Ukuran Virus
Virus berskala sungguh kecil sehingga masih sanggup lolos dari saringan yang telah tidak sanggup dilalui bakteri.
Virus merupakan organisme terkecil yang berskala antara 20 nanometer (nm) hingga 300 nm. 1 nano meter merupakan 1/1.000.000.000 meter.
Rata-rata ukuran virus merupakan 50 kali lebih kecil ketimbang bakteri.
Jika basil gres sanggup kita perhatikan dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 1.000 kali, berapa perbesaran yang dibutuhkan untuk menyaksikan virus yang berskala 50 kali lebih kecil dari bakteri?
Tentu dibutuhkan perbesaran yang jauh lebih besar.
Alat yang sanggup menawarkan perbesaran sebesar itu hanyalah m ikroskop elektron yang dapat memperbesar objek 200.000-400.000 kali.
Struktur Virus
Virus mempunyai struktur yang sungguh sederhana menyerupai terlihat pada di bawah ini.
 |
| Struktur Virus credit: Advance Biology, Clegg |
Virus cuma terdiri atas sebuah bahan genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh sebuah protein pelindung yang disebut capsid.
Pada beberapa virus, menyerupai virus herpes dan virus influenza, sanggup pula dilengkapi oleh pembungkus atau “envelope”, dari lipoprotein (lipid dan protein).
Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus tersebut.
Suatu virus dengan bahan genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion.
Pembungkus virus sering dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer. Gabungan kapsomer akan membentuk kapsid atau protein pelindung.
Bentuk kapsomer-kapsomer ini sungguh simetris dan dengan adanya kapsomer ini sebuah di saat virus sanggup mengkristal.
Materi genetik yang terdapat pada virus tersusun atas asam nukleat berupa DNA atau RNA.
Contoh virus DNA, yakni virus influenza, virus herpes atau virus yang sanggup merangsang terbentuknya kanker, sedangkan referensi virus RNA, yakni Tobacco Mosaic (TMV), menyerang tembakau; virus polio penyebab penyakit polio; dan virus HIV penyebab AIDS.
Macam-macam bentuk virus sanggup dilihat pada gambar di bawah ini.
Perkembangbiakan atau Replikasi Virus
Perkembangbiakan atau replikasi virus cuma sanggup terjadi dalam sel inang yang hidup. Hal ini memiliki arti bahwa virus mesti bisa menembus sel inang dan memasukkan bahan genetiknya.
Selanjutnya, virus memerintah sel inang untuk membentuk komponen virus baru.
Untuk menj elaskan reproduksi virus, umumnya digunakan referensi virus yang menyerang basil atau bakteriofage yang strukturnya sanggup kau lihat pada gambar di bawah ini.
Fase-fase yang terjadi selama proses reproduksi atau perbanyakan bakteriofage sanggup dibagi menjadi 7 tahapan menyerupai tertera pada gambar di atas.
Sebagian besar bakteriofage bersifat virulen, yakni sanggup memicu lisis atau pecahnya sel inang.
Beberapa bakteriofage bersifat nonvirulen, masuknya DNA virus tidak dibarengi dengan pembentukan virus-virus baru.
DNA virus tidak memicu sel inang pecah, namun cuma melekat pada DNA basil dan menjadi kepingan dari DNA bakteri.
DNA virus yang melekat pada DNA basil disebut profage.
Pada di saat basil membelah, profage ikut membelah sehingga basil hasil pembelahan mengandung profage.
Virus yang mengalami proses seperti ini disebut mengalami fase lisogenik .
Fase lisogenik sanggup terjadi alasannya merupakan sel basil mempunyai daya tahan atau semacam daya imun yang memicu virus tidak sanggup bersifat virulen.
Akan tetapi, jika kondisi lingkungan berubah dan daya tahan basil berkurang, kondisi lisogenik ini sanggup bermetamorfosis litik atau lisis.
Dalam kondisi ini, profage akan bermetamorfosis virulen dan basil akan hancur (lisis) alasannya merupakan terbentuknya virus-virus baru.
Hubungan antara fase litik dan fase lisogenik sanggup dilihat pada gambar di bawah ini.
0 Komentar untuk "Bagaimana Karakteristik Virus?"