Mengapa Terjadi Mutasi Virus?

Penyakit flu burung dan SARS merupakan contoh-contoh penyakit yang ditimbulkan virus-virus “baru”. 

Penyebab utama terjadinya penyakit virus yang gres merupakan mutasi dari virus-virus yang sudah ada. Virus RNA condong memiliki kecepatan mutasi yang lebih tinggi dibandingkan virus DNA. 

Beberapa mutasi sanggup mengakibatkan varietas virus baru, yang sanggup mengakibatkan penyakit pada individu-individu yang sudah memiliki imunitas atau kekebalan badan kepada virus sebelumnya yang sejenis. 

Contoh yang paling lazim merupakan pada virus influenza. 

Kita masih sering mengalami serangan flu walaupun sudah sering terjangkit penyakit tersebut sebelumnya. 

Hal ini memamerkan bahwa virus tersebut kemungkinan sudah mengalami mutasi. 

Jika virus tersebut tidak bermutasi, semestinya kita sudah memiliki imunitas dari serangan yang pertama dan tidak akan mengalami serangan berikutnya. 

Penyebab kedua merupakan penyebaran virus yang sudah ada dari satu inang ke inang lainnya. 

Contohnya virus flu burung yang tadinya cuma sanggup menyerang burung dan unggas, ternyata kini sanggup menyerang mamalia tertentu tergolong manusia. 

Penyebab selanjutnya merupakan penyebaran penyakit virus dari satu populasi yang ter isolasi ke populasi yang lebih luas. AIDS, misalnya dulu tidak pernah dipahami dan cuma didapatkan pada populasi kecil monyet di Afrika, tetapi kini sanggup menyebar nyaris ke seluruh dunia. 

Pada masalah ini, aspek teknologi dan sosial tergolong perjalanan antarnegara yang lebih mudah, teknologi transfusi darah, hubungan seksual, dan penyalahgunaan narkoba, mengakibatkan penyakit yang tadinya tergolong langka ini menjadi fenomena global. 

Jadi sebenarnya, virus-virus yang bermunculan kini ini bukanlah virus baru, melainkan virus usang yang bermutasi, meluaskan teritori inangnya dan diperluas area penyebarannya akhir teknologi dan hal-hal yang sudah d isebutkan di atas. 

Perubahan lingkungan yang alami atau yang disebabkan manusia, sanggup mengembangkan kemudian lintas virus yang sanggup mengakibatkan penyakit baru.