(Lengkap) Pemahaman Struktur Sosial, Ciri-Ciri, Unsur, Fungsi, Bentuk, Contohnya

Tentang - Pengertian Struktur Sosial, Ciri-Ciri, Unsur, Fungsi, Bentuk, Contohnya: Struktur sosial yakni keseluruhan jalinan antara unsur-unsur pokok di dalam masyarakat

Manusia ialah makhluk sosial yang tidak dapat hidup seorang diri dan memerlukan tunjangan orang lain. Manusia memerlukan kehadiran orang lain untuk bisa melakukan aktivitasnya dengan baik.

Hubungan antara satu individu dan individu yang lain itu membentuk yang namanya struktur sosial. Struktur ini membentuk suatu janji berupa nilai, norma, dan peraturan di masyarakat.


Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial yakni kumpulan individu dengan pola sikap yang dimilikinya yang kemudian berinteraksi membentuk relasi baik dalam penduduk dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Srktur sosial yakni keseluruhan jalinan antara unsur-unsur pokok dalam penduduk yang meliputi norma (aturan), lembaga, kalangan serta lapisan-lapisan dalam masyarakat.

Struktur sosial sanggup terbentuk jikalau pola sikap penduduk terjadi pengulangan dan adanya relasi timbal balik antara peranan sosial dengan posisinya.

Setiap penduduk niscaya memilki struktur sosial sebab berperan selaku jaringan yang menghubungkan individu dengan kelompok-kelompok lainnya. 

Struktur sosial berfungsi untuk menggolongkan individu dalam penduduk menurut kesamaan ciri dan karakteristik tertentu.

Semakin bermacam-macam kalangan sosial pada masyarakat, maka hal ini berbincang kompleksitas penduduk tersebut. 

Smakin banyak kalangan sosial terbentuk, maka pembagian kerja anggota penduduk akan kian rinci dan menunjukan penduduk tersebut berfungsi dengan baik.


Fungsi Struktur Sosial

Masyarakat terbaru cuma sanggup berfungsi dengan baik apabila terdapat pembagian kiprah yang terang antar anggotanya. Terdapat dua fungsi struktur sosial, selaku berikut:


1. Sebagai kendali sosial

Tiap-tiap struktur sosial berisi seperangkat aturan atau norma sehingga bisa bikin keteraturan sosial pada penduduk dan mengurangi terjadinya konflik.


2. Menunjukkan fungsi dan kelas yang berbeda

Setiap anggota penduduk mempunyai kegunaan dan kiprah yang berbeda-beda. Perbedaan ini tidak semerta-merta menunjukan bahwa kalangan satu lebih tinggi atau lebih rendah ketimbang kalangan lainnya. 

Sebaliknya, pengelompokan ini memastikan bahwa setiap insan memiliki keistimewaan dan sekaligus kekurangannya masing-masing sehingga mesti saling melengkapi satu sama lain mudah-mudahan segala keperluan hidup sanggup tercukupi dengan baik.


Ciri Struktur Sosial

Berikut ini ialah beberapa ciri dari struktur sosial, yaitu:


1. Memiliki sifat yang senantiasa meningkat dan sanggup berubah (dinamis)

Struktur sosial yang berupa kelompok-kelompok sosial tidak pernah stagnan ataupun ajeg. Akan tetapi senantiasa terjadi perpindahan individu dari kelas sosial satu ke kelas sosial lainnya.


2. Cakupan luas meliputi kebudayaan masyarakat

Struktur sosial meliputi norma yang mengontrol bagaimana individu bertindak dan bertingkah laris yang kemudian membentuk kebudayaan dalam masyarakat.


3. Membentuk kesatuan kelompok

Dalam struktur sosial masyarakat, individu-individu ialah unit terkecil. Ketika kumpulan individu ini membentuk kalangan sosial maka tiap-tiap kalangan berkontribusi dalam metode sosial penduduk yang lebih luas. Hal inilah yang kemudian mendorong terjadinya kesatuan kalangan dan integrasi sosial secara luas.


4. Memiliki dimensi vertikal dan horizontal

Kelompok sosial berada pada posisi vertikal, artinya posisinya tidak pernah setara dalam penduduk dengan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. 

Selain itu, kalangan sosial juga ada yang berada pada posisi horizontal, yang dianggap setara dalam suatu struktur masyarakat. 

Tidak ada kalangan yang dianggap lebih unggul dibandingkan kalangan yang lain melainkan cuma selaku pembeda saja.


Unsur Struktur Sosial

Struktur yang ada dalam penduduk memiliki beberapa unsur selaku berikut:

  1. Adanya solidaritas antar anggota masyarakat
  2. Adanya tujuan bareng yang ingin dicapai
  3. Adanya pranata sosial dan forum yang menjadi fasilitas dan kelengkapan metode sosial
  4. Adanya langkah-langkah aturan atau hukuman sosial selaku ganjaran atas sikap untuk mempertahankan norma tetap terpelihara
  5. Adanya perbedaan kesanggupan dan persepsi penduduk selaku akhir dari adanya metode ketegangan, konflik, dan penyimpangan
  6. Pola-pola sikap penduduk yang diarahkan oleh kedudukan dan peranan sosial
  7. Status dan peranan anggota penduduk yang menyeleksi adanya tingkatan dalam metode sosial
  8. Adanya suatu nilai dan norma yang berkhasiat selaku ajaran dalam bertingkah masyarakat
  9. Adanya kepercayaan dan wawasan yang dimiliki penduduk selaku alat analisis
  10. Adanya kekuasaan selaku alat yang memerintah penduduk untuk memicu metode sosial sanggup berlanjut


Bentuk dan Contoh Struktur Sosial

Berikut ini yakni bentuk-bentuk struktur sosial masyarakat


Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial dipahami dengan perumpamaan pelapisan sosial. Stratifikasi sosial yakni pembedaan anggota penduduk secara vertikal.

