Hadits Pokok tentang Tujuan Pendidikan
Hadits Pendukung tentang Tujuan Pendidikan
1. Empat Perkara Pahalanya Mengalir Sampai Mati
Empat masalah yang pahalanya akan tetap mengalir sesudah insan mati, yaitu:
- Orang yang mati yang mengikatkan dirinya (mengabdikan dirinya) dijalan Alloh;
- Orang yang mengajarkan ilmu dan menjalankan ilmu yang dimilikinya;
- Orang yang bershodakoh maka pahalanya akan tetap mengalir;
- Dan seorang pria yang meninggalkan anak yang sholih dan anak tersebut mendo’akannya
Hadits tujuan pendidikan diatas berlainan secara lafdzi dan isi dengan hadits pokok tentang tujuan pendidikan diatas, dan juga berlainan dalam redaksi riwayatnya, tetapi urgensi pembahasannya sama, yakni tetapnya amal yang pahalanya akan tetap mengalir hingga ia mati.
Dan perbedaannya, dalam hadits tujuan pendidikan ini tergolong pahala yang terus mengalir yakni orang yang meninggal dalam pengabdiannya dijalan Alloh.
Sehingga tujuan pendidikan sebagaimana hadits diatas yakni membentuk penerima didik yang sanggup menampilkan faedah terhadap sesama khususnya kepala dirinya sendiri hingga ia mati.
Itulah tujuan pendidikan yang sungguh penting dan menjadi tujuan utama dalam setiap proses pembelajaran yang dijalani.
2. Perbuatan Seorang Anak Berpengaruh Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal
2. Perbuatan Seorang Anak Berpengaruh Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal
Dari Sufyan yang diperolehnya dari orang yang mendengar dari Anas Bin Malik Ra ia berkata, Rosulullah bersabda:
"sesunggunhya amal perbuatan orang yang masih hidup akan menampilkan terhadap kerabat dan bapaknya dari orang-orang yang sudah meninggal, apabila yang dijalankan baik maka oleh Alloh Saudara dan bapaknya yang sudah meninggal diberikan lezat oleh Alloh dan menampilkan kesenangan terhadap mereka semua, dan kalau sebaliknya, mereka akan berkata “wahai tuhanku, janganlah dicabut nyawa mereka (yang masih hidup) hingga engkau memberi mereka hidayah”.
Nabi bersabda bahwasannya seorang jenazah itu disiksa didalam kuburnya, menyerupai saat ia disiksa (disakiti) diwaktu ia masih hidup. (Dari kitab Mawa’idhul Usfuriyah hal. 14 hadits ke 15: Al-Hidayah Surabaya)
Pada hadits tujuan pendidikan diatas, diterangkan bahwasannya tergolong amal yang hendak terus dibawa hingga mati yakni anak yang sholeh yang mendo’akn orang tuanya.
Pada hadits tujuan pendidikan diatas, diterangkan bahwasannya tergolong amal yang hendak terus dibawa hingga mati yakni anak yang sholeh yang mendo’akn orang tuanya.
Kemudian pada hadits tujuan pendidikan ini, mendukung hadits pokok tersebut, sebetulnya pada hadits ini diterangkan saat seorang menjalankan perbuatan baik saat masih hidup, maka orang renta dan saudara-saudaranya yang sudah meninggalkan akan mendapat hasil dari amal perbuatannya yakni akan diberikan lezat dan kesenangan di akhirat.
Oleh kesudahannya bukan cuma do’a dari seorang anak yang hendak menenteng kenikmatan bagi orang tuanya dialam kubur, tetapi juga segala perbuatan yang baik.
Perintah Mendidik Anak
Didiklah bawah umur kalian semua tentang tiga hal: cinta terhadap Nabinya, cinta terhadap keluarganya, dan membaca Al-Qur’an. Karena sesungguhnya membaca Al-Qur’an itu sebagian dari tunjangan Alloh pada hari dimana tiada tunjangan kecuali perlindunganNya beserta NabiNya, dan para Sahabat-sahabatNya. (Abu Nasr Abdul Karim Asy-Syairozi didalam kitab Fawaidnya, (فر) Addailami didalam Musnadnya yakni Al-Firdaus. dan Ibnu Al-Bukhori dari Ali).
Dari hadits tentang tujuan pendidikan diatas sanggup ditarik beberapa kesimpulan, bahwa tujuan pendidikan antara lain ialah:
DAFTAR PUSTAKA
Perintah Mendidik Anak
Didiklah bawah umur kalian semua tentang tiga hal: cinta terhadap Nabinya, cinta terhadap keluarganya, dan membaca Al-Qur’an. Karena sesungguhnya membaca Al-Qur’an itu sebagian dari tunjangan Alloh pada hari dimana tiada tunjangan kecuali perlindunganNya beserta NabiNya, dan para Sahabat-sahabatNya. (Abu Nasr Abdul Karim Asy-Syairozi didalam kitab Fawaidnya, (فر) Addailami didalam Musnadnya yakni Al-Firdaus. dan Ibnu Al-Bukhori dari Ali).
Dari hadits tentang tujuan pendidikan diatas sanggup ditarik beberapa kesimpulan, bahwa tujuan pendidikan antara lain ialah:
- Seorang pendidik bukan cuma guru tetapi juga orang tua, bahkan orang renta yakni pendidik pertama kalinya, orang renta wajib mendidik anak-anaknya tentang segala hal yang baik, diantaranya mengasihi Nabinya, keluarganya dan membaca Al-Qur’an.
- Perbuatan seorang anak, sanggup berakibat terhadap orang tuanya yang sudah meninggal.
- Sekolah mempunyai tujuan dalam mendidik para penerima didik, diantaranya ialah; (a) Menjadikan penerima didik menjadi orang yang sholih, (b) Keseimbangan duniawi dan ukhrowi. Artinya penerima didik tidak cuma dibekali kemampuan untuk kesejahteraanya di dunia, tetapi budbahasa yang bagus untuk kehidupan ukhrowinya.
DAFTAR PUSTAKA
- Syeh Islam Muhyiddin. Tt. Riyadhus Sholihin. Surabaya: Al-Hidayah
- Jalaluddin Abdirrahman. Tt. Al-Jami’us Shoghir. Darul Kutub An-Nafidah
- Muhammad Ibnu Abi Bakar. Tt. Mawa’idhul Usfuriyah. Surabaya: Al-Hidayah
- Syeh Ahmad Al-Hasyimi. Tt. Mukhtarul Ahadits. Surabaya: Al-Haromain
0 Komentar untuk "Hadits Tentang Tujuan Pendidikan"