Bps: Penghasilan Rp 1,9 Juta Per Bulan Masuk Klasifikasi Warga Miskin

 Juta Per Bulan Masuk Kategori Warga Miskin BPS: Penghasilan Rp 1,9 Juta Per Bulan Masuk Kategori Warga Miskin

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan Indonesia pada bulan Maret 2019 meraih 25,14 juta orang atau sebesar 9,41 persen. Angka ini turun sebesar 0,53 juta orang dibandingkan bulan September 2018 seiring dengan naiknya garis kemiskinan indonesia.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto merincikan, pada Maret 2019 garis kemiskinan Indonesia menjadi sebesar Rp 425.250 per kapita per bulan.

Posisi itu mengalami kenaikan sebesar 3,55 persen dari garis kemiskinan September 2018 yang sebesar Rp 410.670, juga naik sebesar 5,99 persen dibanding Maret 2018 yang sebesar Rp 401.220.

Suhariyanto mengatakan, jikalau rata-rata satu rumah tangga di Indonesia memiliki 4 hingga 5 anggota keluarga, maka garis kemiskikanan rata-rata secara nasional menjadi sebesar Rp 1.990.170 per rumah tangga per bulan.

Artinya, apabila ada satu rumah tangga yang memiliki pemasukan di bawah itu masuk ke dalam klasifikasi miskin.

Menurut Suhariyanto "Jadi orang akan dikategorikan miskin kalau pendapatannya di bawah Rp1,99 juta. Untuk mencari duit sebesar nyaris Rp 2 juta bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih garis kemiskinan di tiap tempat berbeda," ungkapnya dalam pertemuan pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (15/7/2019)

Adapun, garis kemiskinan tertinggi terdapat di tempat DKI Jakarta, yakni sebesar Rp 637.260 per kapita per bulan. Atau setara dengan pemasukan per rumah tangganya sebesar Rp3.358.360 per bulan, dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 4 hingga 5 orang.

Sementara garis kemiskinan paling rendah terdapat di tempat Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni sebesar Rp 384.880 per kapita per bulan. Jika satu keluarga di NTB terdapat 4 hingga 5 anggota keluarga, maka garis kemiskinan per rumah tangganya merupakan sebesar Rp1.578.008.

"Salah satu pekerjaan rumah yang perlu kita pikirkan ke depan merupakan adanya disparitas yang tinggi antar provinsi. Kaprikornus kita perlu menghasilkan kebijakan yang lebih spesifik dengan menimbang-nimbang karakteristik di tempat masing-masing," pungkasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada Maret 2019 meraih 25,14 juta orang atau sebesar 9,41 persen. Angka ini menurun sebesar 530 ribu orang dibandingkan September 2018.

"Presentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen menurun 0,25 persen poin kepada September 2018," kata Kepala BPS Suhariyanto, di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/7/2019).

Suhariyanto menyodorkan presentase penduduk miskin pada periode September 2018 hingga Maret 2019 di tempat perkotaan mengalami penurunan sebesar 136,5 ribu orang. Yakni dari 10,14 juta orang pada September, menjadi 9,99 juta orang pada Maret 2019.

Sedangkan penduduk miskin di perdesaan, BPS mencatat turun sebesar 393,4 ribu orang dsri 15,54 juta orang pada September 2018 menjadi 15,15 juta di Maret 2019.

"Presentase kemiskinan di perkotaan turun dari 6,89 persen menjadi 6,69 persen. Sementara di perdesaan turun dari 13,10 persen menjadi 12,85 persen," katanya.

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya Dibawah Ini:


Sumber: https://www.liputan6.com/

Related : Bps: Penghasilan Rp 1,9 Juta Per Bulan Masuk Klasifikasi Warga Miskin

0 Komentar untuk "Bps: Penghasilan Rp 1,9 Juta Per Bulan Masuk Klasifikasi Warga Miskin"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close