4 Tahap Pertumbuhan Kognitif Anak Menurut Jean Piaget

Teori Perkembangan Kognitif Anak Menurut Piaget_Memahami tahap pertumbuhan berpikir anak pasti saja sungguh penting bagi para orangtua dalam upaya mendidik dan membesarkan anaknya dengan contoh asuh yang tepat.   Dengan mengerti tahap pertumbuhan anak,  baik orang renta maupun para pendidik akan  mampu melatih  kemampuan kognitif maupun motorik anak dengan cara yang tepat.
Teori Perkembangan Kognitif Anak Menurut Piaget 4 Tahap Perkembangan Kognitif Anak Menurut Jean Piaget

Tahap Perkembangan Anak Menurut Piaget 
Jean Piaget/J. Piaget/Piaget yakni salah satu tokoh psikologi kognitif yang cukup ternama. Latar belakang Jean Piaget yakni pakar biology dari Swiss yang hidup pada tahun 1897 hingga tahun 1980 (Harre dan Lamb, 1988).

Menurut teorinya, terdapat 4 tahap pertumbuhan anak  berdasarkan usia dan kesanggupan kognitif maupun motoriknya.

Teori-teorinya dikembangkan dari hasil penelitian kepada tiga orang anak kandungnya sendiri, pada lazimnya menurut hasil penelitian pembicaraannya dengan anak atau antar belum dewasa sendiri.
Jean Piaget lebih memfokuskan kajiannya dalam faktor pertumbuhan kognitif anak dan mengelompokkannya dalam empat fase, yaitu:

1. Tahap Sensori  Motor /Sensorimotorik(Usia 0-2 tahun)
Tahap ini juga disebut masa discriminating dan labeling. Pada masa ini kesanggupan anak terbatas pada gerak-gerak reflex, bahasa awal, dan ruang waktu kini saja.

Menurut Piaget bahwa pada tahap ini berbincang bagaimana pertumbuhan panca indra sungguh besar lengan berkuasa kepada diri anak. Ditandai dengan hadirnya keinginan-keinginan untuk  memegang dan menjamah apapun alasannya yakni dorongan impian untuk mengetahi bagaimana rekasi atas perbuatannya tersebut, dalam usia ini anak  memiliki senjata paling besar yakni menangis.

Piaget menerangkan bahwa proses penyampaian isu atau  cerita pada anak usia ini hendaknya tidak sekedar dengan gambar selaku alat peraga tetapi mesti menggunakan sesuatu yang bergerak. Misalnya: bercerita dengan media panggung boneka.

Piaget menungkapkan adanya 6 sub tahapan yang dapat menandai pertumbuhan pengertian dan kesanggupan spatial anak yaitu:

a. Sub-Tahapan Skema Refleks
Tahapan ini timbul di saat anak lahir hingga usia enam ahad secara refleks.

b. Sub-Tahapan Fase Reaksi Sirkular Primer
Tahapan ini  berawal dari usia anak  enam ahad hingga  empat bulan dan bersahabat kaitannya dengan  timbulnya kebiasaan-kebiasaan.

c. Sub-Tahapan Fase Reaksi Sirkular Sekunder
Tahap ini timbul di saat usia  anak empat hingga sembilan bulan dan bersahabat kaitannya dengan  koordinasi antara pemaknaan dan penglihatan.

d. Sub-Tahapan Koordinasi Reaksi Sirkular Sekunder
Tahapan ini timbul  saat usia  anak sembilan hingga dua belas bulan.  Pada tahap ini pertumbuhan anak ditandai dengan kesanggupan  dalam menyaksikan objek hingga terlihat selaku sesuatu yang permanen walaupun  tampak berlainan jikalau dilihat dari sudut pandang yang berlainan (objek permanen).

e. Sub-Tahapan Fase Reaksi Sirkular Tersier
Tahap ini terlihat terperinci di saat anak berusia usia dua belas hingga delapan belas bulan dan bersahabat kaitannya khususnya dalam proses penemuan cara-cara gres guna meraih tujuan.

f. Sub-Tahapan Awal Representasi Simbolik
Tahap ini berhubungan bersahabat dengan tahapan mula-mula hadirnya kreatifitas anak.

