Kriteria Guru Inspiratif Untuk Mencetak Anak Piawai Oleh Ernawati Alawiyah, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Salamedukasi.com, Publikasikaryatulis - Anak Hebat Butuh Guru Yang Inspiratif. Seorang guru inspiratif sangatlah diinginkan dalam dunia pendidikan, alasannya guru memiliki tugas sungguh penting dalam dunia pendidikan dan dari guru-guru tersebut akan tercetak generasi-generasi pemimpin dimasa yang mau mendatang.

Menurut pakar pendidikan semua anak di dunia tidak ada yang bodoh, melainkan mereka belum menerima sosok guru yang cerdas, yang bisa menjadi motivator, inovator dan juga inspirator. Menurut William A. Ward pengajar yang bagus menjelaskan, pengajar yang lebih baik mendemonstrasikan, tetapi pengajar yang terbaik menginspirasi.

Di sini aku ingin memperjelas dari kata-kata yang tadi, bahwa yang seorang murid bukan cuma memerlukan sosok guru yang cuma mengajar saja melainkan ia juga butuh guru yang sanggup memotivasi, memamerkan isyarat serta dukungan. Profesi seorang guru memang lah terlihat sungguh mudah akan tetapi bekerjsama menjadi seorang guru perlu banyak memiliki skil atau kemampuan dalam hal mengerti murid-murid nya.

Dengan demikian kita bisa mengaplikasikan cara mengajar kita agar tidak menjemukan dan terasa menggembirakan agar murid-murid merasa rileks dan berguru denga sarat rasa keikhlasan tidak cuma alasannya aturan.

Guru inspiratif bukan lah guru yang cuma mengejar-ngejar atau mengikuti hukum kurikulum, tetapi yang mengajak murid-muridnya untuk berfikir inovatif (maximum thinking). Ia mengajak murid-muridnya menyaksikan sesuau dari luar (thinking out of box), menggantinya didalam, kemudian menenteng kembali keluar, ke penduduk luas. Jika guru-guru urikulum melahirkan manajer-manajer handal, maka guru inspiratif melahirkan pemimpin pembaru yang berani merusak aneka kebiasaan lama.

Berikut patokan yang dimiliki oleh guru inspiratif :

·       Memiliki konsep proses pembelajaran yang menghasilkan murid-murid merasa bahagia dan tenteram selama proses pembelajaran berlangsung.

·       Memiliki sistem dan media pembelajaran yang beraneka ragam sehingga murid tidak mudah merasa bosan.

·       Memiliki abjad yang dapat menghasilkan situasi di dalam kelas lebih hidup dengan cara memberi gagasan murid untuk membuka anjuran nya.

·       Mengajar dengan sarat keikhlasan tanpa ada rasa keterpaksaan atau permintaan kurikulum.

Semoga dari sedikit goresan pena ini berharga bagi kita semua, semangat untuk menjadi inspirator, menjadi jembatan pergeseran yang tidak cuma menjadi seorang pengajar saja tetapi juga bisa menjai idola bagi murid-muridnya.

Pengirim : Ernawati Alawiyah (Email : ernaalawiyah42370@gmail.com), Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web di sini.

Sumber https://www.salamedukasi.com