Setelah Nafas Terakhir

 Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta SETELAH NAFAS TERAKHIR


Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala shalawat dan salam mudah-mudahan tercurah terhadap junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga sobat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah

SETELAH NAFAS TERAKHIR
  1. Setelah nafas terakhir kita ini putus, mau dikemanakan kah jasad kita ini?
  2. Mau diberikan terhadap siapa kah nantinya?
  3. Adakah yang mau terima semua ini, mau beli atau kah memperebutkannya?
Padahal.

Semasa hidup kita,

Kitalah selaku tuannya dan orang yang paling berkuasa di rumah glamor kita ini.

Saat meninggal dunia,

Tak ada lagi yang oke kita disimpan, meskipun cuma di garasi di belakang rumah kita.

Semasa hidup kita,

Tiap malam kita duduk berleha-leha di ruang tamu, sambil minum kopi, baca koran atau melihat TV.

Saat meninggal nanti,

Tak ada yang sanggup terima, meskipun cuma diletakkan membisu di pojok paling ujung pun, tanpa kopi, koran atau program TV di ruang keluarga.

Semasa hidup,


Kita duduk gagah di dingklik administrator utama di kantor kita.

Saat meninggal,

Tak ada yang oke kita didudukkan di dingklik manapun di kantor kita.

Semasa hidup kita,

Kita sanggup istirahat dengan nyenyak sesuka hati kita di atas ranjang kamar eksklusif bareng anak dan istri.

Saat meninggal nanti,

Seisi rumah keberatan jika kita dibaringkan, meskipun cuma di atas lantai kamar ini, sekalipun semua yang ada di kamar kita semua kita yang membelinya.

Semasa hidup kita,

Setiap bepergian kita duduk yummy dengan bangganya di dingklik belakang kendaraan beroda empat mewah.

Saat meninggal nanti,

  1. Tak ada yang mengizinkan kita  duduk, sekalipun cuma diletakkan di bagasi di belakang mobil.
  2. Walaupun kita punya banyak rumah, villa, condominium, apartemen, rumah kontrakan atau tanah tetapi sekarang tak ada satupun daerah yang mampu menerima kita.
  3. Seminggu kemudian, tubuh ini akan membusuk terurai menjadi tanah.
  4. Satu - satunya daerah yang mau menerima kita merupakan tanah di bumi ini.
  5. Masih beranikah kita berkata dengan sombong, "ini milikku, ini wewenangku, ini kekuasaanku, ini punyaku" dan lain-lain?
Renungkanlah!
  • Orang kaya, orang miskin menuntaskan hidupnya sama persis.
  • Tapi yang berlainan adalah, apakah mereka menerima daerah di nirwana nanti?
  • Jangan memuji diri sendiri, alasannya merupakan engkau tidak tahu apa yang mau terjadi esok hari nanti.
  • Sangat baik untuk direnungkan, agar kita sanggup untuk menghapuskan segala keangkuhan diri sendiri.
Semoga bermanfaat.Terima kasih sudah berkunjung Salam Hangat Nilibas.

Related : Setelah Nafas Terakhir

0 Komentar untuk "Setelah Nafas Terakhir"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close