Zodiak Kamu Hari ini, Jangan Lewatkan Untuk Membacanya! Pembaca Sekolahmuonline, menyaksikan google trends hari ini sungguh miris sekali. Diantaranya yang timbul merupakan Ramalan Zodiak hari ini. Ketika artikel ini dibuat, sudah meraih 5 ribu pencarian tentang ramalan zodiak. Dan luar umumnya merupakan situs-situs informasi besar yang melansir ramalan zodiak ini. Benar-benar info sampah yang lucunya banyak dicari!
Sungguh sungguh disayangkan, jika para pencari info tentang zodiak ini orang-orang yang beraneka ragam Islam. Mungkin lantaran ketidak tahuan atau kurang semangatnya dalam mencar ilmu agama, mereka tidak tahu tentang permasalahan aturan Islam berhubungan dengan zodiak ini.
Padahal, hal-hal yang bermitra dengan zodiak sungguh berhubungan dekat sekali dengan Aqidah atau Tauhid. Aqidah merupakan problem yang urgen alias penting bagi orang yang sudah mengikrarkan kalimat "Laa ilaaha illallaah muhammadur rasuulullah" (Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad merupakan delegasi Allah).
Apalagi para generasi milenial yang kian hari kian jauh dari mencar ilmu agama. Yang saban hari sibuk dengan gadget dan keluyuran. Sungguh miris sekali.
Jangan hingga islam tinggal namanya saja di negeri ini. Jangan hingga cuma ber-KTP Islam, namun kelakuan melenceng dari anutan Islam yang sebenarnya.
Zodiak merupakan perumpamaan yang dipakai untuk menggambarkan lingkaran atas dua belas divisi yang berpusat pada jalur matahari. Berasal dari bahasa Yunani zodiakos kuklos yang memiliki arti lingkaran binatang.
Pembaca....yang masih suka baca zodiak
Selamatkan Aqidahmu! Luangkan waktu sebentar saja. Tidak hingga 5 menit!
Baca dan selamatkan Aqidahmu dan Aqidah keluarga, saudara, dan teman-temanmu!
Apa sih zodiak itu?
Secara umum, zodiak--yang kini kita sebut astrologi--digunakan oleh bangsa China, Mesopotamia, Lembah Indus, Mesir, untuk memprediksi atau merefleksikan karakteristik kepribadian.
Dalam tataran personal, zodiak bisa menampilkan citra tentang sifat dan ciri personal, kekuatan dan kehabisan diri. Oleh karenanya, dimanfatkanlah selaku tata cara untuk mengetahui potensi, memajukan kesadaran diri, dan mengajarkan kita untuk hidup serasi dengan alam semesta dan seisinya.
Adapun nama-nama zodiak beserta urutannya adalah:
1. Aries (21 Maret - 19 April)
2. Taurus (20 April - 20 Mei)
3. Gemini (21 Mei - 20 Juni)
4. Cancer (21 Juni - 22 Juli)
5. Leo (23 Juli - 22 Agustus)
6. Sunbulat (23 Agustus - 22 September)
7. Libra (23 September - 22 Oktober)
8. Scorpio (23 Oktober - 21 November)
9. Sagittarius (22 November - 21 Desember)
10. Capricorn (22 Desember - 19 Januari)
11. Aquarius (20 Januari - 18 Februari), dan
12. Pisces (19 Februari - 20 Maret).
Tanda-tanda ke-12 zodiak tersebut berasal dari rasi bintang di sepanjang jalur matahari di langit. Gerakan bumi, matahari, dan bintang-bintang menampilkan zodiak lebih rumit dari yang dibayangkan.
Pada satu waktu dalam sebulan, matahari timbul di Gemini, bulan selanjutnya di Cancer. Tanggal yang tercantum dalam zodiak mengidentifikasi kapan matahari timbul dalam tanda astrologi tertentu. Misalnya pada 21 Maret - 19 April ditandai selaku Aries.
Sebelumnya, para peramal menyaksikan kecenderungan posisi matahari terhadap rasi bintang. Sekarang para astrolog mengerjakan perkiraan dan peramalan mereka sesuai letak planet-planet dan matahari menurut 12 nama-nama zodiak dan urutan yang sudah ditetapkan. Ahli astrologi menyampaikan jika Anda dilahirkan di saat matahari terletak di rasi Sagittarius maka zodiak Anda merupakan Sagittarius, begitu seterusnya.
Zodiak Dalam Islam
Yang disebut selaku ilmu Astrologi (ramalan bintang), ramalan nasib dan rezeki tergolong amalan jahiliyyah yang sudah dibatalkan oleh Islam, dengan klarifikasi bahwa itu tergolong perbuatan syirik, lantaran mengandung ketergantungan terhadap selain Allah dan kepercayaan adanya faedah dan mudharrat dari selain Allah, serta kepercayaan terhadap para peramal dan tukang nujum yang mengaku mengenali ilmu ghaib secara dusta dan membual belaka. Tujuannya merupakan untuk mengeruk duit orang banyak dan mengganti kepercayaan mereka.
