Apa Yang Dimaksud Euglenophyta?

Kebanyakan dari Euglenoid bersifat autotrof sebab sanggup berfotosintesis, sebagian kecil ada juga yang bersifat heterotrof. 

Ciri paling menonjol dari protista ini merupakan tubuhnya uniselluler (bersel tunggal), berwarna hijau jelas dan sungguh indah. 

Bentuk sel euglenoid merupakan oval dengan belahan posterior yang kian ramping. 

Meskipun Euglenoid dikelompokkan dalam golongan Protista yang seumpama tumbuhan, makhluk hidup ini tidak berdinding sel mirip halnya tumbuhan. 

Dengan tidak adanya dinding sel, menyebabkan mereka lebih bebas bergerak sehingga sering disangka selaku sel hewan. Euglena merupakan pola yang paling kondang dari euglenoid. 

Bentuknya sanggup kau lihat pada gambar di bawah ini.

Euglenoid

Euglenoid menjalankan pertukaran air dengan lingkungan secara osmosis menggunakan vakuola kontraktil. 

Euglenoid juga mempunyai bintik mata (stigma) yang sanggup dipakai untuk menertibkan pergerakan sel ke arah cahaya. 

Ketika cahaya tentang stigma, sebuah rangkaian proses akan terjadi, yang hendak merangsang flagela menggerakkan sel terus-menerus menuju arah cahaya tersebut. 

Hal ini akan mengoptimalkan perembesan cahaya sehingga proses fotosintesis sanggup berlangsung. 

Hasil fotosintesis dari Euglenoid berupa karbohidrat disimpan berupa substansi yang disebut paramilum. 

Kloroplas Euglenoid mirip halnya pada tumbuhan, mengandung klorofil a dan b serta beberapa jenis karotenoid. 

Permukaan air yang di dalamnya banyak terdapat Euglena viridis, akan terlihat berwarna kehijauan, sedangkan yang banyak terdapat Euglena sanguinea terlihat berwarna kemerahan. 

Organisme ini sering dipakai selaku indikator adanya polusi perairan. 

Para andal Biologi sudah meneliti bahwa perkembangbiakan Euglenoid terjadi secara mitosis, tetapi mereka tidakmenemukan perkembang- biakan secara seksual. 

Euglenoid acap kali membelah secara cepat, sehingga pembelahan kloroplas belum sempat terjadi. 

Hal ini menyebabkan ada satu individu gres yang hasil pembelahannya tidak mempunyai kloroplas dan kehilangan warnanya. 

Individu gres ini berikutnya berkembang menjadi makhluk hidup yang bersifat heterotrof. 

Sifat euglenoid yang kadang mirip flora dan kadang mirip binatang ini, menyebabkan pengelompokan Euglenoid masih sering menjadi materi perdebatan.