Contoh Soal Aqidah Kelas X MA Bab I Memahami Aqidah Islam (Akidah Akhlak Kelas X MA). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami suguhkan tumpuan soal Akidah Akhlak kelas X Madrasah Aliyah (MA). Kali ini kita diskusikan soal-soal Akidah Akhlak Bab 1 perihal Memahami Akidah Isam.
Oh, ya. Mungkin Anda sanggup pada penulisan ada Aqidah, Akidah, Akhlaq, Akhlak, tidak usah bingung. Itu cuma teknis transliterasi dari Arab ke latin saja. Intinya sama. Kalau ditanya yang benar bagaimana? Jawabannya: benar keduanya. Sesuain dengan transliterasi yang digunakan masing-masing saja. Pengen mengklaim yang paling benar, ya pakai goresan pena Arabnya saja (yaitu: teks dan teks).
Oke, ndak usah panjang-panjang lagi. Bukan suatu yang urgen. Kita masuk ke tumpuan soalnya saja. Berikut ini Contoh Soal Aqidah Kelas X MA Bab I Memahami Aqidah Islam.
Jawablah perrtanyaan-pertanyaan berikut dengan ini dengan benar!
1. Jelaskan pemahaman Akidah!
Jawaban/Pembahasan:
Akidah berakar dari kata yang mempunyai arti tali pengikat sesuatu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan.
Jika masih sanggup dipisahkan mempunyai arti belum ada pengikat dan sekaligus mempunyai arti belum ada akidahnya.
Dalam pembahasan yang masyhur iman diartikan selaku iman, kepercayaan atau keyakinan.
Dalam kajian Islam, iman mempunyai arti tali pengikat batin insan dengan yang diyakininya selaku Tuhan yang Esa yang layak disembah dan Pencipta serta Pengatur alam semesta ini. Akidah selaku suatu kepercayaan kepada hakikat yang kasatmata yang tidak menerima keraguan dan bantahan. Apabila kepercayaan terhadap hakikat sesuatu itu masih ada elemen keraguan dan kebimbangan, maka tidak disebut akidah. Kaprikornus iman itu mesti besar lengan berkuasa dan tidak ada kehabisan yang membuka celah untuk dibantah.
M. Syaltut menyodorkan bahwa iman merupakan pondasi yang di atasnya dibangun aturan syariat. Syariat merupakan perwujudan dari akidah. Oleh lantaran itu aturan yang besar lengan berkuasa merupakan aturan yang lahir dari akidah yang kuat. Tidak ada iman tanpa syariat dan tidak mungkin syariat
itu lahir jikalau tidak ada akidah.
2. Ilmu yang membicarakan iman disebut ilmu akidah. Jelaskan pemahaman ilmu iman menurut Syekh Muhammad Abduh dan Ibnu Khaldun!
Jawaban/Pembahasan:
a. Syekh Muhammad Abduh menyampaikan ilmu iman merupakan ilmu yang membahas perihal wujud Allah, perihal sifat-sifat yang wajib tetap ada pada-Nya, juga membicarakan perihal rasul-rasul-Nya, meyakinkan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan pada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkan kepada diri mereka.
b. Ibnu Khaldun mengartikan ilmu iman merupakan ilmu yang membahas kepercayaan-kepercayaan iman dengan dalil-dalil akal dan mengemukakan alasan-alasan untuk menolak kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan golongan salaf dan ahlus sunnah.
Dari dua pemahaman di atas sanggup ditarik kesimpulan bahwa ilmu iman adalah ilmu yang membicarakan segala hal yang bermitra dengan rukun iman dalam Islam dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang meyakinkan
3. Berdasarkan hadits riwayat imam Bukhari, rukun iman ada enam. Sebutkan!
Jawaban/Pembahasan:
bahwa rukun iman itu ada enam:
1. Iman terhadap Allah
2. Iman terhadap Malaikat Allah
3. Iman terhadap kitab-kitab Allah
4. Iman terhadap Rasul-Rasul Allah
5. Iman terhadap hari akhir,
6. Iman terhadap qada’ dan qadar.
4. Argumentasi yang besar lengan berkuasa dan benar yang mencukupi disebut Dalil. Dalil dalam iman ada dua, sebutkan dan jelaskan!
Jawaban/Pembahasan:
Dalil dalam iman ada dua, yakni aqli dan naqli
a. Dalil ‘Aqli (عقلي ).
Dalil yang didasarkan pada budi sehat budi yang sehat. Orang yang tidak bisa memanfaatkan akalnya lantaran ada gangguan, maka tidak dibebani untuk mengerti Akidah. Segala yang menyangkut dengan Akidah, kita dihentikan meyakini secara ikut-ikutan, melainkan berdasarkan kepercayaan yang sanggup dipelajari sesuai dengan budi yang sehat.
b. Dalil Naqli ( نقلي)
Dalil naqli merupakan dalil yang didasarkan pada al-Qur’an dan sunah.