Dalilnya merupakan riwayat Abu Dawud dalam Sunan-nya dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Barangsiapa yang mempelajari ilmu dari bintang-bintang, memiliki arti sudah mempelajari salah satu cabang dari ilmu sihir. Semakin bertambah ilmunya, kian dalam ia mempelajari sihir tersebut."
Demikian juga riwayat Al-Bazzar dengan sanad yang elok dari Imran bin Hushain, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa ia bersabda:
"Bukan tergolong kalangan kita orang yang meramal atau minta diramalkan, orang yang berdukun atau minta didukunkan, orang yang menggunakan sihir (santet) atau mengambil faidah dari ilmu santet."
Maka siapa pun yang mengaku mengenali tentang ghaib bisa tergolong tukang nujum, atau yang sejenis itu. Karena Allah sudah merahasiakan ilmu ghaib. Sebagaimana firman Allah:
"Katakanlah, tidak ada yang mengenali keghaiban di langit dan di bumi melainkan Allah.."
Nasihat saya terhadap siapa pun yang memiliki ketergantungan dengan hal-hal semacam itu agar bertaubat terhadap Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. Hendaknya mereka cuma bersandar dan bertawakkal terhadap Allah semata dalam segala urusan, dengan tetap berikhtiyar secara benar menurut aturan syariat yang dibolehkan dan bersifat kongkrit. Hendaknya mereka meninggalkan banyak sekali urusan jahiliyyah ini, dan menjauhkan diri darinya serta mempertahankan diri dari para pelakunya, jangan hingga membenarkan ucapan mereka demi ketaatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan demi mempertahankan doktrin dan agama mereka.
Ketua Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (Al Lajnah Ad Daimah) di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanya mengenai aturan membaca ramalan bintang, zodiak dan semisalnya.
Jawaban ia rahimahullah,
Yang disebut ilmu bintang, horoskop, zodiak dan rasi bintang tergolong di antara amalan jahiliyah. Ketahuilah bahwa Islam tiba untuk meniadakan anutan tersebut dan menerangkan akan kesyirikannya. Karena di dalam anutan tersebut terdapat ketergantungan pada selain Allah, ada kepercayaan bahwa ancaman dan faedah itu tiba dari selain Allah, juga terdapat pembenaran terhadap pernyataan tukang ramal yang mengaku-ngaku mengenali kendala ghaib dengan sarat kedustaan, inilah mengapa disebut syirik. Tukang ramal betul-betul sudah menempuh cara untuk merampas harta orang lain dengan jalan yang batil dan mereka pun ingin menghancurkan doktrin kaum muslimin. Dalil yang menampilkan tentang tadi merupakan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab sunannya dengan sanad yang shahih dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنِ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُومِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ
“Barangsiapa mengambil ilmu perbintangan, maka ia memiliki arti sudah mengambil salah satu cabang sihir, akan bertambah dan terus bertambah.”[1]
Begitu pula hadits yang diriwayatkan oleh Al Bazzar dengan sanad yang jayyid dari ‘Imron bin Hushoin, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ تُطُيِّرَ لَهُ أَوْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَّرَ أَوْ سُحِّرَ لَهُ
“Bukan tergolong kalangan kami, siapa pun yang berpendapat sial atau membenarkan orang yang berpendapat sial, atau siapa pun yang mengunjungi tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa pun yang mengerjakan perbuatan sihir atau membenarkannya.”[2]
Siapa saja yang mengklaim mengenali kendala ghaib, maka ia tergolong dalam kalangan kaahin (tukang ramal) atau orang yang berserikat di dalamnya. Karena ilmu ghaib cuma menjadi hak prerogatif Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengenali kendala yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An Naml: 65).
Nasehatku bagi siapa pun yang menggantungkan diri pada banyak sekali ramalan bintang, hendaklah ia bertaubat dan banyak memohon ampun pada Allah (banyak beristighfar). Hendaklah yang jadi sandaran hatinya dalam segala urusan merupakan Allah semata, ditambah dengan mengerjakan sebab-sebab yang dibolehkan secara syar’i. Hendaklah ia lewati ramalan-ramalan bintang yang tergolong kendala jahiliyah, jauhilah dan berhati-hatilah dengan mengajukan pertanyaan pada tukang ramal atau membenarkan perkataan mereka. Lakukan hal ini dalam rangka taat terhadap Allah dan Rasul-Nya, dalam rangka mempertahankan agama dan akidah.
(Dinukil dengan pergantian redaksi dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 2: 123)
Syaikh Sholih Alu Syaikh –hafizhohullah– mengatakan, “Jika seseorang membaca halaman sebuah koran yang berisi zodiak yang cocok dengan tanggal kelahirannya atau zodiak yang ia cocoki, maka ini layaknya menyerupai mengunjungi dukun. Akibatnya cuma sekedar membaca seperti ini merupakan tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Sedangkan apabila seseorang hingga membenarkan ramalan dalam zodiak tersebut, maka ia memiliki arti sudah kufur terhadap Al Qur’an yang sudah diturunkan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat At Tamhid Lisyarh Kitabit Tauhid oleh Syaikh Sholih Alu Syaikh pada Bab “Maa Jaa-a fii Tanjim”, hal. 349)
Kesimpulan Hukum Zodiak
Intinya, ada dua detail aturan dalam problem ini.