2. Tahap Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)
Pada tahap praoperasional, atau prakonseptual, atau disebut juga dengan masa intuitif, anak mulai menyebarkan kesanggupan menerima stimulus secara terbatas. Kemampuan bahasa mulai berkembang, pemikiran masih statis, belum sanggup berfikir abstrak, dan kesanggupan penglihatan waktu dan ruang masih terbatas.

Usia ini ditandai dengan anak yang menjadi ‘egosentris’ dimana ia tidak sanggup menyaksikan apapun dari sudut pandang orang lain.  Piaget menerangkan bahwa pada tahap ini anak juga condong bahagia mencontek orang-orang yang berada di sekitarnya. Walaupun pada usia 6-7 tahun belum dewasa telah mulai mengerti perihal motivasi tetapi mereka belum mengerti bagaimana cara berpikir yang sistematis. Dalam proses penyampaian cerita/berita pada anak di tahap pra-operasional juga hendaknya menggunakan alat peraga.

3. Tahap Operasional Kongkrit (Usia 7-11 tahun)
Tahap ini juga disebut masa performing operation. Pada masa ini, anak telah bisa menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi.

Piaget juga beropini bahwa pada tahap ini anak mulai bisa meninggalkan ‘egisentris’-nya dan mulai bermain secara berkelompok dan bahagia bekerjasama.  Anak juga telah mengerti perihal motivasi dan bisa berpikir secara sistematis. Proses-proses penting terkait tahapan ini ialah:

a. Pengurutan
Proses ini ditandai dengan kesanggupan anak dalam menjalankan pengurutan objek berdasarkab bentuk, ukuran atau ciri lainnya. Misalnya: jikalau diberi benda dengan ukuran yang berbeda, mereka  mampu mengurutkan benda-benda tersebut dari yang paling kecil ke yang paling besar mapun sebaliknya.

b. Klasifikasi 
Klasifikasi merupakan kesanggupan anak untuk menjalankan kenali dan derma nama serangkaian benda menurut ukuran, penampilan atau karakteristik lainnya.

c. Decentering
Pada proses ini anak mulai bisa menjalankan pertimbangan beberapa faktor perihal sebuah permasalahan biar bisa dipecahkan. Misalnya: anak tidak akan lagi mempunyai asumsi bahwa cangkir lebar tetapi pendek lebih minim isinya apabila ketimbang cangkir kecil yang tinggi.

d. Reversibility
Dalam proses ini anak mulai mengerti dan mengerti bahwa jumlah benda sanggup diubah kemudian kembali ke keadaan awalnya. Misalnya: anak dengan segera bisa menyeleksi 5+5 sama dengan 10, 7-4  sama dengan 3.

e. Konservasi
Pada proses ini anak mulai mengerti bahwa panjang, kuantitas maupun jumlah benda-benda tidak berhubungan dengan penampilan atau pengaturan dari  benda-benda atau objek tersebut. Misalnya:  jika anak diberi cangkir dengan ukuran dan isi yang serupa banyaknya mereka akan mengenali  jika  air dituangkan ke dalam gelas dengan ukuran berlainan maka air di gelas tersebut akan tetap sama banyaknya  dengan isi pada cangkir-cangkir lain.

4. Tahap Operasional Formal (Usia 11 - 15 Tahun)
Tahap ini juga disebut masa proportional thinking. Pada masa ini, anak telah bisa berpikir tingkat tinggi, menyerupai berpikir secara deduktif, induktif, menganalisis, mensintesis, bisa berpikir secara aneh dan secara reflektif, serta bisa memecahkan aneka macam masalah

Pada tahap ini juga, anak masuk usia pra-remaja. Menurut Piaget masa pra-remaja  yakni tahap dimana proses pengajaran pada anak menjadi lebih gampang alasannya yakni mereka telah mengerti akan desain dan sanggup berpikir konkrit maupun abstrak. Namun, kesusahan yang dialami para pendidik merupakan bagaimana mendampingi belum dewasa di masa cukup umur yang sarat dengan banyak pergumulan.

Demikian tentang 4 Fase Perkembangan Kognitif/Kecerdasan Anak Menurut Jean Piaget. Semoga bermanfaat.

Related : 4 Tahap Pertumbuhan Kognitif Anak Menurut Jean Piaget

0 Komentar untuk "4 Tahap Pertumbuhan Kognitif Anak Menurut Jean Piaget"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close