Capaian Pembelajaran (CP) Muatan Lokal Bahasa Jawa Pada Kurikulum Merdeka SD, SMP, SMA, SMK - Sebagaimana dikelola dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/04678 perihal Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengan di Provinsi Jawa Tengah bahwa Keberadaan bahasa daerah ialah salah satu sanjungan Bangsa Indonesia yang memamerkan keanekaragaman budayanya.
Bahasa Jawa ialah salah satu dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia yang keberadaannya ikut mewarnai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. Penggunaan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan sesama pengguna Bahasa Jawa yaitu salah satu cara untuk melestarikan bahasa Jawa.
Mata pelajaran muatan setempat Bahasa Jawa memiliki tugas strategis dalam rangka membentuk watak dan kepribadian akseptor didik di sekolah. Melalui pembelajaran unggah-ungguh basa, tata krama, mengerti dan mengenal kekayaan seni dan budaya tradisi, menyebabkan akseptor didik kian gembira terhadap bahasa daerah dan kekayaan warisan leluhur yang dimilikinya.
Kurikulum muatan setempat Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka dikembangkan dengan penyempurnaan teladan pikir, baik secara makro (jagad gedhe) dan secara mikro (jagad cilik). Penyempurnaan teladan pikir secara makro mengacu pada pergantian teladan pikir yang mengarah pada hal-hal berikut :
- Pembelajaran berpusat pada akseptor didik;
- Pembelajaran interaktif;
- Pola pembelajaran jejaring;
- Pola pembelajaran aktif dengan pendekatan sains;
- Pola berguru berbasis tim;
- Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
- Pola pembelajaran berbasis keperluan akseptor didik;
- Pola pembelajaran ilmu wawasan jamak (multidisciplines); dan
- Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
A. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka Fase A (Kelas 1-2 SD/MI/SDLB)
Pada simpulan Fase A, akseptor didik memiliki kesanggupan berbahasa Jawa dalam mengeja huruf, suku kata dan kata perihal nama-nama benda. Peserta didik memiliki kesanggupan berbahasa Jawa sesuai kaidah Unggah-ungguh basa (bahasa jawa) untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan terhadap kawan sebaya dan orang bakir balig cukup akal perihal diri dan lingkungan sekitarnya.
Peserta didik bisa mengerti dan menyodorkan pesan, mengekspresikan perasaan dan gagasan, ikut serta dalam percakapan berbahasa Jawa dan diskusi secara santun. Peserta didik bisa mengembangkan penguasaan kosa kata gres bahasa Jawa lewat banyak sekali kesibukan berbahasa nonsastra dengan topik nama-nama benda, nama-nama anggota badan dalam ragam ngoko dan krama, dan bersastra tembang dolanan, dan dongeng (fabel).
B. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka Fase B (Kelas 3-4 SD/MI/SDLB)
Pada simpulan Fase B, akseptor didik memiliki kesanggupan berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan terhadap kawan sebaya dan orang bakir balig cukup akal perihal hal-hal memukau di lingkungan sekitarnya. Peserta didik bisa mengerti dan menyodorkan ide dari teks informasional, mengerti penokohan dan pesan dari teks narasi sastra dongeng rakyat, geguritan, tembang macapat Pocung dan Gambuh dan nonsastra perihal tradisi/budaya.
Peserta didik bisa mengungkapkan ide dengan bahasa Jawa dalam kerja kalangan dan diskusi. Peserta didik bisa membaca dan menulis 20 huruf Jawa legena, pasangan, sandhangan swara, sandhangan panyigeg wanda. Peserta didik bisa mengembangkan penguasaan kosakata gres lewat banyak sekali kesibukan berbahasa dengan topik tradisi, sebutan Jawa dan bersastra geguritan, dongeng rakyat, dan tembang Pocung, Gambuh. Peserta didik bisa membaca teks bahasa Jawa dengan fasih.
C. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka Fase C (Kelas 5-6 SD/MI/SDLB)
Pada simpulan fase C, akseptor didik memiliki kesanggupan berbahasa Jawa sesuai unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial terhadap kawan sebaya dan orang tua. Peserta didik bisa memahami, mengolah, dan menginterpretasi keterangan dan pesan berbahasa Jawa ngoko dan krama dari paparan ekspresi dan tulis perihal teks informasional dan teks sastra geguritan, dongeng legenda, dongeng wayang Pandawa dan Punakawan dan tembang Maskumambang dan Mijil.
Peserta didik bisa menyikapi dan mempresentasikan keterangan yang dipaparkan; ikut serta aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik bisa menulis kalimat sederhana (tunggal) berhuruf Jawa sesuai kaidah. Peserta didik bisa mengembangkan penguasaan kosakata gres lewat banyak sekali kesibukan berbahasa nonsastra dengan topik tradisi/budaya, sebutan Jawa. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan memperbesar wawasan dan keterampilan.
