Pola-pola kolaborasi sanggup ditemui pada semua kalangan manusia. Umumnya kolaborasi akan kian memiliki dampak apabila ada ancaman atau ancaman dari luar.
Kerjasama muncul apabila pada dikala orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama, dan pada dikala yang serupa itu pula dia memiliki cukup wawasan dan pengendalian diri sendiri untuk menyanggupi kepentingannya.
Contohnya, di Indonesia kita mengenal koordinasi dalam bentuk tradisional yakni gotong royong. Dalam bentuk pelaksanaanya ada 4 bentuk kerja sama;
1) Bargaining
Yaitu sebuah pelaksanaan perjanjian perihal pertukaran barang dan jasa antara dua orang atau dua organisasi atau lebih.
2) Co-optation
Yaitu sebuah proses penerimaan unsur-unsur gres dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam sebuah organisasi, selaku salah satu cara untuk menyingkir dari terjadinya kegoncangan dalam organisasi yang bersangkutan.
3) Coalition
Yaitu sebuah variasi antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. Koalisi sifatnya kooperatif.
4) Joint-venture
Yaitu sebuah kolaborasi dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, dengan perjanjian proporsi laba tertentu pula.
5) Accomodation (Akomodasi)
Istilah fasilitas sanggup digunakan dalam dua keperluan, yaitu;
- untuk menunjuk pada sebuah keadaan
- untuk menunjuk sebuah proses
Akomodasi yang menunjuk pada sebuah kondisi merupakan adanya sebuah kenyataan akan adanya equilibrium (keseimbangan) di dalam interaksi perorangan dan kalangan sosial sehubungan dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Sebagai sebuah proses, akomo-dasi menunjuk pada kerja keras insan untuk meredakan sebuah kontradiksi atau kerja keras untuk meraih kestabilan.
0 Komentar untuk "Sebutkan Bentuk-Bentuk Koordinasi Dalam Interaksi Sosial"