Sistem sosial penduduk diumpamakan mirip suatu masakan ringan bagus lapis, dimana penduduk tidak setara melainkan berlapis-lapis. 

Berbagai kalangan sosial dengan ciri karakteristik tertentu memiliki kedudukan masing-masing, ada yang berada pada lapisan atas, tengah dan bawah. Kedudukan tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor yakni ekonomi, status sosial dan kekuasaan politik.

Pelapisan sosial sanggup terjadi sebab adanya ketimpangan dan kanal terhadap sumber daya yang terbatas, misalnya pendidikan.

Konsep stratifikasi juga bersahabat kaitannya dengan rancangan kelas sosial. Golongan yang mendapat penghargaan yang tinggi dimata penduduk ialah pecahan dari kalangan penduduk kelas atas. 

Sedangkan golongan yang mendapat penghargaan yang sedang-sedang saja ialah pecahan dari kalangan penduduk kelas menengah. 

Terakhir, golongan yang mendapat penghargaan yang rendah ialah pecahan dari kalangan penduduk kelas bawah.

Contohnya pada penduduk terbaru perkotaan, pekerja kantoran dengan jabatan tinggi pada suatu perusahaan mendapat fikiran berhasil dan terpandang, oleh karena itu ia menduduki kelas sosial atas. 

Sedangkan individu dengan status pengangguran dan tidak berpenghasilan condong dipandang lebih rendah dan menduduki kelas sosial bawah.


Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial dipahami dengan perumpamaan pembedaan sosial. Diferensiasi sosial yakni pengelompokkan penduduk secara horizontal.

Masyarakat berisikan bermacam-macam kalangan sosial dianggap setara, artinya tidak ada kalangan yang berada di tingkatan atas ataupun bawah dan tidak ada kalangan yang mendapat penghargaan lebih dimata penduduk dan dianggap lebih unggul dibandingkan kalangan yang lainnya.

Diferensiasi sosial berbincang adanya keragaman dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Diferensi ini ialah unsur penting sebab berhubungan dengan dinamika dan proses integrasi dalam masyarakat.

Diferensiasi sosial (perbedaan sosial) terbagi kedalam dua ciri,yaitu ciri-ciri sosial dan fisik:


1. Ciri-ciri Sosial

Ciri sosial berhubungan dengan fungsi individu dalam kehidupan bermasyarakat. Masing-masing individu mempunyai kegunaan dan kiprah yang berbeda-beda, utamanya berhubungan dengan profesi dan mata pencaharian sehari-hari.

Masing-masing pekerjaan memiliki kedudukan yang setara, tidak ada pekerjaan yang dianggap lebih unggul dari yang lainnya.

Sebagai contoh, kita bandingkan profesi presiden dan tukang pel. Dua pekerjaan ini penting sebab masing-masing mempunyai kegunaan dan tugasnya yang berkhasiat bagi penduduk luas.

Masing-masing pekerjaan berkontribusi bikin keseimbangan dalam metode sosial sosial penduduk kita. Masing-masing pekerjaan memilki kiprah dan fungsinya yang tidak sanggup dibandingkan secara vertikal.


2. Ciri-ciri Fisik

Ciri fisik bermitra dengan keadaan fisik individu yang terlihat, misalnya ras yang berbincang warna kulit, warna mata, postur badan dan lain sebagainya. Dalam hal ini, keberagaman ciri fisik individu sifatnya yakni setara.

Orang yang terlahir dengan kulit putih tidak dapat kita anggap lebih unggul ketimbang orang yang terlahir dengan kulit hitam. 

Masing-masing warna kulit memiliki hak dan kedudukannya dalam penduduk dan memiliki nilai yang sejajar dimata masyarakat.


Contoh Struktur Sosial di Dalam Masyarakat

Dalam masyarakat, terdapat beberapa status yang ditemukan penduduk menurut beberapa klasifikasi sesuai dengan klasifikasi, selaku berikut:


1. Ascribed Status.

Ascribed status yakni status yang ditemukan menurut faktor keturunan dan ditemukan secara otomatis dan turun temurun. 

Contohnya yakni adanya penggolongan dalam penduduk menurut kasta. Kasta tidak ditemukan dengan suatu karakteristik, melainkan menempel secara otomatis didasarkan pada keturunan.


2. Achived Status

Achived status yakni status yang ditemukan seseorang dengan jalan usaha, misalnya dengan bersekolah dan bikin sesuatu. Contohnya guru, karyawan, dokter, tukang becak, hakim, dan yang lainnya.


3. Assigned Status

Assigned status yakni status yang ditemukan seseorang sebab jasanya terhadap masyarakat. Contohnya yakni pahlawan, peraih nobel, pejuang bangsa, dan yang lainnya.


Hashtag

#pengertian diferensiasi sosial #pengertian struktur sosial menurut para luar biasa #pengertian stratifikasi sosial #ciri-ciri struktur sosial #contoh struktur sosial #fungsi struktur sosial #jelaskan pemahaman #struktur sosial #bentuk struktur sosial

Related : (Lengkap) Pemahaman Struktur Sosial, Ciri-Ciri, Unsur, Fungsi, Bentuk, Contohnya

0 Komentar untuk "(Lengkap) Pemahaman Struktur Sosial, Ciri-Ciri, Unsur, Fungsi, Bentuk, Contohnya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close