Aktifitas dan pekerjaan yang kita jalani menenteng imbas konkret kepada kehidupan masing-masing. Terutama menjadi pegiat pendidikan. Banyak momen dan kisah selama mengabdi di forum pendidikan.
Inilah konferensi kawan karib, 4 guru dengan posisi yang berbeda. Ada 2 Ketua Jurusan di kampus yang berlainan IAIN Malikussaleh, Pak kajur Ust Adnan Yahya dan pak kajur Jufni Aceh IAI Almuslim. Juga ada Kepala SMPIT Muhammadiyah Bireuen Hanief Khan. Kami saling membuatkan pengalaman mengajar.
Tentu di antara mereka sayalah yang lebih ceria soalnya senantiasa bareng bawah umur Sekolah dasar di SDIT Muhammadiyah Bireuen. Menjadi guru sekolah dasar memiliki tantangan tersendiri disamping juga menghipnotis kejiwaan saya. Bicara dengan bawah umur SD mesti menggunakan nada dan not yang bergelombang dan berulang-ulang. Tidak boleh murka dan mesti memiliki saldo bunyi yang banyak. Berbeda dengan guru Sekolah Menengah Pertama terlebih dosen menyerupai kedua pak kajur ini.
Menariknya dipertemuan ini ustaz adnan menyampakan kalau menjadi guru SD lebih banyak pahalanya. Karena jumlah mengajar di kelas lebih banyak guru SD. Kalau dosen 16 kali konferensi satu semester kalau guru SD saban hari pertemuan. Mengajar di SD juga lebih sukar ketimbang mengajar dikampus. Cuma menjadi dosen lebih rapi secara menampilan dari pada guru SD. Apalagi di saat sidang selesai mahasiswa. Tapi aku katakan dosen juga banyak pahalanya alasannya merupakan mendidik kandidat guru.
Diskusi yang berisi menciptakan satu pesan yang bermamfaat. "Yang bek haba cet langet, ban ta cek ka pliek". Banyak piawai dari pada buat.
Penulis: Rizki Dasilva
0 Komentar untuk "Pertemuan Guru Sd Dan Dosen"