Sebutkan Hal-Hal Yang Menyebabkan Puasa Kifarat?

Puasa kifarat yakni puasa yang wajib dijalankan alasannya yakni melanggar sebuah aturan yang sudah ditentukan. Puasa kifarat wajib dilaksanakan apabila terjadi hal-hal berikut: 

1. Tidak bisa menyanggupi nazar 

Nazar ialah komitmen yang wajib dipenuhi oleh seseorang. Namun kadangkala seseorang tidak sanggup menyanggupi komitmen tersebut alasannya yakni ada halangan. 

Contoh Seseorang berjanji jikalau sembuh dari sakit, ia akan menjalankan umrah. Apabila sakit yang dideritanya sudah sembuh, maka ia wajib menjalankan umrah. 

Namun, ketika itu ia belum mempunyai biaya untuk pergi umrah. 

Maka, ia boleh mengganinya dengan mengeluarkan duit fidyah terhadap sepuluh orang miskin. Jika idak bisa mengeluarkan duit dyah, ia wajib berpuasa selama tiga hari. 

2. Berkumpul dengan istri pada siang hari di bulan Ramadan 

Dalam kasus seperti ini orang tersebut wajib menjalankan puasa kifarat selama dua bulan berturut-turut. 

3. Membunuh secara idak sengaja 

Membunuh ialah perbuatan keji yang dihentikan oleh Allah Swt dan tergolong dosa besar. 

Namun, kadang kala terjadi kasus terbunuhnya seseorang tetapi berbarengan pelakunya idak mengharapkan hal itu terjadi. 

Contohnya seorang pengemudi sudah berhari-hari ketika mengendarai mobil, tetapi tiba-tiba ada seseorang yang menyeberang jalan dan tertabrak sehingga penyeberang itu tak tertolong nyawanya. 

Dalam kasus seperti ini penabrak wajib mengeluarkan duit kifarat berupa memerdekakan hamba sahaya sambil memamerkan pinjaman terhadap pihak korban. 

Jika idak mampu, ia mesti berpuasa selama dua bulan berturut-turut. 

4. Melakukan zihar terhadap istrinya (menyamakan istri dengan ibunya) 

Seorang suami yang menyamakan istri dengan ibunya hukumnya haram. 

Contoh sikap menyamakan yakni seorang suami idak mau menjalankan relasi suami istri memberi nafkah batin alasannya yakni ketika menyaksikan istrinya seperi menyaksikan ibunya. 

Perlakuan suami menyerupai ini pasti sungguh menyakiti hati dan perasaan istrinya. Hal ini sungguh dihentikan oleh Allah Swt. 

Apabila perbuatan ini sudah telanjur, maka suami tersebut mesti mengeluarkan duit kifarat dengan memerdekaan hamba sahaya atau berpuasa dua bulan berturut-turut. 

5. Mencukur rambut ketika ihram 

Ketika sedang menjalankan ibadah haji, seorang jamaah haji sudah mencukur rambut sebelum tahalul. 

Maka, jamaah haji tersebut mesti mengeluarkan duit kifarat berupa memamerkan sedekah terhadap enam fakir miskin atau berpuasa tiga hari. 

6. Berburu ketika ihram 

Pada ketika seseorang menjalankan haji, ia tidak boleh berburu binatang. Jika hal itu dilakukan, maka ia wajib mengeluarkan duit kifarat alasannya yakni berburu hewan ialah salah satu dari larangan haji. 

Bentuk kifaratnya diputuskan oleh keputusan hakim yang dinilai jujur. 

7. Mengerjakan haji dan umrah dengan cara tamattu’ atau qiran 

Dalam hal ini ia wajib mengeluarkan duit denda selaku berikut: menyembelih seekor kambing yang patut untuk berurban. 

Apabila idak sanggup memotong kambing, ia wajib menjalankan puasa selama sepuluh hari. 

Tiga hari wajib ia laksanakan pada ketika ihram paling lambat pada hari raya Haji dan tujuh harinya wajib dilaksanakan sehabis ia kembali ke tanah airnya.