Walaupun budi insan sanggup menciptakan perkembangan ilmu dan teknologi, tetapi mesti disadari bahwa betapapun kuatnya daya pikir manusia, ia tidak akan sanggup mengenali hakikat zat Allah yang sebenarnya. Manusia tak punya kesanggupan untuk menyelidiki yang ghaib, untuk mengenali yang ghaib itu kita mesti puas dengan wahyu Allah. Wahyu itulah yang disebut dalil Naqli.
Kebenaran dalil Naqli ini bersifat Qath'iy (pasti), kebenarannya mutlak serta berlaku untuk semua ruang dan waktu. Dalil Naqli ada dua yaitu al-Qur’an dan hadis Rasul. Hal-hal yang tidak sanggup dijangkau oleh akal, cukup diyakini kebenarannya tanpa mesti menunjukan dengan akal. Termasuk ke dalam penggalan ini merupakan hakikat hal-hal yang ghaib, menyerupai kiamat, alam barzakh, alam makhsyar, surga, neraka, malaikat,dan lain sebagainya
5. Sebutkan dan jelaskan tujuan Akidah Islam!
Jawaban/Pembahasan:
Akidah Islam memiliki banyak tujuan yaitu:
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah cuma terhadap Allah. Karena Allah merupakan Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah didedikasikan cuma kepada-Nya .
b. Membebaskan budi dan pikiran dari kekalutan yang muncul dari lemahnya akidah. Karena orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan adakalanya terjerumus pada aneka macam kesesatan dan khurafat.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena iman ini akan memperkuat hubungan antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia menjadi orang yang tegar menghadapi segala urusan dan sabar dalam menanggapi aneka macam cobaan.
d. Meluruskan tujuan dan perbuatan yang menyimpang dalam beribadah kepada Allah serta bermitra dengan orang lain menurut ajaran al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah saw.
e. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan yang bagus untuk bersedekah baik. Sebab setiap amal baik pasti ada balasannya. begitu sebaliknya, setiap amal jelek niscaya juga ada balasannya. Di antara dasar iman ini merupakan mengimani kebangkitan serta respon terhadap seluruh perbuatan.
f. Meraih kebahagiaan dunia dan alam abadi dengan memperbaiki individu-individu maupun kelompok-kelompok serta menjangkau pahala dan kemuliaan.
6. Bagaimana cara mengukur mutu iman seseorang?
Jawaban/Pembahasan:
Seorang mukmin mesti memiliki mutu iman yang baik, yaitu akidah yang benar, kuat dan tangguh. Kualitas iman tidak cuma diukur dari kemauan seseorang untuk percaya terhadap Allah Swt. atau kepada yang lain menyerupai yang tercantum di dalam rukun iman. Namun lebih jauh dari itu, kepercayaan itu mesti bisa dibuktikan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Percaya saja tidak cukup, tetapi mesti dibarengi dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari di manapun berada
7. Untuk mengerti iman secara mendalam, maka seorang muslim harus mengerti prinsip-prinsip iman Islam. Jelaskan apa saja prinsip-prinsip iman Islam tersebut!
Jawaban/Pembahasan:
Prinsip-prinsip iman secara keseluruhan tercakup dalam sejumlah prinsip agama Islam. Prinsip-prinsip tersebut merupakan :
a. Pengakuan dan kepercayaan bahwa Allah Swt. merupakan Esa. Beriman kepada Allah dan cuma menyembah terhadap Allah, dan tidak menyekutukan Allah.
b. Pengakuan bahwa para Nabi sudah diangkat dengan bekerjsama oleh Allah Swt. untuk menuntun umatnya. Keyakinan bahwa para Nabi adalah delegasi Allah Swt. sungguh penting, alasannya merupakan kepercayaan yang kuat bahwa Nabi itu merupakan delegasi Allah, mengandung konsekuensi bahwa setiap orang mesti meyakini apa yang dibawa oleh para Rasul utusan Allah tersebut berupa kitab suci. Keyakinan akan kebenaran kitab suci menjadikan orang memiliki pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
c. Kepercayaan akan adanya hari kebangkitan. Keyakinan menyerupai ini memberikan kesadaran bahwa kehidupan dunia bukanlah simpulan dari segalanya. Setiap orang pada hari simpulan nanti akan dibangkitkan dan akan dimintai pertanggungjawaban selama hidupnya di dunia.
d. Keyakinan bahwa Allah Swt. merupakan Maha Adil. Jika kepercayaan seperti ini tertanam di dalam hati, maka akan menumbuhkan keyakinan bahwa apa yang dijalankan akan menerima respon dari Allah Swt.
Orang yang berbuat kebaikan akan menerima respon yang baik, seberapapun kecilnya kebaikan itu. Sebaliknya perbuatan jelek sekecil apapun akan menerima respon yang setimpal dari Allah Swt.
0 Komentar untuk "Contoh Soal Aqidah Kelas X Ma Serpihan I Mengerti Aqidah Islam (Akidah Susila Kelas X Ma)"