Curahan Hati Sdm Pkh Kecamatan Peulimbang

Curahan Hati SDM PKH Kecamatan Peulimbang Curahan Hati SDM PKH Kecamatan Peulimbang Foto doc. Feriyanti

Misi besar PKH untuk menurunkan kemiskinan kian mengemuka mengingat jumlah penduduk miskin Indonesia hingga pada Maret tahun 2016 masih sebesar 10,86% dari totalpenduduk atau 28,01 juta jiwa (BPS, 2016). Pemerintah sudah menetapkan target penurunan kemiskinan menjadi 7-8% pada tahun 2019, sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2015-2019. PKH dibutuhkan sanggup berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin, menurunkan kesenjangan (gini ratio) seraya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi bab dalam taktik nasional untuk penanggulangan kemiskinan yang berlawanan dengan program-program sumbangan sosial lainnya. Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia sudah menjalankan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dimengerti di dunia internasional dengan perumpamaan Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup sukses dalam mengatasi kemiskinan yang dihadapi di negara-negara tersebut, utamanya problem kemiskinan kronis.

Melalui Program Keluarga Harapan (PKH), KPM didorong untuk memiliki jalan masuk dan mempergunakan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, tergolong jalan masuk kepada banyak sekali kegiatan proteksi sosial yang lain yang ialah kegiatan komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan banyak sekali kegiatan proteksi dan pemberdayaan sosial nasional.

Sebagai suatu kegiatan sumbangan sosial bersyarat, PKH membuka jalan masuk keluarga miskin utamanya ibu hamil dan anak untuk mempergunakan banyak sekali kepraktisan layanan kesehatan (faskes) dan kepraktisan layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekeliling mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk meliputi penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan menjaga taraf kemakmuran sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI, PKH yakni sumbangan tunai bersyarat dalam bentuk uang, maka tidak dapat dibantah dalam pelaksanaannya lebih sensitif dilapangan.

Banyak pihak yang memamerkan penilaian, opini, statemen yang condong negatif bahkan hingga pada titik penolakan apalagi dalam pelaksanaannya secara keseluruhan di-handle oleh pendamping lapangan, sedangkan pihak yang lain dalam garis kerjasama dan berhubungan untuk kelangsungan kegiatan sesuai dengan kapasitas masing-masing. Demikianlah flash back pengalaman yang dialami oleh Feriyanti, S.Pd.I, salah satu pendamping PKH Kecamatan Peulimbang Kabupaten Bireuen kelahiran Seuneubok Tengoh Peulimbang 32 tahun silam.

Menjadi Pendamping PKH angkatan Ketiga Kohor 2018 di Kecamatan Peulimbang bukanlah hal yang mudah, lantaran melakukan pekerjaan sesuatu yang gres khususnya dalam pelaksanaan kegiatan akan banyak tantangan dan halangan dilapangan, banyak pertentangan dilapangan, banyak analisa negatif dan pada titik yang paling menyedot tenaga dan anggapan yakni penolakan dari banyak pihak tergolong pemerintah Gampong. Namun bagi Feriyanti yang dalam keseharian di panggil Ibu Fery keadaan ini bukanlah sesuatu yang dapat menyurutkan motivasinya untuk terus menjalankan kiprah dan fungsinya selaku pendamping kegiatan dengan banyak sekali pendekatan dan taktik yang dikembangkan, selain itu banyak tantangan dan halangan membuatnya SDM PKH yang berkualitas, siap siaga dalam keadaan apapun, sehingga point terpentingnya yakni bisa melakukan pekerjaan dengan lapang dada dan bahagia.

Selama berproses menjadi SDM Program Keluarga Harapan (PKH) berkunjung ke setiap rumah-rumah KPM selaku upaya lebih bersahabat dengan keluarga peserta faedah kegiatan yakni kegiatan rutin yang kami laksanakan dan kami rasakan selaku pendamping sosial yang dituntut untuk bisa membangun hubungan emosional dengan KPM, lebih gampang untuk diorganisir dan tentunya memunculkan KPM mengerti tujuan kegiatan dan memiliki janji dalam program.

Setiap kunjungan kami kelapangan, bukan cuma sebatas kunjungan biasa tetapi dalam kegiatan ini selaku pendampin sosial bagi Feriyanti akan menghasilkan seorang pendamping mendengar dan menyuarakan banyak sekali problem kerentanan KPM, keterbelakangan mereka, kesedihan mereka, impian mereka, kekurangan mereka yang selama ini mereka tidak pernah mereka suarakan. Kesemuanya yakni indikator kemiskinan yang tidak pernah tersentuh untuk diberdayakan, tetapi dengan kemunculan pendamping selaku fasilitator akan menjembatani persoalan-persoalan mereka yang selama ini tidak pernah tersentuh.

Terlebih di sekarang ini ada kegiatan FDS (Family Development Session) atau P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) dengan banyak sekali materi yang bersahabat dengan kehidupan sehari-hari peserta faedah program, kegiatan ini dapat menjadi wadah curhat yang benar, wilayah banyak sekali problem KPM dan wilayah meningkatkan kebahagiaan dengan perubahan-perubahan dan prestasi belum dewasa KPM.

Demikian juga dengan peserta PKH klasifikasi lansia yang begitu bersyukur dengan adanya PKH, dengan sumbangan tunai yang diterimanya di saat ini, keperluan mendesak mereka sanggup tercukupi sehingga bisa lebih damai menjalani kehidupan masa bau tanah mereka, dan mengganggap pendamping PKH menyerupai anak sendiri sebagaimana yang dialami selama ini oleh alumnus Institut Agama Islam Almuslim Aceh ini.

SALAM PKH

Related : Curahan Hati Sdm Pkh Kecamatan Peulimbang

0 Komentar untuk "Curahan Hati Sdm Pkh Kecamatan Peulimbang"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close