Ketemu Guru Kungfu Tifan

Dulu di saat santri saya ulet melatih bela diri kungfu di makassar. Kami melatih banyak jurus tengah malam. Tentu bukan jurus membohongi orang. Apalagi jurus memperdaya KPK. kami di didik oleh master kungfu sholin mualllaf cina yang keras dan tegas. Saya berulang kali menahan sakit di tendang di saat salah kuda-kuda.

Setelah latihan, di saat bangkit subuh nyaris seluruh sendi putus. Sakitnya minta ampun. Jalannya menyerupai anak-baru di sunat. Tapi penderitaan itu tidak berjalan lama. Hanya 2 minggu. Setelah itu tubuh kita akan menemukan seluruh jurus yang sungguh indah, kungfu itu hebatnya sanggup menyerang sambil bertahan.

Pulang ke Aceh setelah tsunami, saya diangkat menjadi ketua cukup umur Masjid Besar Juli. Alhamdulillah, Allah pertemukan dengan salah satu relawan almarhamah. Nama dia Hasan Sudiro, bukan hasan tiro, tokoh pendiri Gerakan aceh merdeka itu. Tuturnya sungguh lembut, namun sungguh menakutkan di saat mengeluarkan jurus kungfu tifannya. Kami sempat latihan di halaman masjid juli dulu.

Saya salah satu penerima kungfu yang sungguh bersemangat. Sampai pohon-pohon pisang bersahabat rumah hancur bonyok sebab jurus-jurus kungfu yang mematikan. Yang paling berkesan setelah mencar ilmu kungfu merupakan angsa angsa tidak berani mendekat lagi. Saya patahkan lehernya. Sejak kecil saya paling takut di kejar angsa angsa.hehe

Siang tadi saya kembali berjumpa dengen guru kungfu saya ini. Beliau mengajar di pesantren Arrabwah Aceh besar. Barakallah. Semoga Allah memberkahi tat...

Penulis: Rizki Dasilva