡكُفَّارُ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلۡقُبُورِ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tatawallau qauman ghadhiballahu 'alaihim qad ya-isuu minal akhirati kamaa ya-isal kuffaaru min ashhaabil qubuur(i)
13. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka sudah depresi terhadap negeri darul abadi sebagaimana orang-orang kafir yang sudah berada dalam kubur berputus asa."
Penjelasan :
[1470]. Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik terhadap Allah : Ini dihentikan ditiru, sebab Allah tidak membenarkan orang mukmin memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (lihat surat An Nisa ayat 48).
[1471]. Sebelum ghanimah dibagikan terhadap lima kelompok yang berhak, dibayar lebih dahulu mahar-mahar terhadap suami-suami yang isteri-isteri mereka lari ke wilayah kafir.
[1472]. Perbuatan yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka itu tujuannya merupakan mengadakan pengakuan-pengakuan artifisial tentang hubungan antara lelaki dan perempuan menyerupai tuduhan berzina, tuduhan bahwa anak si Fulan bukan anak suaminya dan sebagainya.
Pada Surah Al Mumtahanah dijelaskan ihwal pergaulan orang-orang islam dan non islam dalam kondisi berperang dan tenang serta dari sisi perkawinan.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI
0 Komentar untuk "Surah Al Mumtahanah Arab, Latin Dan Terjemahannya"