Pertama: Apabila cuma sekedar membaca zodiak atau ramalan bintang, meskipun tidak mempercayai ramalan tersebut atau tidak membenarkannya, maka itu tetap haram. Akibat perbuatan ini, shalatnya tidak diterima selama 40 hari.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mengunjungi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230). Ini jawaban dari cuma sekedar membaca.
Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 hari diterangkan oleh An Nawawi: “Adapun maksud tidak diterima shalatnya merupakan orang tersebut tidak mendapat pahala. Namun shalat yang ia laksanakan tetap dianggap sanggup menggugurkan keharusan shalatnya dan ia tidak perlu untuk mengulangi shalatnya.” (Syarh Muslim, 14: 227)
Kedua: Apabila hingga membenarkan atau meyakini ramalan tersebut, maka dianggap sudah mengkufuri Al Qur’an yang menyatakan cuma di segi Allah wawasan ilmu ghoib.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mengunjungi dukun atau tukang ramal, kemudian ia membenarkannya, maka ia memiliki arti sudah kufur pada Al Qur’an yang sudah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532, hasan)
Namun jika seseorang membaca ramalan tadi untuk membantah dan membongkar kedustaannya, seperti ini tergolong yang ditugaskan bahkan sanggup dinilai wajib. (Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, 1: 330)
Syaikh Sholih Alu Syaikh memberi nasehat, “Kita wajib mengingkari setiap orang yang membaca ramalan bintang semacam itu dan kita nasehati agar jangan ia hingga terjerumus dalam dosa. Hendaklah kita melarangnya untuk memasukkan majalah-majalah yang berisi ramalan bintang ke dalam rumah lantaran ini sama saja memasukkan tukang ramal ke dalam rumah. Perbuatan seperti ini tergolong dosa besar (al kabair) –wal ‘iyadzu billah-. …
Oleh lantaran itu, wajib bagi setiap penuntut ilmu agar mengingatkan insan mengenai jawaban negatif membaca ramalan bintang. Hendaklah ia menyampaikannya dalam setiap perkataannya, di saat selesai shalat lima waktu, dan dalam khutbah jum’at. Karena ini merupakan kejadian bagi umat. Namun masih sungguh sedikit yang mengingkari dan memberi perayaan terhadap kekeliruan semacam ini.” (Lihat At Tamhid Lisyarh Kitabit Tauhid, hal. 349)
Dari sini, sudah selayaknya seorang muslim tidak merepotkan dirinya dengan membaca ramalan-ramalan bintang lewat majalah, koran, televisi atau lewat pesan singkat via sms. Begitu pula tidak perlu seseorang merepotkan dirinya di saat berada di dunia maya untuk mengikuti banyak sekali ramalan-ramalan bintang yang ada. Karena meskipun tidak hingga percaya pada ramalan tersebut, tetap seseorang bisa terkena dosa jika ia bukan bermaksud untuk membantah ramalan tadi. Semoga Allah melindungi kita dan bawah umur kita dari kerusakan semacam ini.
Nasehat
Ramalan bukan cuma tiba dari tukang ramal dengan mengajukan pertanyaan langsung, tetapi dikala ini bisa masuk ke rumah-rumah kaum muslimin dengan begitu mudah, baik lewat media cetak, TV, atau pun internet. Kita berlindung terhadap Allah mudah-mudahan diri kita, bawah umur kita, kerabat-kerabat kita terbebas dari membaca dan mempercayai ramalan bintang, serta dijauhi segala bentuk perbuatan syirik. Jadikanlah satu-satunya sandaran dalam segala urusan merupakan Allah Ta’ala semata,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barang siapa yang bertawakal terhadap Allah tentu Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3). Al Qurtubi mengatakan, ”Barangsiapa menyerahkan urusannya sepenuhnya terhadap Allah, maka Allah akan memadai kebutuhannya.” (Al Jami’ Liahkamil Qur’an, 18: 161). Jika Allah jadi satu-satunya sandaran, maka rizki, jodoh, dan segala urusan akan dimudahkan oleh Allah Ta’ala.
إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّـهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
“Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya terhadap Allah saya bertawakkal dan cuma kepada-Nya-lah saya kembali.” (QS. Hud: 88)
Referensi:
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190806110226-284-418796/mengenal-nama-nama-zodiak-urutan-dan-sejarah-astrologi
- https://islamqa.info/id/answers/2538/hukum-ramalan-bintang
- https://muslim.or.id/7970-hukum-membaca-ramalan-bintang-zodiak-dan-shio.html
0 Komentar untuk "Zodiak Kau Hari Ini, Jangan Lewatkan Untuk Membacanya!"