Pemerintah melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia memperlihatkan tunjangan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid-19, mulai dari tunjangan sosial tunai (BST) sampai tunjangan paket sembako.
Berikut ini deretan kegiatan tunjangan sosial (bansos) pemerintah untuk kurangi beban rakyat pengaruh pandemi corona:
- Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta KPM, naik dari sebelumnya 9,2 juta. Selain itu besaran jumlah nominal tunjangan juga alami kenaikan 25%. Bansos PKH yang sebelumnya diterima 3 bulan sekali sekarang menjadi setiap bulan yang mulai disalurkan bulan April sampai Desember 2020. KPM PKH mendapat embel-embel tunjangan sebesar 2 kali lipat selama periode April-Juni 2020.
- Program Bantuan Pangan Non Tunai atau Sembako yang ditujukan bagi 20 juta KPM, yang sebelumnya hanya 15,2 juta KPM. Nah, nilai tunjangan yang diberikan sebelumnya Rp 150.000 juga alami kenaikan menjadi Rp 200.000.
- Bantuan sosial sembako untuk wilayah DKI Jakarta yang diberikan kepada 1,3 juta Kepala Keluarga (KK). Nilai tunjangan yang disalurkan sebesar Rp 600.000 per KK selama 3 bulan mulai April sampai Juni. Paket ini akan didistribusikan setiap 2 ahad sekali, sehingga akan ada 6 kali penyaluran dengan nilai Rp 300.000 setiap kali didistribusikan.
- beras,
- minyak goreng,
- kecap manis,
- sambal,
- mie instan,
- sarden,
- kornet sapi,
- teh celup,
- susu UHT dan
- sabun batang
- Bantuan sosial tunai (BST) bagi 9 juta KK di Jabodetabek di luar akseptor PKH dan Program sembako. Nilai tunjangan sebesar Rp 600.000 per KK ini diberikan per bulan selama 3 bulan mulai bulan April hinga Juni.
- Bantuan santunan janjkematian yang diberikan kepada jago waris yang meninggal akhir COVID-19. Indeks tunjangan yang diberikan ialah Rp 15.000.000 per jiwa.
Widodo juga menyampaikan bahwa, Jika ada tunjangan sosial yang salah target atau penyelewengan pungli laporkan saja ke 08111022210 atau bansoscovid19@kemsos.go.id.
Sumber: cnbcindonesia
0 Komentar untuk "Deretan Agenda Proteksi Sosial (Bansos) Pemerintah Untuk Kurangi Beban Rakyat Pengaruh Pandemi Corona"