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka Fase D (Kelas VII, VIII, IX SMP/MTs)
Pada simpulan fase D, akseptor didik memiliki kesanggupan berbahasa Jawa dengan santun sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa (paramasastra dan kagunan basa) untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dalam konteks sosial dan budaya. Peserta didik bisa memahami, mengolah, dan menginterpretasi keterangan paparan perihal topik sosial budaya dan karya sastra (misalnya; tembang Macapat/parikan/dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang).
Peserta didik bisa ikut serta aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menyikapi keterangan nonsastra (tentang sosial budaya) dan sastra (misalnya; tembang Macapat/parikan/dongeng/ geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang) yang dipaparkan. Peserta didik memiliki perbendaharaan kosa kata bahasa jawa perihal ungkapan-ungkapan Jawa.
Peserta didik bisa menulis banyak sekali teks (nonsastra dan sastra) untuk menyodorkan hasil penelitian dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik bisa menulis teks paragraf dengan huruf Jawa sesuai dengan kaidah penulisan huruf Jawa.
E. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka Fase E (Kelas X)
Pada simpulan Fase E, akseptor didik memiliki kesanggupan berbahasa Jawa dengan santun serta memperhatikan kaidah bahasa jawa (paramasastra) maupun unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi sesuai dengan tujuan. Peserta didik bisa memahami, mengolah, menginterpretasi, mengidentifikasi, menanggapi, mengecek dan mempresentasikan isi teks pada ragam jenis teks, pawarta, geguritan, sastra pewayangan (epos Mahabharata) dan abjad jawa dalam bentuk teks aural (teks yang dibacakan) teks visual, dan atau teks audiovisual.
Peserta didik bisa menuliskan ide dan pikiran dalam bentuk teks abjad jawa, teks nonsastra banyak sekali jenis teks, teks nonsastra dalam bentuk pawarta menurut wawasan dan pengalamannya. Peserta didik bisa mengerti kaidah membaca teks abjad jawa (misalnya: nglegena- pasangan/sandhangan/angka/swara/murda/rekan/lainnya).
Peserta didik bisa mengecek keterangan berupa gagasan, pikiran, dan persepsi dari banyak sekali jenis teks nonsastra (misalnya: deskripsi/narasi/ eksposisi/argumentasi/lainnya). Peserta didik bisa menulis banyak sekali teks untuk menyodorkan nasehat dan mempresentasikan serta menyikapi keterangan nonsastra dan sastra secara kritis dan etis.
E. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka Fase F (Kelas XI dan XII)
Pada simpulan Fase F, akseptor didik memiliki kesanggupan berbahasa Jawa dengan santun serta memperhatikan kaidah bahasa jawa (paramasastra) maupun unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi sesuai dengan tujuan. Peserta didik bisa memahami, mengolah, menginterpretasi, mengidentifikasi, menyikapi dan mempresentasikan isi teks sesorah, teks panatacara, teks sastra sandiwara dan teks abjad Jawa dalam bentuk teks aural, teks visual dan atau teks audiovisual.
Peserta didik bisa membaca lancar, mengerti dan mengecek keterangan berupa gagasan, pikiran, pandangan, kode atau pesan dan keterangan yang terdapat dalam teks abjad jawa (misalnya: nglegena-pasangan/sandhangan/angka/swara/ murda/rekan dan/atau lainnya), teks sastra berupa novel dan sastra piwulang (misalnya: wedhatama/wulangreh/wulang sunu/wulang putri/ tripama dan/atau lainnya) untuk menerima makna yang tersurat dan tersirat.
Peserta didik bisa menulis gagasan, pikiran, pandangan, kode dalam bentuk teks nonsastra berupa teks postingan budaya Jawa, teks cerkak dan teks iklan/pariwara dalam bentuk visual dan atau audio visual untuk banyak sekali tujuan secara logis, kritis dan kreatif. Peserta didik bisa menulis banyak sekali teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk senantiasa berkarya dengan memprioritaskan penggunaan bahasa Jawa di banyak sekali media.
Untuk lebih terang dan lengkapnya, silahkan Unduh Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang SD, SMP, SMA, Sekolah Menengah kejuruan Pada Kurikulum Merdeka pada tautan berikut :
Atau Klik Disini.
Demikian keterangan tentang Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Kurikulum Merdeka yang dapat paperplane bagikan, biar ada faedah didalamnya dan terima kasih.
Sumber https://www.sinau-thewe.com
0 Komentar untuk "Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Kurikulum Merdeka"