Berbicara mengenai penggabungan antara dua router OS menyerupai IPCop dengan Mikrotik, atau antara Mikrotik dengan ClearOS suatu router OS yang sedang terkenal memang tidak ada habisnya. Topik mengenai ini benar-benar ramai di banyak sekali forum. Walupun sudah agak terlambat aku memberanikan diri menulis wacana penggabungan ini. Berharap agar goresan pena ini bermanfaat membuka wawasan bagi teman-teman utamanya yang gres menggeluti dunia computer networking.
Baik, eksklusif saja. Mengapa aku menentukan memakai IPcop dibanding dengan ClearOS untuk digabung dengan Mikrotik? sederhana saja, tahun kemudian ClearOS belum aku kenal (atau bahkan belum lahir?). Berikutnya, postingan beberapa sahabat admin di lembaga menyatakan bahwa proxy IPCop mengatakan performa yang lebih baik dari pada ClearOS. Namun aku mengingatkan, pernyataan ini masih mesti diklarifikasi. Menurut aku performa proxy amat tergantung pada bagaimana si admin mengkonfigurasi proxy itu sendiri. Tapi okelah, aku lebih duluan kenal IPCop dibanding ClearOS, dan belum ada waktu buat mengeksplor fitur-fitur di ClearOS yang tampaknya amat kaya dan menantang itu. Selain itu aku sudah sangat menyukai add-on Advance Proxy, URL filter, dan Update Accelerator di IPCop alasannya sangat sesuai dengan kebutuhan jaringan lokal saya. Dan memang pada jadinya pemlihan suatu routerOS haruslah mengacu pada kebutuhan jaringan kita. Ini yang penting melebihi brand atau harga.
Nah sekarang saatnya aku bicara wacana topologi. Topologi mana yang sebaiknya di ambil?. Ada beberapa topologi yang dapat anda terapkan, diantaranya:
Scenario:
IP set:
Baik, eksklusif saja. Mengapa aku menentukan memakai IPcop dibanding dengan ClearOS untuk digabung dengan Mikrotik? sederhana saja, tahun kemudian ClearOS belum aku kenal (atau bahkan belum lahir?). Berikutnya, postingan beberapa sahabat admin di lembaga menyatakan bahwa proxy IPCop mengatakan performa yang lebih baik dari pada ClearOS. Namun aku mengingatkan, pernyataan ini masih mesti diklarifikasi. Menurut aku performa proxy amat tergantung pada bagaimana si admin mengkonfigurasi proxy itu sendiri. Tapi okelah, aku lebih duluan kenal IPCop dibanding ClearOS, dan belum ada waktu buat mengeksplor fitur-fitur di ClearOS yang tampaknya amat kaya dan menantang itu. Selain itu aku sudah sangat menyukai add-on Advance Proxy, URL filter, dan Update Accelerator di IPCop alasannya sangat sesuai dengan kebutuhan jaringan lokal saya. Dan memang pada jadinya pemlihan suatu routerOS haruslah mengacu pada kebutuhan jaringan kita. Ini yang penting melebihi brand atau harga.
Nah sekarang saatnya aku bicara wacana topologi. Topologi mana yang sebaiknya di ambil?. Ada beberapa topologi yang dapat anda terapkan, diantaranya:
- Internet – Modem – IPCop – Mikrotik – LAN
- Internet – Modem – Mikrotik – IPCop – LAN
- Internet – Modem – Mikrotik – IPCop dan LAN (IPCop sejajar dengan LAN)
Scenario:
IP set:
- Ipcop Red: dinamic atau static dari ISP (karena PPPoE)
- Ipcop Green: 192.168.21.1
- Mikrotik WAN: 192.168.21.2
- Mikrotik LAN: 192.168.12.254
- LAN: 192.168.12.0/24
0 Komentar untuk "Contoh Topologi Jaringan Yang Memakai Server Linux !"